Warning!!
****
Adelia Watson
Sebuah getaran bergerak melewatiku saat aku mendorong jariku menjejaki dadanya yang bidang, turun ke tangannya, melekat pada bisepnya yang keras berotot, meluncur pada rambut hitam yang menutupi lengan bawahnya.
Dia tetap sangat tenang, tapi aku bisa merasakan mata panasnya padaku, melahapku saat aku, dengan tekun, berhasrat menemukan kepuasan sensualnya dengan tanganku.
Aku menyentuh dadanya, ujung dari jari telunjukku menggelinding di putingnya secara serentak dan dia melompat kecil, membuatku
tersenyum. Tapi senyumku memudar saat aku menjadi bergairah dengan setiap
lekuk dan alur dari perut ratanya. Aku memelankan pencarianku, membiarkan tanganku dengan lengkap memetakan otot perutnya dan
aku merasakan ototnya gemetar di bawah sentuhanku.Mengangkat kepalaku, aku menemukannya melihatku, alisnya terangkat, mulutnya membentuk setengah senyuman.
Tanpa kata aku menekan bibirku padanya, menjaga mataku terbuka sampai daun matanya tertutup dan aku menemukan diriku jatuh begitu mudah pada pesonanya. Ciuman ini lebih lapar, lebih mendesak dan aku membiarkannya untuk memimpin, menikmati
bagaimana dia meletakkan tangan besarnya di atas dadaku sebelum mengeser tangannya naik untuk menyentuh ringan tenggorokanku dalam sikap yang seluruhnya posesif, yang membuatku melayang-layang.Tangan yang sama meluncur kembali ke bawah, jarinya turun dibawah melepaskan tali pengikat braku, mendorongnya lepas dari bahuku.
Dia melakukan hal yang sama untuk tali yang lain, secara
ajaib memindahkan braku dalam hitungan detik dan payudara telanjangku menekan ke dadanya, puting kerasku melawan kehangatan kulitnya."Aku menginginkanmu," dia berbisik di telingaku, mengirim getaran miring ke bawah ke tulang belakangku. "Sangat menginginkanmu, membuatku menderita, Adel."
Aku suka dia menyebutkan namaku di saat yang bersamaan dengan nafasnya dia mendeklarasikan menginginkanku. Daripada tersesat dalam kegelapan atau buta oleh masa lalu, dia di sini.
Denganku sekarang, menyentuhku dan menciumku, secara perlahan menggesekkan ereksinya padaku. Aku secara penuh terhisap olehnya, hilang ke dalamnya dan tidak ada tempat yang lebih baik daripada sekarang ini.
Dia menangkap pergelanganku dan mendorongku turun di atas tempat tidur sehingga aku tidur terlentang, tangannya menekan di setiap samping kepalaku di kasur saat dia menindih tubuhku, mulutnya tidak pernah meninggalkan mulutku.
Di posisi ini, dia tidak sedekat yang aku inginkan, dan aku melingkarkan kakiku sekitar pinggulnya, sangat ingin menariknya mendekat. Memisahkan ciuman kami, dia menarik diri, menjauh dan meluncur turun di sepanjang tubuhku, tangannya ada pada ikat pinggang legging hitam tipisku saat dia secara perlahan, dengan sabar menariknya ke bawah, mengambil celana dalamku terus bersamanya.
Aku bergetar, nafasku terlalu cepat dan aku menatap keatas pada langit-langit, menggigit bagian dalam bibirku saat jarinya menyentuh pahaku, lututku, betisku saat dia melucutiku.
Aku merasa nafasnya ada di pusat bagian tubuhku dan aku menutup mataku, kepeningan membanjiriku saat aku merasa tangan besarnya mendorong pahaku memisah.
Dia menyelidikiku dibawah sana dan aku tidak tahu suatu hal untuk dipikirkan, untuk dikatakan. Dia mengeluarkan nafas tidak teratur, tangannya mencengkeram pinggulku dan kemudian dia mencium dadaku, melarikan mulutnya ke seluruh payudaraku sampai pertama-tama aku merasa lidahnya menjilat satu puting, lalu yang lainnya.
Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Aku bukan seseorang yang tetap diam di tempat tidur, aku tidak pernah diam, tapi aku juga bukan orang yang sangat berisik saat berhubungan sex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelia's Love Story
RomancePerjalanan kehidupan Adelia Watson seorang wanita yang berparas cantik dan sexy. Petualangan kehidupan manis dan pahit yang dirasakannya untuk menemukan cinta dan kebahagiaanya dan memasuki kehidupan seseorang yang masih belum melupakan masa lalu. ~...