ELEVENTH : HOSPITAL

3.1K 141 1
                                        

"Jika waktu mengulang, aku ingin mencegah hal itu sebelum terjadi" -Samudra

____________________________






Aleta? Batin Samudra, setelah melihat jelas wajahnya.

Samudra mematung menatap orang yang dia sayangi tergeletak di aspal, entah kenapa tubuhnya terasa lemas, nafasnya tidak beraturan, dadanya sesak, matanya perih.

Sonya menempelkan jari telunjuknya di dekat lubang hidung Aleta, "Masih nafas," Sonya bersyukur orang itu masih hidup, dia menghela nafas lega "Ayo Sam, cepet bawa dia ke rumah sakit!" Suruh Sonya menggoyahkan tubuh Sam yang dari tadi terlihat melamun.

Setelah menyadarinya, Samudra langsung mengangkat tubuh Aleta tanpa memperdulikan Sonya yang membuntutinya.

Tak berapa lama, mereka sampai di rumah sakit terdekat. Perasaan dan rasa bersalah Samudra kini semakin menjadi-jadi.

Sonya lebih memilih diam dan duduk, berbeda dengan Samudra yang terlihat mondar-mandir tidak jelas. "Sam?" yang di panggil diam saja tidak menyahut "SAM!" Sonya merubah panggilan itu dengan sedikit teriak dan serius.

"Apa?" Samudra baru sadar disini ada Sonya dan sudah jelas pasti dia kebingungan.

"Lo kenal dia?"

Dia pacar gue Soy. Samudra hanya bisa membatin

"Iya."

Sonya, entah kenapa perempuan itu tiba-tiba menarik tangan Samudra dengan menyuruh duduk di sampingnya. "Cerita dong cerita," ucapnya dengan wajah sangat bersemangat.

Tentu, Samudra sangat tahu kalau Sonya orangnya sangat penasaran meski itu privasi sekalipun. "Kepo," Samudra langsung menoyor kepala Sonya.

"Ck! Gue sih udah bisa nebak kalau dia teman satu sekolah lo,"

"Terus?"

"Ya.. Gue cuma penasaran aja hubungan lo sama dia itu apa?"

"Dasar, ratu kepo." Samudra mencubit pipi chubby milik Sonya.

Suasana kembali hening, saat Sonya memilih untuk diam tanpa berniat untuk bertanya lagi.

Samudra kembali lagi mondar-mandir sambil melirik-lirik ke arah kaca, ini sudah cukup lama dia menunggu dokter dan suster keluar. Apa Aleta separah itu?

Yang di tunggu akhirnya muncul dari balik pintu. "Dok, gimana keadaannya?" Dokter menatap sekitar dengan wajah heran.

"Orang tuanya mana? Apa kalian keluarganya?"

Bahkan Samudra lupa untuk menghubunginya karena terhanyut dalam suasana panik ini, "Saya teman satu sekolahnya, Dok"

"Kalau begitu, bisa tolong hubungi keluarganya? Saya perlu bicara dengan keluarga pasien."

Samudra mengangguk "Baik, kalau begitu saya permisi dulu." Lanjut dokter itu, Setelahnya Samudra langsung mencari kontak Sarah--Mama Aleta, jelas Samudra sudah kenal dekat dengan keluarga Aleta terutama Mamanya hanya saja Aleta belum berkata jujur bahwa Samudra adalah pacarnya.

Tidak menunggu lama Samudra langsung menekan panggilan, yang dalam beberapa detik langsung terhubung.

"Hallo, Assalamualaikum Tanteh?"

"Waalaikumsalam, ada apa Sam?" Jawabnya dari sebrang sana.

"Aleta masuk rumah sakit Tan, di-" ucap Samudra terpotong oleh kekhawatiran seorang ibu.

ALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang