Chapter 4

3.8K 295 4
                                    

Tanpa mereka sadari bel masuk berbunyi, dan itu berarti mereka harus masuk kekelas mereka lagi untuk melanjutkan mata pelajaran selanjutnya. Claire bangkit duluan dari tempat duduknya untuk kekelasnya, disusul Samuel, Lizzy, Nick dan Ara untuk kekelas mereka masing-masing.

Sepanjang sisa pelajaran, Ara merasa pelajaran itu tidak dapat dicerna seperti biasanya, mungkin karena pikirannya kini masih tertuju pada salah satu teman baiknya yang bernama Adam Aprilio atau A2 itu. Dia merasa bingung saja dengan sikap kasar A2 pada Claire adik bungsu Nick yang cantik, ceria, dan sedikit manja tersebut.

Nick sepertinya tidak menyadari bahwa kekasihnya kini tampak bingung dan berpikir, mungkin karena perhatian Nick tertuju kepada Edgar yang selalu mencuri pandang kearah kekasihnya itu.

Teng... Teng... Teng...

Bel pulang akhirnya berbunyi, murid-murid pada bersorak gembira dan segera berhamburan keluar kelas setelah guru mereka pergi duluan meninggalkan kelas. Ara dan Nick pun berjalan keluar kelas menuju tempat parkir, ketika hendak membuka pintu mobil sport super mewah miliknya. Nick mendengar suara yang dibencinya memanggil nama kekasihnya.

"Ara, kau mau pulang dengan ku"

Nick mendengus kesal dan mendekati si pemilik suara yang kini berada didekat gadis yang dipanggilnya.

"Ricky" desah Ara lalu melanjutkan kata-katanya, "Tidak, aku pulang dengan Nick!"

"Oh, padahal aku bela-belain kesini hanya untuk mengantarkan kau pulang" ucap Ricky berlagak seperti orang sedih.

Nick yang berusaha untuk bersabar akhirnya angkat suara, "Kau dengar sendiri kan dia tidak mau pulang dengan mu!"

Ricky hanya menghela napasnya, dan mengacuhkan perkataan Nick. "Ayolah Ra, sekali saja!"

"Mungkin lain kali ya!" ujar Ara saat mendengar rengekan Ricky yang seperti anak kecil itu.

"Oke, kau janji ya!"

Ara menjawab dengan anggukan, berharap Ricky cepat pergi! Karena dia bisa melihat aura kemarahan di wajah sempurna Nick, yang bewarna merah sekarang.

Nick yang merasa tidak dianggap kehadirannya oleh Ricky, langsung menarik tubuh musuh bebuyutannya itu sedikit menjauhi Ara.

"Jangan sentuh aku, dasar penghisap darah!" ujar Ricky menepis tangan Nick dari tubuhnya, saat berada sedikit menjauhi Ara.

"Aku bukan hanya bisa menyentuh tubuhmu saja, bahkan menusuk tubuhmu dengan pisau perak pun aku bisa" acam Nick yang tampak sangat geram, "Agar kau tidak menggangu kekasih ku lagi"

"Kau pikir aku hanya akan tinggal diam? Sebelum kau melakukan itu, aku bisa memutuskan kepala mu dengan sekali terkaman" Ricky balas mengancam, "Kau pikir setelah jadi kekasih nya, kau memiliki kuasa atas dirinya? Tidak, kau salah besar! Aku akan tunjukkan pada Ara bahwa pilihannya adalah kesalahan"

"Terus kau pikir, jika dia bersama mu itu pilihan yang tepat? Jangan mimpi, anjing!"

Nick menatap tajam kearah Ricky yang balik menatap dengan tak kalah tajam, dan sepertinya aura perkelahian akan dimulai. Namun sebelum itu terjadi, Ara mendekati mereka lalu menjauhkan Nick dari Ricky.

"Aku tidak suka ada keributan!" tegas Ara menatap kearah Nick lalu kearah Ricky.

"Tidak, tidak akan ada keributan Ra! Karena aku juga mau pergi" ucap Ricky sambil berjalan kearah motor besarnya, dan sebelum melesat pergi dia berteriak. "Ingat kau berhutang janji padaku"

Ara menghela napasnya, dan mencoba menenangkan Nick yang tampak masih sedikit menahan emosi di wajah tampan nya. Lalu mereka masuk kedalam mobil dan Nick mulai menjalankan mobilnya.

.

Bersambung...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang