‧₊ ❁ཻུ۪۪.;┊Chapter 22 ✩₊̣̇.

805 70 15
                                    

"Paham semuanya?"

Suara ibu guru yang sudah selesai menjelaskan beberapa materi pun masuk ke dalam pendengaran Gia. Para murid pun dengan serentak menjawab "paham". Walau sebenarnya mereka tak sepenuhnya paham.

Drrrt ....

Ponsel Gia bergetar. Ia pun mengeceknya dengan diam-diam.

Alana
Ke wc sekarang.

Ternyata Alana.

Gia pun menyimpan hp-nya ke dalam tas. Dia mendekati bu guru yang sedang duduk untuk minta izin ke toilet.

"Permisi, Bu. Saya izin kebelakang," ucap Gia.

Dan ibu guru hanya mengangguk.

Gia pun berjalan menuju toilet. "Padahal yang perlu dia. Harusnya dia yang datengin gue. Bukan gue yang datengin dia," gerutu Gia.

Gia masuk kedalam toilet perempuan. Alana ternyata sudah sampai duluan. Dia menatap Gia dengan tajam.

"Lo mau apa lagi?" tanya Gia dengan santai.

"Pulang sekolah, temui gue di cafe deket sekolah," ucap Alana.

"Ngomong sekarang aja gak bisa?"

"Gak."

"Ok, lo harus sampe duluan di sana. Gue gak mau lo lambat dan gue yang nungguin lo. Padahal lo yang perlu," ucap Gia.

"Ok, awas aja lo gak dateng," ucap Alana.

Gia tak peduli dengan ucapan Alana. Dia sekarang memilih untuk pergi meninggalkan si Laverna fairytopia versi nyata itu.

Sampainya dia di kelas. Yura pun terlihat penasaran apa yang terjadi dengan Gia. "Lo lagi nyembunyikan sesuatu, ya?"

"Gue pulang ini bakal ketemu dengan Alana," jawab Gia.

"Sendirian?"

Gia mengangguk. "Iya," jawabnya lagi.

"Lo yakin gak bakal kenapa-napa kalo ketemu dia tanpa di temenin sama yang lain?"

Gia menatap Yura. "Gue yakin dia gak bakal nyakitin gue. Jadi, gue bakal urus semuanya sendirian. Lo gak perlu khawatir," kata Gia.

Yura pun mengangguk. Dia tak akan bertanya lagi kalau sudah mendapatkan jawaban seperti itu dari Gia.

Dia tahu, Gia tak akan mudah dikalahkan oleh orang lain.

༺❀༻

Gianna
Gio, gue pulang sendiri hari ini

Elgio
Kenapa?

Gianna
Ada yang mau gue urus

Elgio
Gak sekalian gue temenin?

Gianna
Gak.

Elgio
Baiklah

Gia hanya membaca pesan terakhir yang dikirim oleh Gio. Dia tak mau memperpanjangnya dan berakhir membuat Gio kepo.

Querencia [𝚃𝚊𝚖𝚊𝚝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang