Chapter 23

2K 179 1
                                    

Karena ketakutan, seorang laki-laki yang mengelus pipi Ara tadi, mendekap tubuh gadis itu dan menaruh senjata tajam kebagian lehernya. Ara kembali berteriak kaget, namun dia yakin Nick akan menyelamatkannya.

"Ja... jangan bergerak atau akan kuhabisi gadis ini!" ujar lelaki itu gagap.

"Aku sudah memperingatkan mu..." ujar Nick menatap tajam kearah lelaki tersebut, "JANGAN SENTUH DIA!!!"

Ara yang mengetahui bahwa Nick sekarang tampak sangat marah berusaha memperingatkan lelaki yang mendekap tubuhnya dan menaruh senjata tajam dibagian lehernya tersebut.

"Sebaiknya kalian pergi sebelum dia mulai..." Belum habis gadis itu bicara, tiba-tiba Nick sudah berada disamping lelaki itu, dan mencengkeram tangan lelaki itu hingga senjata tajam yang di arahkannya keleher Ara terjatuh. Lalu Nick melempar lelaki itu kearah dua temannya, hingga terpental jauh.

Melihat hal itu tiga orang teman lainnya mencoba menyerang Nick, namun hanya dengan sekali pukulan saja ketiga orang itu sudah tersungkur di tanah. Lalu Nick mengangkat batang pohon yang menghalangi jalan mereka dengan entengnya, dan mengayunkannya kearah lima orang yang tersisa, hingga membuat orang-orang itu terlempar jauh seperti bola bisbol. Lalu Nick melempar pohon besar itu dipinggir jalan.

Nick lalu mendekati kekasihnya, "Kau baik-baik saja sayang?" ujar Nick sedikit khawatir, kini mata merahnya telah berubah kembali menjadi coklat cemerlang.

"Aku baik-baik saja" jawab Ara, "Terus kamu sendiri bagaimana, Nick?"

"Kau bisa lihat sendirikan? Aku baik-baik saja sayang, para kecoak itu tidak akan bisa menyakiti ku"

Ara tersenyum kecil, saat Nick menyebut orang-orang jahat itu dengan 'kecoak', lalu mereka masuk kedalam mobil dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Ara. Meninggalkan orang-orang jahat itu, yang kini meringis kesakitan.

*****

Nick kemudian menghentikan mobilnya ketika tiba didepan rumah Ara. Nick membukakan pintu mobilnya untuk Ara, lalu Ara keluar lewat pintu tersebut. Namun sebelum gadis itu masuk kedalam rumahnya, Nick memegang tangannya sembari berkata.

"Ara sayang"

"Iya, Nick" ucap Ara sambil menahan dinginnya tangan vampire tampan itu.

"Entah kenapa aku jadi takut, untuk meninggalkanmu berburu"

"Takut kenapa, Nick?"

"Aku takut kalau kita tidak akan bisa bertemu lagi"

"Aku bisa jaga diri dan aku akan baik-baik saja sayang! Lagian kamu pergi hanya sebentarkan?"

Nick menganggukkan kepalanya, "Iya, setelah selesai aku akan pulang untuk menemuimu dan sekolah seperti biasanya" ujar Nick, "Kamu jaga diri baik-baik, dan jaga selalu hatimu untukku!"

"Iya, pasti Nick" ungkap Ara sambil tersenyum lebar, "Kamu juga jaga diri baik-baik, jangan sampai kamu yang diburu binatang buas nanti" Ara menggoda Nick, mencairkan suasana. Agar vampire tampan itu tidak terlalu khawatir dengan keadaannya.

Nick memeluk tubuh kekasihnya itu cukup lama, entah mengapa vampire tampan itu merasa enggan untuk meninggalkan kekasihnya tersebut. Seolah-olah itu adalah hari perpisahan untuk selamanya, hatinya terasa berat untuk meninggalkan kekasihnya itu. Nick kemudian melepaskan pelukannya, setelah berpamitan vampire itu melesat pergi dengan mobil mewahnya.

Setelah Nick berlalu Ara masuk kedalam rumahnya, dengan menggunakan kunci cadangan yang dia bawa. Ara tidak mau kalau dia pulang kemalaman seperti sekarang ini, dan mengganggu tidur Bibi dan Pamannya karena harus membukakan pintu untuknya. Gadis itu masih saja berpikir bahwa kedua manusia berhati monster itu benar-benar baik sekarang.

.

Bersambung...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang