"Kelak kau akan mengerti perasaanku" -Samudra
____________________________
Aleta berjalan sendiri dari sekolah sampai ke tempat yang mudah mendapatkan angkot, tapi saat berada di jalan Aleta dijegat oleh dua cowok yang mengenakan seragam sekolah hanya saja sepertinya berbeda sekolah dengannya "Ma-mau ngapain" ucap Aleta terbata-bata, dia sungguh gugup karena perasaan takut sudah menjalar ditubuhnya.
"Nama lo siapa? Mau ikut kita ke basecamp gak?" Tanya salah satunya dan saling lihat dengan tersenyum miring "Tenang aja nanti kita traktir kok,"
"Iya dan lo gak perlu keluar duit," tambah temannya
"Ale...." Aleta tidak melanjutkan ucapannya, takut kalau nantinya dua orang itu tiba-tiba datang ke sekolah untuk mencarinya.
"Cantik-cantik kok namanya Ale?" Kata temannya lalu mereka tertawa begitu renyah.
Yaallah tolong, Aleta takut. Batin Aleta sambil berdo'a.
Aleta langsung berbalik badan dan berlari, dia mending balik lagi ke sekolah dan menunggu kakaknya menjemput.
Sambil berlari Aleta sedikit menengok ke belakang ternyata dua orang itu masih mengikutinya, malahan.. aaahhh! sial! lari mereka sangat cepat, sedikit lagi sampai gerbang tapi sayangnya dua cowok itu berhasil berada di depan Aleta dan menjegatnya.
"Kalian ngapain sih gangguin gue!"
"Karena cewek disekolah lo udah pada pulang dan lo masih disini itu artinya lo gak punya acara penting kan?"
"BUKAN URUSAN LO!" Teriak Aleta, mereka berdua malah menarik tangan Aleta. Aleta berusaha menahan dirinya agar diam ditempat
"Kita bakal traktir lo,"
"GUE GAK MAU DAN GUE GAK KENAL LO BERDUA!" Teriak Aleta lagi, dia berharap untuk kali ini semoga ada yang mendengar dan menolongnya.
Tak lama kemudian tampak seseorang menendang dua orang tadi dari belakang, Aleta menutup mulutnya dan itu pasti rasanya sakit.
Sam? Ya, dia orang yang sudah menyelamatkan Aleta sekarang,
Tapi tetap saja dia tidak ingin Samudra mendapat masalah dengan sekolahan lain karena berkelahi, Aleta percaya Samudra tidak akan kalah karena dia tahu Samudra sangat mahir dalam dunia perkelahian maka dari itu Aleta takut dua orang itu kenapa-napa nantinya.
Aleta dengan cepat menarik pergelangan Samudra dan berlari secepat mungkin. Namun sangat diherankan oleh Samudra padahal Aleta tau Samudra tidak mungkin kalah dengan dua orang tadi, tapi kenapa Aleta malah menariknya pergi? Ah Sudahlah Samudra ikuti saja kemauan Aleta berlari karena tangannya kepalang sudah ditarik.
Saat Aleta sedikit menengok ke belakang ternyata dua orang itu masih mengikutinya hanya saja jaraknya cukup jauh, Aleta lalu fokus kembali kedepan sambil berlari dia juga berfikir, bagaimana caranya menghindar?. Aleta berhenti dan mengamati restaurant yang ada disampingnya. Sebuah ide terlintas di benaknya. Dia kembali berlari menarik pergelangan tangan Samudra dan masuk ke restaurant tersebut.
"Sial masuk ke restaurant lagi." Kata salah satunya saat sampai dan melihat Aleta bersama Samudra masuk ke restaurant.
Mereka berdua pergi. Lain halnya dengan Aleta dan Samudra yang masih berada di dalam restaurant bahkan hingga duduk di meja yang sama, apa itu tidak keberatan untuk Samudra? Aleta kini duduk menompang dagu sambil menatap lamat-lamat wajah Samudra yang kini sedang ada di hadapannya.
Samudra yang merasa diperhatikan langsung mengeluarkan ponselnya dan memainkannya, tidak tahu kenapa dia merasa canggung saat di tatap Aleta seperti itu.
Namun tanpa di duganya, Aleta mengabil ponsel yang kini sedang Samudra mainkan "Apa lo takut kehilangan gue? Seperti lo kehilangan Kak Elba?"
deg.
♥♡♥See you the next part

KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA
Teen Fiction[END] Selamat berimajinasi untuk hubungan Aleta dan Samudra. Copyright, 2017.