Chapter 27

1.9K 182 4
                                    

"Menjauh DARINYA!" ujar suara yang tak asing di telingaku, " Dasar kantung kutu" lanjutnya.

Aku dan juga Ricky yang berdiri disebelahku, seketika menolehkan kepala kami kearah pemilik suara. Aku sungguh tak percaya, bahwa pemilik suara itu adalah Edgar, apa yang dia lakukan disini? Bagaimana dia tahu kami ada disini?

"Edgar," desahku pelan.

"Lagi-lagi makhluk penghisap darah" ungkap Ricky dengan malas.

"Menjauh darinya! Dasar makhluk berbulu"

"Siapa kau? Berani sekali mengatai ku macam-macam" ujar Ricky yang tampak mulai kesal, yang kulihat dari ekor mataku.

"A... aku" tiba-tiba manik mata Edgar berubah dari biru laut menjadi hitam sekelam malam, "Aku temannya" ujar Edgar yang tampak gugup menjelaskan apa posisinya untukku.

"Cuma teman? Dan kau sudah mau mengatur-ngatur hidupnya?" tanya Ricky bertubi-tubi.

"Dia tidak pantas berteman dengan anjing seperti mu!" ujar Edgar dengan mengeraskan nada suaranya.

"Apa kau bilang?" Ricky balas mengeraskan nada suaranya, "Dasar manusia es"

Aku mengamati keduanya, mereka saling menatap tajam satu sama lainnya, tatapan mereka begitu tajam setajam pedang dan bisa dibilang mematikan. Aku kembali memperhatikan mata Edgar, yang kini telah berubah lagi dari hitam menjadi merah darah, dan pantas saja aku merasa harus mengingat bagian buku yang aku baca di perpustakaan tadi. Bahwa vampire bisa merubah-ubah matanya.

Aku jadi teringat akan mimpi-mimpi yang dulu sering hadir sebelum aku bertemu dengan Edgar, tentang seorang vampire melawan seekor serigala putih yang besar. Mungkin ini adalah arti mimpiku, bahwa aku akan menyaksikan dua makhluk mitos itu bertempur. Pantas saja saat bertemu dengannya aku tidak pernah memimpikan mimpi itu lagi.

Kini Edgar menatap Ricky dengan mata merah darahnya dan gigi taring yang memanjang melebihi ukurannya. Dia berjalan hendak mendekati lelaki yang ada disebelahku yang kini telah menjadi serigala putih dan besar tersebut. Belum sampai dia mendekat, serigala itu melompat kearahnya dan menabrakkan dirinya hingga vampire itu terpental jauh. Vampire yang bernama Edgar itu bangkit dan berkelebat secepat kilat kearah Ricky dan memegang tubuh serigalanya, lalu melemparkannya kearah pohon besar yang ada di taman. Ricky bangkit dan kembali menyerang Edgar, mereka saling serang dan pukul, tanpa menghiraukan air hujan yang turun.

Lidahku seakan kelu untuk berucap agar mereka menghentikan perkelahian bodoh mereka. Namun aku tidak tinggal diam, aku berlari mendekati Ricky yang tersungkur di tanah, dan mencegah Edgar yang hendak memukulnya dengan bangku taman. Entah kenapa aku merasa iba saat melihat Ricky tidak berdaya seperti itu? Lelaki yang terang-terangan bilang mencintaiku dan terus mengejar ku, walaupun dia tahu aku sudah memiliki pacar.

"HENTIKAN! Aku mohon!" ucapku berteriak sekeras yang aku bisa, "Aku mohon jangan berkelahi lagi! Apalagi didepanku"

Mendengar itu, Edgar menghentikan niatnya untuk memukul Ricky dengan bangku taman, lalu bangku tersebut dilemparnya asal dan jauh dari kami. Kemudian dia pergi meninggalkanku dan Ricky, yang kini berubah kewujud manusianya, aku membantunya berdiri.

"Kau tidak apa-apa?"

"Iya, aku tidak apa-apa" ujar Ricky yang kini bangkit, "Hebat juga vampire itu, bisa membuat hidungku patah begini" ujar Ricky lagi sembari memegang hidung mancungnya yang berdarah.

"Sepertinya lukamu parah, sebaiknya kita kedokter saja!"

"Kau jangan khawatir! Lukaku akan sembuh sendiri, itulah kelebihan bangsa werewolf"

Aku menghela napas, "Baguslah kalau begitu"

Ricky tersenyum padaku, "Terima kasih ya! Kau sudah peduli padaku"

"Iya, sama-sama"

Kemudian kami berjalan kearah Ricky memarkir motor besarnya untuk pulang, dan sebelum melesat kejalan raya aku melihat mobil hitam yang mengikuti kami tadi berada tak jauh dari tempat Ricky memarkir motornya, dan tampak Edgar menatap kearahku dari balik jendela mobil yang terbuka itu. Ternyata Edgar mengikuti kami dengan mobil itu, dan itu menjelaskan bagaimana dia bisa tahu kami ada ditaman ini.

Lalu Ricky menjalankan motornya menuju rumahku ditengah hujan yang turun berjatuhan.

.

Bersambung...

Semoga kalian menikmati ceritanya ya teman-teman!!!

Jangan lupa kasih dukungan suaranya ya teman-teman! Tinggal tekan bintang dibagian kiri paling bawah!!!

Semangat...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang