"Ekspektasi dan kenyataan ternyata memang jauh berbeda, rasanya sulit ketika kamu menjauh dariku" -Aleta
___________________________
Malam hari setelah Aleta selesai mengantar Samudra ke makam kakak dan orangtuanya dia ditinggalkan dihalte bus. Bukankah itu kejam?
Mungkin bagi perempuan lain pasti akan marah-marah dan putus, tapi bagi Aleta kata putus sudah tidak ada artinya untuk dia dan Samudra. Menangis? Hanya itu yang bisa Aleta lakukan saat ini.
Halte bus malam ini memang sangat sepi. Hanya ada beberapa kendaraan yang melewati jalan tersebut. Aleta menghela nafas, menghapus air matanya yang sudah terbuang sia-sia.
Dia merogok kantong baju untuk mengambil ponselnya dan mencari kontak kakaknya yang bernama Arka.
Aleta
Kak jemput Aleta dihalte yang gak jauh dari sekolahSetelah mengirim pesan singkat pada kakaknya dia memasukan ponselnya kedalam tas. Tidak lama terdengar suara motor berhenti dihadapannya. Ternyata dua lelaki yang tak dikenalinya dan secara tiba-tiba duduk disamping Aleta. Saat ini jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, keringat dingin mengguyur tubuhnya. Benar! Kali ini Aleta sedang ketakutan.
"Neng lagi nunggu bus lewat ya?" kata salah satu orang tersebut
"Mau abang anterin gak?" tambah temannya sambil memegang lengan Aleta
Namun Aleta berusaha melepaskannya "Apaan sih! Lo berdua jangan macam-macam ya sama gue! Bentar lagi kakak gue kesini!" Ancam Aleta pada dua orang itu.
"Udahlah ikut kita dulu aja iya gak? kita kan cuma pengen senang-senang doang," kata salah satunya, mereka dengan erat memegang tangan Aleta.
Aleta berusaha untuk melepaskan cekalan tangan tersebut tapi itu terlalu sulit untuknya. Tiba-tiba saja seseorang berhenti dihadapannya dan langsung menghajar dua orang tersebut.
Dia menghajarnya hingga babakbelur "Goblok!" kata orang yang sudah menghajar dua orang itu lalu kedua orang tadi pergi dengan mengendarai motor milik mereka.
Aleta hanya bengong melihat perkelahian tersebut. "Lo gak pa-pa kan?" Tanya orang tadi mendekat pada Aleta
"Gak pa-pa untung ada lo, thanks ya." Jawab Aleta berusaha tersenyum pada Angga.
"Lo mau kemana malam-malam gini?"
"Lo sendiri kenapa bisa ada disini?"
"Gue habis latihan basket tadi," Angga menatap Aleta heran "Pacar lo kemana? Gak nganterin?"
"Tadi dia ada keperluan mendadak hehe.." kata Aleta tertawa garing
Angga hanya mengangguk paham. Angga berjalan lalu menaiki motor miliknya "Yuk gue anter?" kata Angga sedikit menengok ke belakang
"Gak usah ga, gue lagi nunggu--"
"Siapa? Pacar lo? Dia gak bakal datang kalau lo gak kabarin karena dia gak peka disaat lo lagi bener-bener butuh dia," Angga menghela nafas kasar "Gue gak bisa ninggalin lo gitu aja, kalau preman itu datang lagi gimana? Udahlah ayo gue anter pulang."
Benar juga yang dikatakan Angga, dan akhirnya Aleta menurut mau diantar Angga pulang. Dia berharap semoga saja hal ini tidak diketahui Samudra.
♥♡♥
Kritik & Saran
Tinggalkan jejak..
See you the next part
![](https://img.wattpad.com/cover/128073290-288-k332651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA
Novela Juvenil[END] Selamat berimajinasi untuk hubungan Aleta dan Samudra. Copyright, 2017.