SIXTEENTH : AFRAID

2.6K 103 1
                                    

"Penyesalan memang diakhir, kalau diawal itu namanya pendaftaran."

___________________________





Kring Kring Kring..

Mendengar bunyi bel pulang, seperti mendapat diskon saat berbelanja.. sangat bersemangat. Namun berbeda dengan Aleta yang merasa aneh dengan keadaan sekolah, apalagi Samudra yang tidak lagi perduli padanya.

Syifa menepuk pundak Aleta pelan sedikit khawatir dengan keadaan Aleta sekarang, melihat sahabatnya itu dari tadi hanya melamun tanpa berniat membereskan buku.

"Ta...."

"Kenapa?"

"Lo nggak pa-pa?"

Aleta menoleh kearah Syifa lalu menggeleng kemudian baru sadar kalau kelas sudah mulai kosong.

"Buku lo belum dimasukin Ta?"

"Eh," Aleta langsung buru-buru mengambil tas yang ada dibelakang punggungnya yang tergeletak dibangku yang ia duduki, membuka resleting lalu memasukan buku dan alat tulisnya kedalam tas.

"Udah selesai kan? Ayo pulang!" ajak Syifa yang mengepalai Aleta keluar kelas.

"Astagfirullahaladzim.." nyebut Syifa saat berada diambang pintu dikejutkan oleh seseorang.

"Umi.. Pulang bareng abi ya?" pinta cowok itu tanpa berbasa-basi.

"Ogah!" Syifa menyilang kedua tangannya di depan dada. "Gue bareng Aleta!"

Terlihat kekecewaan diwajahnya, Aleta merasa tidak enak "Mmmm.. Gue bisa pulang sendiri kok,"

"Aleta tumben mulut mercon lo jinak?" Cowok itu menepuk dahinya "Ah iya.. gue lupa, Aleta kan lagi amnesia ya?"

"Hm.." Syifa mengangguk dengan senyum dipaksakan "Kalau tahu jangan maksa gue buat pulang bareng lo!"

Aleta tidak tahu harus berekspresi apa, tapi sebisa mungkin dia datarkan karena masih menjalankan peran sebagai cewek amnesia.

Cowok itu menyodorkan coklat pada Syifa.

"Buat gue?" tanya Syifa memastikan.

Cowok itu mengangguk.

Syifa belum menerima coklatnya, "Joko.. Syifa nggak mau dicap sebagai cewek php,"

Ya.. Cowok itu adalah Joko, cowok yang sangat menyukai Syifa sama seperti Reza.

"Maksud umi apa?"

"Joko jangan ngarepin Syifa bakal suka juga sama Joko," jawab Syifa lembut sehati-hati mungkin takut melukai perasaan cowok yang ada dihadapannya.

"Gak pa-pa umi... Nanti juga lama-kelamaan umi akan suka juga sama abi.."

Sedaritadi Syifa berusaha agar tidak ilfeel, tapi tidak bisa dipungkiri dia begitu jijik dengan perlakuan Joko yang berlebihan padanya.

"Apaan sih! Dari tadi umi abi umi abi.. Nama gue Syifa dan lo bukan abi,"

"Umi.. Biar hubungan kita tambah romantis dan berkah dunia akhirat.."

"Joko.." panggil Syifa sengaja dilembutkan dengan senyum yang dipaksakan.

"MULAI SEKARANG GUE GAK MAU TERLALU BAIK SAMA LO.. KARENA LO MANFAATIN KEBAIKAN GUE!" teriak Syifa membuat Aleta bergidik ngeri.

Kok mau ya? Si Joko ngejar cewek gila kayak Syifa? Aleta hanya bisa menggeleng kepala.

Syifa menarik lengan Aleta tanpa berkata sepatah kata lagi.

Baru berapa langkah menjauh, Syifa tiba-tiba berhenti teringat sesuatu, membuat Aleta juga berhenti "Kenapa?" tanya Aleta bingung.

"Lo tunggu sini, ada yang ketinggalan.." Syifa berbalik badan dan menghampiri Joko lagi yang masih ada di tempat semula.

Setelah sampai, Syifa merampas coklat dari tangan Joko "Coklatnya ketinggalan, makasih.." lalu berlalu dari hadapan Joko.

Joko tersenyum. "Sama-sama umi..." Joko melambaikan tangan. "Hati-hati umi pulangnya.."

Syifa terus berjalan tanpa berniat ingin menengok ke belakang, karena perasaannya sudah tidak enak.

-----

Benar saja firasat Syifa, saat sudah sampai diparkiran..

Angga sedang duduk diatas motornya sambil ditemani mengobrol oleh dua orang yang Aleta dan Syifa bisa tebak adalah teman sekelasnya.

"Syif gimana?" Aleta berbisik pelan, sebelum Angga menyadari keberadaannya.

"Jalani dulu aja dengan ikhlas,"

"Tapi, gue sayangnya sama Sam, gue ga-"

"Yang ngerencanain lo pura-pura lupa ingatan siapa?!" potong Syifa cepat dengan suara biasa saja, namun tatapannya berubah jadi lebih tajam.

Aleta menunduk, menyadari kecerobohannya tanpa meminta pendapat dari sahabatnya.

"Udah basi Ta! Lo gak perlu nyesel! Udah kejadian juga kan?!" Syifa menghela nafas kemudian menepuk bahu Aleta "Jangan terlalu ambil pusing Ta.. Kalau lo emang gak suka dan terus ngerasa berdosa? Katakan yang sejujurnya di depan semua orang!"


♥♡♥

See you the next part

ALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang