22

6.9K 205 1
                                    

Warning egenn!!!

*****

Tapi gagasan membuat suatu hubungan dengan Adam, memenuhiku dengan begitu banyak kesenangan, aku takut aku mungkin meledak.

"Aku ingin kau jadi milikku, Adelia." Aku melepaskan pegangannya pada pergelangan tanganku, dia menurunkan kepalanya, mengecup
pipiku, hidungku.

Itu hal paling manis, perlakuan paling seksi dan aku merintih saat aku melingkarkan lenganku sekitar lehernya dan mengayunnya mendekat.

"Aku ingin menjadi milikmu," aku menjawab dalam bisikan nafas. "Aku ingin bersamamu, Dam.. Hanya denganmu."

Dia menciumku, pada saat yang sama meluncurkan tubuhnya dalam tubuhku. Inchi demi inchi, menghembuskan nafasku bersamaan menanggung ukurannya dan aku gugup, menahan nafasku saat dia
mengayun lebih dalam dan dalam lagi ke dalam diriku.

Seluruh tubuhnya tegang karena menahan, kulitnya tertutup dalam kabut tipis dari keringat dan aku menggerakkan pinggulku, membuka kakiku sedikit lebih lebar, mengijinkan dia untuk menenggelamkan diri lebih dalam.

Kami berdua mengerang atas sensasi dan mulai bergerak. Bersama.

Sementara, mempelajari ritme satu sama lain, menyesuaikan tubuh kita sampai jadi sinkron waktu berubah-ubah, di dalam gerakan yang mudah. Dia mengayun ke dalam diriku lebih keras. Lebih keras lagi, membuatku kehilangan pikiran bersama tiap dorongannya.

Aku kehilangan diriku, otakku kabur, pikiranku terpisah.
Semua yang bisa aku lakukan hanya merasakan. Gelombang yang luarbiasa, aku tahu aku hampir benar-benar selesai tapi dia mengejutkanku.

Adam menarikku ke posisi duduk, punggungnya menabrak
ujung kasur, kakiku mengenai sekitar pergelangannya, lebih seperti posisi duduk kami sebelumnya, ketika kami masih berpakaian lengkap. Berpangkuan.

Hanya saja sekarang, kami telanjang, baik fisik maupun
emosional, tubuh kami terpaut, miliknya terkubur sangat dalam kediriku, aku merasa seperti dia melekat didalamku.

"Aku telah menyesatkan pikiranmu." Dia tahu aku dengan sangat baik. "Dan aku tidak ingin kau lupa dengan siapa kamu bersama. Siapa yang membuatmu datang." Suaranya dalam, sangat dalam, seperti miliknya dan aku bergidik disekelilingnya. Bersemangat oleh nadanya yang posesif, takut oleh kata-katanya yang manis.

Adam benar-benar membuka diriku, dengan tatapan, dengan kata-kata, dengan dorongan dari tubuhnya, dengan jilatan dari lidahnya. Setiap hal yang dia lakukan padaku sangat meluluhkanku. Memabukkanku. Dan membuat pertahananku hancur.

"Aku tidak akan lupa dengan siapa aku bersama," aku berbisik di bibirnya sebelum aku menciumnya. Tangannya mencengkeram pinggulku, menarikku turun dan aku menggerakkan pinggulku, ingin sekali meledak, namun menunggu untuk melepaskannya hanya sedikit lebih lama lagi.

Oh lord.. ini sungguh nikmat.. luar biasa nikmat..
Aku takkan mampu melupakan malam yang indah ini bersamanya..

Dia melengkungkan tangannya disekitar belakang kepalaku, jarinya menjerat rambutku dalam cengkraman yang kuat, nyeri sekaligus nikmat membuat darahku semakin mengalir deras. Tapi aku menikmati kesakitannya, bagaimana itu membuatku terasa hidup.
Bagaimana berada dalam lengan Adam, menguburnya jauh ke dalam diriku membuatku merasakan. Hidup. Diinginkan. Dicintai.

Dia meneriakkan namaku pada bibinya dan aku tahu dia sudah dekat. Begitu juga aku. Aku mengatur diriku dengan hati-hati, menggosoknya, mengayun di dalamnya dan aku terpecah dengan jeritan kecil, seluruh tubuhku bergetar. Dia bergetar setelahku, tubuhnya menggigil saat dia mengerang dalam perjuangan yang indah, lengannya mengepit pinggangku sangat erat, aku hampir tidak
bisa bernafas.

Kami melekat satu sama lain dalam beberapa menit yang lama setelahnya, tubuh kami masih bergetar, nafas kami perlahan teratur.

Aku tidak ingin membiarkannya pergi, aku tidak ingin
membiarkannya keluar dari tubuhku dan aku tahu aku sudah jadi gila. Tapi aku tidak bisa mengontrol diriku. Adam Efron telah merubah aku selamanya, dan pemahaman itu sama-sama menguatkan dan menakuti diriku. Masih ada banyak hal yang aku tidak tahu. Masih banyak yang aku butuhkan darinya untuk diungkapkan
padaku. Bagian menakutkan hidupnya yang takut untukku dengar.

Tapi kenyataannya...bukankah mereka mengatakan kebenaran akan membebaskanmu? Aku ingin membebaskan Adam dari penjara masa lalu yang
membebaninya. Dan satu-satunya cara aku bisa melakukan itu dengan mencari tau.

------------------

Jangan lupa Vomment..

Xxo.

Adelia's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang