Adelia's Love Story

3

Adelia Watson

Sinar matahari menyilaukanku membuatku membuka mata secara perlahan. Aku meraih jam yang berada dimeja samping tempat tidurku. Pukul 9 pagi.

Aku merentangkan tanganku keatas, merilekskan otot-otot tubuhku. Aku bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah 30 menit membersihkan diri, aku meraih ponselku kemudian mencari kertas kecil didalam tas yang dikenakannya kemarin. Lalu mengetikkan nomor dilayar hapenya.

"Halo? Siapa ini?" Terdengar Suara serak khas bangun tidur diseberang sana. Adelia menelan ludahnya susah payah, sial ini terdengar sangat seksi. Batin Adelia.

"Ha..loo.. maaf mengganggu tidur anda Mr. Saya Adelia, orang yang menambrak mobil anda kemarin" kataku berusaha untuk menutupi kegugupanku.

"Ahh anda rupanya. Ya, saya menunggu telfon dari anda. Kukira anda akan kabur. Ah.. Berarti kini anda akan membayar kerugian mobil saya nona?"

"Maaf baru menghubungimu Mr. Sebaiknya kita ketemu untuk membicarakannya lagi"

"Tentu. Dimana?"

"Dicaffe Zwag, depan perusahaan EF. Anda tau kan? Saya akan menunggu anda disana jam 4 sore."

"oke. Jam 4. Sampai ketemu"

Kemudian sambungan telfon mati. Aku menghela nafas panjang, menetralkan kondisi jantungku yang hampir keluar lalu segera ke kamar mandi membersihkan diri.

Sebelumnya perkenalkan. Nama saya Adelia Watson. Umur 21 tahun. Aku kadang bekerja sebagai wanita bayaran dan kadang juga membantu Ibuku di restoran kecil peninggalan Ayahku. Aku tinggal berdua dengan Ibuku, Ayahku telah lama meninggal karena kecelakaan. Aku terpaksa menjadi wanita malam untuk mendapatkan uang yang cukup agar dapat membantu kehidupanku dan tak menyusahkan Ibuku. Walaupun hanya sekali dalam seminggu dan kadang tak menentu, aku melakukannya tapi yang kudapat lumayanlah untuk membantuku bertahan hidup, secara aku selalu mencari yang VVIP dan akan membayarku mahal.
Aku tidak melanjutkan pendidikanku karena yah kurangnya biaya. Aku cinta kebebasan, aku sering jadi perbincangan para wanita yang benci denganku tapi i dont care. Aku cinta hidupku. Aku menikmatinya walau harus bersusah payah mencari uang.

~~

Disebuah caffe, terlihat banyak orang yang berlalu lalang. Terlihat sosok pria yang sedang duduk sendiri. Ia terus memandangi jam tangannya, pukul 4.35, Terlihat ia sedang menunggu seseorang. "Sudah setengah jam aku menunggu. Niat ga sih nih cewek ngajak ketemu?" Pria itu menunggu dengan was was.

Ia kembali menatap ponselnya, berharap ada sms atau telfon gadis itu namun hanya beberapa sms  dan panggilan tak terjawab dari kantornya.

Adam Efron. Seorang pewaris perusahaan terkenal di London. Ayahnya sudah tak cukup umur lagi menanggung kerjaan itu sehingga memberikan tanggung jawab kepada Adam. Sebenarnya Adam adalah dosen disalah satu Universitas swasta di London, namun dia terpaksa berhenti dan menggantikan posisi Ayahnya di perusahann milik keluarganya. Adam yang memiliki hati yang dingin, mata yang tajam, rahang yang kokoh serta badan yang atletis membuat semua wanita mengaguminya.

Namun sampai saat ini tidak ada yang mampu meluluhkan hati Adam yang teramat dingin ini. Kenangan masa lalunya yang buruk membuat dirinya menutup diri terhadap wanita manapun. Ia bahkan menjadi sosok pekerja keras agar tak memikirkan soal asmara. Sampai ayahnya ingin menjodohkannya dengan anak teman kerjanya. Wajar saja, diusia Adam yang sudah berkepala tiga dan usia ayahnya yang tak sabar ingin menimang cucu dan menikmati masa tuanya. Tapi Adam menolaknya halus, ia berjanji pada ayahnya itu akan menemukan pendampingnya namun jika tidak Adam bersedia menerima perjodohannya itu.