"Semoga kamu jadi ibu dari anak-anakku nanti." -Samudra
__________________________
Seperti janjinya pada Aleta yang akan menunggu didalam mobil.
"Maaf ya lama, tadi piket dulu."
"Hm.."
Samudra yang sekarang sedikit berubah. Dia jadi lebih pengertian dan tidak gampang marah. Aleta suka itu.
"Hey, pakai sealt belt.. malah liatin orang ganteng."
Aleta tersenyum kikuk. "I-iya," merasa tertangkap basah karena dari tadi hanya fokus menatap Samudra.
"Sam.."
"Hm?" Samudra tetap menjawab meski matanya fokus kedepan.
"Besok hari minggu,"
"Terus?"
Kok terus, sih? Dasar gak peka!
"Ck! Gak jadi."
Kenapa lagi sih dia?
Samudra tahu Aleta pasti ngambek karena tidak mendapatkan jawaban yang sesuai.
Tapi gimana caranya cowok bisa tahu, kalau ceweknya gak ngasih tahu? Aneh. Ingin dimengerti tapi gak ngasih penjelasan.
"Ih Sam! Kok diem, sih?!"
"Emang harusnya gimana?"
"Ya... paksa gitu biar gue gak marah lagi, atau paksa biar gue kasih penjelasan tadi, atau ajakin weekend bareng gitu! Dasar gak peka!"
"Maaf Ta, besok gue udah ada janji."
"Kemana?"
Batin Aleta sangat curiga, perasaannya sungguh tidak enak. Samudra sudah buat janji dengan siapa? Apa sepenting itu sampai tidak bisa dibatalkan?
"Udah sampai Ta," Samudra memarkirkan mobilnya di halaman rumah Aleta, kemudian keluar dari sana tanpa menjawab pertanyaan Aleta.
Oh, mau main belakang sama Aleta? Lihat aja nanti!
"Ta, buruan keluar! Panas." Teriak Samudra di luar pintu mobil.
Kenapa gak sekalian dibukain aja sih pintu mobilnya? Dasar cowok bar-bar!
Setelah keluar Aleta dan berjalan mengikuti Samudra.
Dan sampai di ruang tamu.
"Ta, rumah lo sepi?"
"Kak Arka masih kuliah, papa kerja, mama ke rumah teh Dila." Aleta menghela nafas, melihat raut wajah Samudra yang berubah. "Sumpah gue gak ada niat apapun Sam, gue emang bener pingin masak buat lo, lagian mama juga bentar lagi pulang kok, soalnya perginya dari tadi."
Samudra tersenyum kemudian mengelus rambut Aleta "Iya, Sayang."
"Yaudah, lo gak usah ikut ke dapur. Duduk sini aja Sampai mama gue pulang, jangan lakuin hal aneh!"
"Iya, Sayang."
Lagi, lagi, dan lagi, seperti ada kupu-kupu yang berterbangan diperutnya.
Tujuh menit telah berlalu tapi Aleta sedang berjalan ke ruang tamu sambil membawa piring dan gelas yang sudah diisi.
Samudra merasa aneh, kenapa Aleta masak cepat sekali?
"Tadaaaaaaa.." ucapnya sambil duduk di samping Samudra dan menaruh gelas di meja. "Dimakan ya Sam.." Aleta memberikan piringnya ke tangan Samudra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA
Fiksi Remaja[END] Selamat berimajinasi untuk hubungan Aleta dan Samudra. Copyright, 2017.