Chapter 8

2.8K 242 3
                                    

Nick kini semakin mendekati gadis dihadapannya, semakin dekat, dan gadis didepannya memandangnya dengan penuh tanda tanya. Dia memandang vampire berwajah sempurna itu dengan menengadahkan wajahnya, karena tubuhnya lebih pendek dari vampire itu. Mungkin tingginya hanya sebatas bibir lelaki tampan didepannya.

Sekarang Nick mendekatkan wajahnya ke wajah gadis yang merupakan kekasih nya itu. Kini vampire itu mendekatkan bibir nya kearah bibir Ara. Bibir mereka saling berdekatan, sangat dekat. Mungkin sekarang bibir mereka hanya berjarak 6 centimeter.
5
4
3
2
...

Tiba-tiba terdengar langkah kaki berjalan menuju ruang dapur, membuat Nick menghentikan niatnya untuk mencium kekasihnya lalu melesat pergi. Meninggalkan kekasihnya yang kini menutup matanya, sebab Ara tahu maksud vampire bertangan dingin itu.

Saat suara langkah kaki itu memasuki dapur, Ara membuka matanya yang sempat ditutupnya. Kini dia tidak melihat Nick lagi di hadapannya yang tadi hendak mencium bibirnya. Dia mencari kesegala arah, namun yang dia temui hanya pemilik langkah kaki yang memasuki dapur.

"Paman" ucap Ara tersenyum gugup.

"Kau mencari apa?" tanya Pamannya saat melihat keponakan nya yang memutar matanya kesegala arah seperti mencari sesuatu.

"A... Aku cuma mencari gula Paman, soalnya jus yang Aku buat kurang manis" jawabnya asal.

"Itu! Didepan gelas jus mu itu tempat gula kan?"

Ara menganga, dia merasa seperti orang bodoh sekarang. "Oh, i.. iya Aku lupa Paman"

Pamannya menggeleng-gelengkan kepalanya, dan berlalu pergi sambil membawa air mineral yang diambilnya dari dalam lemari es.

Ara menghela napasnya, "Hampir saja" gumamnya menggosok dadanya.

Nick pasti sudah keluar sekarang, mungkin karena gugup atau mungkin malu saat dia hampir ketahuan mencium bibirku tadi. Aku yakin dia pergi bukan karena takut dengan Bibi dan Pamanku, tapi takut karena ketahuan. Batin Ara yakin sambil tersenyum kecil.

Setelah meminum jus apelnya, dan membersihkan peralatan nya membuat jus. Ara kemudian berjalan menuju kedalam kamarnya, saat memasuki kamarnya sekelebat bayangan melesat pergi melewati nya, gadis itu sempat tersentak kaget.

"A... apa itu?" desah Ara yang masih sedikit kaget dan bingung. "Apa itu Nick? Tapi tidak mungkin dia pergi begitu saja, dia pasti akan pamitan dulu kalau mau pergi. Mungkin dia masih malu, makanya dia bersikap seperti itu" gadis itu bicara sendiri dengan dirinya, dan sesekali tersenyum sendiri.

.

Bersambung...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang