30. DOUBLE SURPRISE

185 13 1
                                    

Arabella :
Ga, Ara mau lolipop :(

Gavyn.S :
Enggak boleh

Arabella :
Es krim?

Gavyn.S :
Enggak, cuaca lagi gk baik

Arabella :
Kalo coklat?

Gavyn.S :
Enggak, nanti kamu sakit gigi lagi

Arabella :
Kok semuanya nggk boleh sih?! Pdhl aku mau yg manis2

Gavyn.S :
Aku kan manis wkwkwk

Arabella :
Ah tau ah! Png mkn org!

Gavyn.S :
Cielah yg lagi pms wkwk

Arabella :
Ywes sembarang

Gavyn.S :
Yaelah beneran marah
Ara
Ra
Araaaaaa
Maapinnn kang gaga
Araaaaaa
Oiii
Biniii
Araaa maapinnn akang

Ara yang sudah terlanjur gondok, memilih membuang ponselnya ke atas ranjang dan mengabaikan spam chat dari Gavyn. Wajahnya yang ayu kini terlihat semakin kusut ditambah dengan bibirnya yang sudah manyun, kebiasaannya ketika ia sedang marah.

"Gavyn tuh emang dasarnya aja yang nyebelin. Nggak dulu, nggak sekarang, tetep aja resek kek anak babi!" Gadis itu mendumel sendiri seraya berjalan mendekati rak bukunya.

Mending baca novel, daripada makin naik darah gegara doi yang resek. batin Ara.

Tangannya terulur meraih salah satu novel yang Gavyn belikan untuknya. Entah, meskipun merasa kesal dengan Gavyn, ia tidak benar-benar sedang memusuhinya. Anehnya, ia selalu rindu Gavyn seberapa pun dia marah pada cowok itu.

Sementara itu, di lain tempat. Cowok itu, Gavyn, dengan gusar menggigiti kuku jarinya. Sepasang mata coklatnya tak lepas dari benda pipih yang berada dalam genggamannya. Ia sedang menunggu balasan chat dari Ara. Namun nihil, Ara mengabaikan semua chatnya dan Gavyn yakin bahwa sekarang Ara benar-benar sedang marah.

"Arrghh!" Gavyn mengacak rambutnya frustasi, bingung harus bersikap bagaimana lagi pada Ara.

Duh, ngomong sama cewek yang lagi pms itu susah. Bawaannya marah-marah mulu kek singa. Batin Gavyn seraya beranjak dari sofa ruang tamu.

Tidak ada cara lain untuk berdamai dengan Ara, kecuali menuruti semua keinginan kekasihnya itu. Lantas, Gavyn segera meraih kunci mobilnya dan melesat meninggalkan rumah juga meninggalkan seorang gadis yang baru saja akan menghampirinya.

"Gavyn, kenapa kamu berubah?"

Gadis itu diam di balik jendela besar yang memperlihatkan mobil Gavyn yang semakin jauh dari rumahnya.

***

Ting ... tong ...

Suara bel rumahnya membuyarkan konsentrasi Ara saat gadis itu tengah asyik bermanja dengan novelnya. Kurang sedikit, novel tebal itu sebentar lagi akan selesai. Namun, lagi-lagi ada saja yang mengganggu aktivitas membacanya.

"Siapa ya?" Ara menutup novelnya, tak lupa ia meletakkan pembatas di sana, lalu berjalan keluar kamarnya. "Saga, ada tamu tuh bukain pintunya!"

"Enggak mau, lagi sibuk!" teriak kembarannya itu yang masih setia angkrem di dalam kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart Want'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang