Chapter 11

2.9K 223 3
                                    

Saat didekat koridor sekolah, Ara melihat teman baiknya Lizzy berjalan didepan nya bersama Billy, seorang lelaki yang sangat disukainya dan sekarang telah menjadi pacarnya. Sebelum Ara berniat menyapa teman baiknya itu, Nick berkata.

"Aku kekelas Sam, dulu ya Ara sayang! Ada yang ingin ku bicarakan"

"Sam?" ulang gadis manis itu sedikit ingin tahu.

"Maksudnya, Samuel sayang! Sam nama panggilannya"

"Oh, iya sayang" ujar gadis itu yang sepertinya sudah tidak merasa risih lagi dengan kata-kata mesra yang diucapkannya barusan.

Lalu gadis manis berlesung pipi itu menyapa teman baiknya yang dipanggilnya Liz tersebut, setelah Nick berlalu dari nya.

"Liz, Lizzy" sapa Ara dengan setengah berteriak. Lalu gadis yang dipanggilnya itu menoleh kearah pemilik suara serentak bersama lelaki yang ada disampingnya.

Ara melambaikan tangan kanannya dan berlari kearah gadis yang dipanggilnya, belum sampai dia kearah gadis yang dipanggilnya Liz itu. Tiba-tiba kakinya terpeleset saat menginjak lantai yang masih basah dan licin, karena baru di pel oleh seorang office boy sekolah.

Saat tubuhnya hampir terjatuh menyentuh lantai, seseorang menahan tubuhnya dengan sigap, entah dari mana seseorang bermata biru laut itu datang menyelamatkannya tepat waktu. Ara sempat merasa takjub melihat pemandangan didepannya sekarang, seorang laki-laki berambut coklat, berkulit putih seputih salju, dan mata biru lautnya yang indah berada didepan wajahnya.

"E... Edgar" ucap Ara dengan kikuk.

"Kau baik-baik saja?" tanya laki-laki yang disebutnya Edgar tersebut dalam bahasa asing, yaitu bahasa Inggris.

Ara mengangguk sebagai tanda jawaban, sembari membetulkan posisi tubuhnya yang sekarang sudah berdiri.

"Seriuskan kamu baik-baik saja?" tanya Edgar lagi sambil tersenyum.

"Iya, aku tidak apa-apa! Terima kasih ya, sudah menolong ku tadi!" kata Ara sungguh-sungguh, "Aku tidak tahu kalau tidak ada kamu tadi" Ara menjawab dengan bahasa asing itu juga, karena dia memang pandai berbahasa Inggris.

"Iya, sama-sama" ujar laki-laki bermata biru laut itu dengan bahasa Indonesia "Aku kekelas duluan ya!" lanjutnya sembari berjalan kekelas.

Ara kembali menjawab dengan anggukan dan sempat menganga, ternyata laki-laki itu bisa berbahasa Indonesia. Ara menghela napasnya sambil memandang kearah Liz dan Billy yang kini berada didekat nya dengan raut wajah khawatir.

"Ara, kau baik-baik saja kan?" tanya Liz kepada teman baiknya itu.

"Iya, aku baik-baik saja seperti yang kau lihat" jawab Ara sambil tersenyum.

"Syukur lah" ujar Liz sambil memeriksa tubuh Ara, apa ada yang cidera atau tidak.

"Aku baik-baik saja, Liz! Kau lihat kan tadi aku tidak sempat jatuh, karena ditahan oleh Edgar"

"Iya-iya" ungkap Liz sambil menganggukkan kepalanya dan diikuti Billy, yang berada disebelahnya.

Kemudian mereka berjalan bersama menuju kekelas mereka masing-masing. Ara kekelasnya yang berbeda dengan Lizzy teman baiknya itu.

*****

"Tapi kamu tidak apa-apa kan sayang?" tanya Nick setengah berbisik pada Ara. Saat dia selesai mendengar cerita dari kekasihnya itu, ditengah pelajaran Ms. Salsabila Guru sejarah yang terus menjelaskan pelajaran nya tanpa perduli anak-anak muridnya memperhatikan atau tidak, baginya yang terpenting anak-anak murid tidak membuat keributan.

"Iya, tidak apa-apa sayang" jawab Ara sembari tersenyum memandang wajah sempurna Nick.

Nick balas tersenyum, sebenarnya dia sangat tidak suka harus berurusan dengan Edgar, yang selalu mencuri pandang kearah kekasihnya tersebut. Dia yakin bahwa laki-laki yang bernama Edgar tersebut, memiliki rencana yang tidak baik kepada hubungan mereka.

.

Bersambung...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang