2

17.3K 491 2
                                    

Dengan gerakan mengendap-endap yang seperti maling, tangannya berusaha meraih handbag yang berada dibawah ranjang.

Agak sulit memang mengambil barang dibawah ranjang kalau tangannya satu lagi merengkuh selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya. Yap, wanita itu baru saja melakukan having sex dengan one night standnya kali ini.

Hup! Satu sentakan mendadak membuatnya berhasil meraih tas itu. Cepat-cepat, Adelia membuka resleting dan mengeluarkan benda persegi yang gemerlapan dibawah penerangan remang-remang ruangan itu.

Adelia berusaha setenang mungkin agar tak membangunkan sosok pria yang sedang terlelap disampingnya itu. Segera mungkin adelia memakai kembali pakaiannya lalu berjalan perlahan meninggalkan hotel itu.

~~

Adelia memarkirkan mobilnya didepan coffeshop. cewek itu menjepit handbagnya diketiak, sementara tangannya yang satu lagi digunakannya untuk mendorong pintu masuk coffeshop itu. Salah satu pegawai disana langsung menyapa dirinya dengan ramah. Adelia tersenyum saja tanpa melepas kacamata hitam yang dikenakannya.

Adelia menghirup dalam-dalam aroma kafein yang bercampur dengan udara sejuk pendingin ruangan dan kue beraneka rasa dipajang dikeranjang.

Adelia langsung berdiri didepan kasir dan melihat menu yang tersedia. "Mau pesan apa, mbak?" Tanya pegawai kasir itu dengan ramah.

"Americano, satu. Thanks" katanya dan tersenyum kearah pegawai itu.

Cowok berapron coklat itu mengangguk, lalu segera membuatkan pesanan adelia..
Pesanannya selesai, Adelia segera membayar kemudian berjalan keluar dari coffeshop itu.

Adelia terus meminum americanonya dengan pelan sambil menyetir menuju apartemennya. Tiba-tiba layar ponselnya benderang, diikuti suara ringtone. Adelia berusaha meraih ponselnya yang berada disaku celananya lalu menerima telponnya.

"Halo Bella, kenapa?" Katanya sambil berusaha menjepit poselnya di telinga dan bahunya.

"Lo dimana Adel? Buruan kesini. 15 menit lo sudah sampai ya Adel. Awas---"

"Gue.. ada yang penting buat diurus, oke'' Adelia menunduk menatap gelas americanonya diantara kakinya.

"Gue nggak peduli seandainya pun urusan penting lo itu ada hubungannya dengan perdamaian dunia. Gue mau lo segera dat----"

Kebiasaan Bella itu kalau lagi ngomel panjang banget. Adelia tentu saja memilih menggunakan tangannya untuk mengambil gelas berisi kopinya itu ketimbang terus memegang ponselnya dan mendengarkan ocehan cewek itu soal kerjaannya. Sungguh, Adelia tidak mood saat ini.

Adelia terus meneguk kopinya hingga setengah. Bella terus saja mengoceh, ponselnya yang sengaja diletakkan diatas dashboard tiba-tiba jatuh. Adelia menundukkan badannya, berusaha mencari benda kecil itu yang terjatuh, seketika---

BRAKK!

"HOLY SHIT!" Adelia menyentuh perutnya yang terdorong kedepan menghantam setir.

"Apa lagi sekarang Adel?" Nada Bella pun berubah menjadi panik.

"Bell, yaampun yatuhann yaampuun!!"

"APAAN?!" Suara cewek itu meninggi sedikit.

"Gue nabrak Bell.. yaampun, Yatuhaann!" Katanya makin panik.

"WHAAAT?!"

Adelia merasakan kepalanya semakin berdenyut kesakitan, membuatnya refleks meraih clutch dikursi penumpang. Dengan sisa tenaga yang masih tersisa, Adelia berusaha keluar dari mobilnya.

Adelia meminta maaf ke Bella, karena situasinya makin rumit dan membuatnya telat ke tempat Bella. Bella menggerutu, tapi dia bisa mengerti alasan Adelia kali ini.

Adelia melirik mobil yang dia tabrak itu membuatnya melotot hebat saking shocknya melihat mobil yang ditabraknya. Sial, pasti mahal deh biaya perbaikannya.

Panik! Kemudian pandangannya teralihkan kepemilik mobil itu. Dia membuka pintu mobilnya, cowok itu lalu berdiri dihadapannya, agak menyilaukan karena cahaya matahari dibelakangnya. Dan ketika ia berjalan mendekat, Adelia terpana melihat sosok cowok tampan dihadapannya.

Aroma cowok itu tercium dan menggelitik indra penciumannya. Aroma terasa begitu ramah, menyenangkan dan begitu menggairahkan batinnya.

Cowok itu mempersempit jarak diantara mereka. Aroma wangi semakin kuat terhirup oleh hidungnya. Adelia mendongak supaya bisa melihat langsung cowok itu. Adelia memperkirakan cowok ini mungkin 28 tahun. Mungkin lebih. Adelia menatap cowok dihadapannya dari kaki hingga wajahnya. Perfect! Batinnya.

Rahangnya yang kokoh, hidungnya yang mancung, bibirnya yang ahh terlihat seksi, kemeja yang dipakainya yang menampakkan lekuk-lekuk maskulin dibaliknya serta celana bahan yang dikenakannya.

Adelia menelan ludah. kemudian berpikir sesuatu "ahh maaf, ponsel saya tadi jatuh dan--"

Cowok itu melepas kacamatanya lalu melipat tangannya didada sekarang, mengeluarkan aura intimidasi yang membuat Adelia semakin terpojok.

Cowok itu melirik Adelia, "Nelfon sambil menyetir? Hebat!" Katanya dengan ekpresi yang menyebalkan. Tangannya bertepuk tangan pelan.

Adelia berusaha setenang mungkin, menutupi rasa takut yang membuat sekujur tubuhnya gemetar khawatir sekarang.

"Anda harus bertanggung jawab nona. Masalahnya mobil ini baru keluar dari showroom. Dan saya belum menghubungi asuransi mobil"

Adelia kemudian mendadak duduk berjongkok, menangkup wajahnya dengan kedua tangan dan terisak.

"Oh my lord...." umpatnya sambil garuk-garuk kepala. Cowok itu benar ngga bisa marah lagi sekarang.

Cowok itu ikutan berjongkok. Tangannya refleks menyibak rambut cewek itu dan pemiliknya langsung mendongak. Ditatap kaget, cowok itu buru-buru menarik tangan lancangnya barusan.

"Maaf.. saya ngga bermaksud.. Kita to the point saja, saya juga sedang buru-buru sekarang. Bagimana cara anda untuk membayar perbaikan mobil saya?" Kata cowok itu lembut.

Adam Efron. Cowok yang mobilnya ditabrak dengan Adelia. Sebenarnya Adam tak mempermasalahkan biaya kerusakan mobilnya itu, namun entah kenapa rasanya dia ingin berlama-lama dengan cewek itu. Saat adam memperhatikannya keluar dari mobil, saat suaranya yang indah itu berbicara membuat sesuatu didalam dirinya bergetar.

Adelia bengong untuk beberapa saat, kemudian menangis lagi. Sialan! Hati Adam terasa sakit melihat cewek dihadapannya itu menangis. Adam terus saja mengumpat tanpa suara.

Adam mengambil dompetnya kemudian menyodorkan kertas kecil ke cewek yang menabraknya itu. "Ini kartu nama saya" jelasnya dengan lembut. Cewek itu mengambil kertas kecil itu kemudian menatapnya. "Adam Efron" katanya lirih. Adelia masih diam dengan posisi duduk berjongkoknya.

Cowok itu kemudian berdiri lalu berjalan menuju mobilnya "kuharap anda segera menelfonku nona" katanya ramah lalu masuk kedalam mobilnya dan melajukannya.

Adelia menatap mobil itu pergi kemudian berdiri dan segera kembali kemobilnya. Dia menaruh kertas kecil itu didalam tasnya kemudian melajukan mobilnya juga.

-----------------

Happy reading♡

Adelia's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang