19

6K 209 0
                                    

HAPPY READING ♡♡

~~~~~~~~~~

Dia menggelengkan kepalanya. "Tak ada siapapun."

"Siapa. Laki-laki. Itu?" Aku menggeramkan kata demi kata, luar biasa lelah dengan omong kosongnya.

"Apa? Kau cemburu?"

"Tentu saja, sialan. Aku cemburu!" Aku meraung, tak sanggup lagi menahan kata-kataku.

"Setelah semua yang kita lalui, terlebih setelah kemarin, kau masih bertanya apa aku cemburu? Tentu saja aku cemburu! Bagiku ini bukan permainan, Adel. Ini adalah
hidupku. Dan aku ingin kau menjadi bagian dari kehidupanku. Tapi jika kau lebih suka bergaul dengan laki-laki lain, maka aku tak bisa menerimanya. Aku ingin kau dan kau saja. Aku tak ingin
membagimu dengan siapapun juga. Aku ingin kau memberhentikan kebiasaan burukmu bahkan aku ingin kau berhenti bekerja diclub"

Nafasku memburu ketika aku selesai dengan pidatoku dan aku tak percaya apa yang baru saja kukatakan padanya. Dia memandangku seolah aku ini orang gila, dan mungkin saja aku sudah gila, tapi aku tak bisa lagi menahan perasaan perasaanku terhadapnya. Untuk alasan yang tak kumengerti, dia membuatku ingin mengungkapkan segala hal.
Semua hal sialan itu. Yang baik atau buruk. "Kau dan aku, kita cuma pura-pura," dia berbisik. Air mata menggenang dimatanya, bahkan mengalir di pipinya. Aku ingin menghapusnya dengan jemariku, aku ingin menciumi air matanya, tapi aku tak melakukannya, aku tak bisa, setelah mendengar apa yang dikatakannya.

"Ini bukanlah kenyataan. Kau hanya terbawa suasana, padahal tak terjadi apa-apa semalam"

"Itu tak benar,---" aku memulai namun dia memotongku, dengan menekankan jemarinya di antara bibirku sejenak sebelum dia
menjatuhkan tangannya.

"Itulah kenyataannya. Kau tak menginginkanku, tak benar-benar menginginkanku. Aku tidak seperti yang kau pikirkan, dan kaupun tak seperti yang kupikirkan. Ada begitu banyak rahasia dan masalah di antara kita, dan kupikir akan muncul masalah dan kekacauan baru
lagi jika kita mencoba bersama-sama. Dan itu tak boleh terjadi, kau tahu itu."

Aku tak mengatakan apapun. Aku tahu dia benar, walaupun aku berusaha berpikir dia tidak benar. Aku tak bisa mengharapkan apapun sekarang. dan aku patah hati karenanya.

"Dua hari lagi, Adam" Dia berhenti, menggigit bibir bawahnya. "Atau jika kau lebih ingin aku pergi seperti yang dikatakan Kyle. Dia bilang dia merencanakan sesuatu untuk kalian, dan dia jelas-jelas mengatakan aku tak diundang."

"Aku tak ingin kau pergi," aku menjawab otomatis. "Dua hari lagi, hanya hanya butuh dua hari lagi bersamamu."

"Baiklah," dia mengangguk, bibirnya menipis dan dia memandangku dengan tatapan memohon. Dia ingin mengatakan lebih banyak hal, kuyakin itu, tapi kemudian Kylie membuka pintu dan mengumumkan kalau "Makan malam telah siap!" Dengan nada dimanis-maniskan dan aku memberinya tatapan penuh kebencian dari atas bahuku, dan dia menutup pintu

"Kita harus masuk," Adelia berkata seraya memeluk dirinya sendiri dan berjalan ke arah pintu depan.

Aku mengikutinya, dan belakangan menyadari kalau aku tak benar-benar mengetahui apakah benar ada cowok lain atau tidak.

-------------

Jangan lupa Vomment..

Xx

Adelia's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang