"Kamu terlalu sempurna untuk jadi kenyataan." -Aleta
___________________________
Bel istirahat berbunyi.
"Baik anak-anak, bapak akhiri dulu sampai disini, silahkan kalian istirahat dan jangan lupa PR dikerjakan!" ucap Pak Eko lalu berjalan keluar kelas.
"Iya pak." Jawab seluruh murid yang ada di kelas.
"Ta, kantin yuk?" tawar Syifa teman sebangku sekaligus sahabat Aleta
"Ayo," Jawab Aleta tersenyum.
Mereka berdua berjalan bersisiran keluar kelas menuju kantin.
Namun setelah melewati koridor kelas IPS Syifa tidak sengaja melihat Samudra berkumpul dengan teman-temannya dan di kerumuni oleh cewek-cewek.
Syifa menghentikan langkahnya membuat Aleta bingung, sedangkan kantin masih agak jauh tapi kenapa Syifa tiba-tiba berhenti, "Ta, itu kan si Sam?"
"Mana?" mata Aleta sambil mencari-cari.
"Noh di koridor kelas IPS."
Saat melihat itu sungguh ini membuat Aleta sakit, namun sakit bukan karena Samudra dengan cewek lain tapi karena Samudra melarang Aleta dekat dengan cowok lain selain keluarga dan dirinya tapi sedangkan Samudra malah asyik-asyiknya dengan cewek-cewek tanpa ada yang melarangnya. Egois bukan?
"Udahlah yuk ke kantin aja Syif," ajak Aleta yang pura-pura tidak memperdulikan Samudra.
"Tapi Ta itu si--" Aleta menarik lengan Syifa dan berjalan bersama menuju kantin.
Setelah hampir sampai di kantin tiba-tiba saja tangan Aleta ditarik oleh seseorang, Aleta menoleh ke arah orang tersebut "Ikut gue!" Pinta orang itu dan berbisik di telinga Aleta "Suruh temen lo duluan!"
"Syif lo duluan aja,"
"Tapi Ta,"
"Udah, nanti kita ketemu di kelas." Aleta mengacungkan ibu jarinya memberi tanda bahwa dia akan baik-baik saja.
Samudra menarik lengan Aleta cukup keras membuat Aleta kesakitan "Mau kemana sih?"
"Bolos."
"Hah? Sam kita kan udah kelas 3, gue takut masuk BK,"
"Yaudah tinggal dengerin doang kan?"
"Lo ambil tas lo, gue tunggu di parkiran, kalau lo sampai nggak datang lo tau sendiri akibatnya!"
-----
Aleta berjalan ke kelasnya, kelas IPA lalu mengambil tas, banyak siswa ataupun siswi yang memperhatikannya.
Aleta merasa risi saat dirinya berjalan ke parkiran menjadi pusat perhatian semua murid.
Saat tibanya di parkiran ternyata benar Samudra sudah menunggu di sana "Cepat! Masuk ke mobil," suruh Samudra. Dia berjalan setengah memutari mobil dan membuka knop pintu mobil lalu menaiki mobil tersebut dan menancap gas.
Sam sebenernya gue ini mainan lo atau pacar lo? Kenapa lo lakuin gue kayak anjing yang harus nurut sama majikannya, gue manusia gue juga punya perasaan! Andai gue bisa ngomong kayak gituh. Batin Aleta
"Sam kita mau kemana?"
Samudra diam tidak menjawab.
Hidup lo penuh teka - teki bikin gue nggak nyaman, tapi gue sayang. Batin Aleta
♥♡♥
Hai readers..
Maaf ya kalau ceritanya jadi gaje gini, padahal ini dpt semalaman mikir. Mungkin emang lagi badmood kayaknya! Terimakasih buat yang udah baca ALETA.
See you the next part

KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA
Teen Fiction[END] Selamat berimajinasi untuk hubungan Aleta dan Samudra. Copyright, 2017.