Chapter 25

2K 176 6
                                    

Author's POV

Ara kembali mengulang membaca bagian yang bertuliskan,

Selain itu vampire juga lebih mencolok dari manusia pada umumnya, paras mereka sangat tampan dan cantik, biasanya kulit mereka putih pucat pasi. Warna mata mereka bisa berubah-ubah, dan juga memiliki rambut yang indah dari manusia biasa.

Ara membaca bagian itu sambil berjalan. Entah kenapa sepertinya bagian ini harus dia ingat, dan saat hendak membaca lanjutannya, tiba-tiba Ara menabrak seseorang yang dikenalnya,  buku yang dia pegang terjatuh dari tangannya. Namun belum sempat menyentuh lantai, sepatu seseorang yang menabraknya tadi menendang buku itu pelan hingga naik kebagian pahanya, dan dengan sedikit gerakan buku itu sudah ada di tangannya. Seseorang yang menabraknya tadi sepertinya pandai bermain bola akrobat, hingga dia dengan mudah menangkap buku itu seperti bola.

"Edgar," ucap Ara saat menatap kewajah pemilik orang yang dia tabrak dengan sedikit rasa kagum, "Terima kasih" ujarnya datar sambil mengambil buku yang disodorkan lelaki itu padanya, buku yang berhasil diambil lelaki itu sebelum menyentuh lantai, Ara memasang wajah datar padanya, sebab Ara sedikit kesal saat teringat cerita Nick dulu tentang lelaki bermata biru itu.

"Sama-sama" ujar Edgar sambil tersenyum.

"Maaf, aku tadi lagi membaca hingga aku tidak lihat ada orang di depanku!" ujar Ara sambil berlalu.

"Iya, tidak apa-apa!" balas Edgar, "Tunggu!" ujar lelaki itu, membuat Ara menghentikan langkahnya.

"Apa?" tanya Ara mendelik kearahnya sesaat, lalu membuka buku yang ada ditangannya asal.

Edgar menghela napasnya, "Kau pasti sudah tahu tentangku dari Nick kan?" ujar Edgar yang sepertinya mengetahui sikap gadis itu yang kini berubah padanya. "Aku tahu aku salah, aku mencoba meminta maaf padanya! Tapi dia selalu mengacuhkanku" ujar Edgar sembari menundukkan kepalanya, "Apa kau mau membantuku untuk berbaikkan pada, Nick?"

Ara terdiam sambil berpikir, dan belum sempat dia menjawab, Edgar melanjutkan kata-katanya.

"Apakah aku tidak bisa mendapatkan kesempatan kedua? Paling tidak untuk minta maaf!"

Ara memandang lelaki yang ada di hadapannya yang masih menundukkan kepalanya, Ara merasa Edgar sungguh-sungguh. "Baiklah aku akan membantumu berbaikkan pada Nick"

Mendengar hal tersebut, Edgar menegakkan kepalanya dan menatap Ara sambil tersenyum, "Terima kasih ya!"

Ara mengangguk, "Iya, sama-sama"

Bel masuk berbunyi, Ara dan Edgar pun segera keluar perpustakaan menuju kelas mereka, setelah Ara mengembalikan buku yang dia baca ditempatnya semula. Ketika berada didepan kelas, tampak guru mata pelajaran selanjutnya sudah berjalan menuju kelas mereka. Ara dan Edgar segera berlarian masuk kekelas, sebelum guru itu masuk duluan. Sebab dia salah satu guru killer, yang suka memberi hukuman kepada murid-muridnya.

*****

Arabella's POV

Jam pulang akhirnya tiba, membuat murid-murid tampak senang dan berhamburan keluar kelas. Aku pun tidak kalah senang, akhirnya satu hari sekolah tanpa Nick berlalu, aku ingin sekali waktu cepat berlalu biar bisa bersama Nick lagi. Dulu aku kira kata-kata tentang, jika sehari saja tidak bertemu dengan kekasih, rasanya seperti setahun.

Itu hanya lah sebuah kata-kata rayuan gombal saja, namun ternyata itu benar adanya, karena sekarang aku sendiri yang mengalami. Sesekali aku mengecek handphone milikku, menunggu pesan darinya yang membuatku bahagia sekali. Nick berkata sinyal disana tidak bagus, makanya pesan lama baru masuk. Aku tidak perduli lama baru masuk, yang penting dia mengirimkan pesan tentang dirinya untukku.

Ketika keluar dari sekolah, aku berjalan menuju halte bus yang tidak jauh dari sekolahku. Belum sempat aku sampai menuju halte bus, tiba-tiba Ricky menghentikan langkahku dengan motor besarnya. Dia tersenyum lebar kepadaku seperti biasanya, dan selalu tampak ceria seperti tanpa ada beban.

.

Bersambung...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang