Perjalanan kehidupan Adelia Watson seorang wanita yang berparas cantik dan sexy. Petualangan kehidupan manis dan pahit yang dirasakannya untuk menemukan cinta dan kebahagiaanya dan memasuki kehidupan seseorang yang masih belum melupakan masa lalu.
~...
Adelia bangun tanpa suara alarm maupun bunyi ponselnya. Cewek itu menyibakkan selimutnya dan mengecek angka dijam yang berada di nakasnya. Jam 8.30-- Adelia menguap dan menyibakkan helai rambutnya yang menghalangi matanya.
Dengan satu sentakan, dirinya berhasil bangun dari tempat tidurnya. Adelia melangkah berjalan menuju kamar mandi. Okay mari bersenang-senang hari ini. Batinnya.
Adelia menyalakan air untuk mengisi bathtup nya dengan air hangat dan memasukkan sabun beraroma vanilla kesukaannya. Adelia lalu masuk dan berendam selama 30 menit.
Adelia mengingat-ingat apa yang akan dilakukannya dihari sabtu ini. Adelia bersiap-siap untuk bertemu Bella dan Melly, sahabatnya itu. Rasanya Adelia tak pernah mendengar kabar dari sahabatnya itu. Ia juga ingin bercerita banyak tentang kesialannya akhir-akhir ini.
Tapi bagai ditampar petir, Adelia mengingat bahwa hari ini Adam akan menjemputnya. Ahh sungguh hancur begitu saja moodnya.
Terdengar suara seseorang menekan bell apartemennya. Adelia segera membukakannya dan BOM! Itu Adam..
~
Adelia Watson
"Eh kok kamu datang sepagi ini? Kataku. Adam diam membeku, menatapku. Aku menundukkan wajahku dan baru sadar.. siall aku hanya memakai tanktop dan hotpants. Aku meletakkan kedua tanganku didepan buah dadaku. "Kauuuu.. Tutup matamu" kataku mengancam kemudian berbalik mengambil jaket disofa. "Yaampun kau sangat galak. Tapi anehnya kau kelihatan tambah seksi" katanya menggodaku.
Aku menatapnya dingin. dia terkekeh "cepatlah ganti pakaianmu. Aku akan mengajakmu sarapan" katanya lagi. Aku segera berlari menuju kamarku mengganti pakaianku agar lebih tertutup. Sebenarnya aku malas pakai baju begini, tapi aku tak ingin Adam menatapku mesum.
Aku berjalan menuju parkiran, mencari keberadaan Adam. Aku terpaku menatap Adam. Why? Kenapa dia sangat ohh shit, dia sangat panas. Aku menelan ludahku dan menarik nafas lalu menghembuskannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku berjalan menghampirinya. Adam hanya mengenakan kaos polos hitam, celana jeans dan kacamata yang dipakainya. Ia tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumannya kaku. Adam membukakanku pintu mobilnya dan aku segera mendaratkan bokongku dikursi samping kemudia. Ia lalu masuk kemobil.
Adam mendekatkan tubuhnya kearahku. Deg.. jantungku semakin berdetak kencang, kurasa Adam bisa merasakan detak jantungku. "Seatbelt mu nona" katanya. Wajahnya berada didepanku. Sangat dekat dengan wajahku.
Cupp.. "dan morning kissnya" katanya tersenyum kemudian kembali keposisi duduknya.
"KAUU---" kataku hampir memaki dirinya. "Berhentilah berteriak Adel. Aku bisa memperkosamu sekarang kalau kau banyak protes" katanya mengedipkan matanya. Aku memutar mataku lalu menghadap keluar jendela.
Adam melajukan mobilnya, aku merasakan hembusan angin pagi yang mengenai wajahku. Aku menghirup udara, segar.. Aku melirik adam yang masih fokus mengemudi mobil. "Kita akan kemana?" Tanyaku.
"Kau akan tau nanti" katanya santai. Aku hanya diam. Kembali menatap keluar jendela dan mengeluarkan tanganku sedikit untuk merasakan angin pagi.
Adam tersenyum melihat tingkah konyolku ini. Aku tak peduli.
~~
Adelia nggak bisa menjelaskan bagaimana ini bisa terjadi, Adam Efron yang tadinya dia klaim sebagai perusak hari sabtunya ini sekarang malah membuatnya terkagum-kagum dan tertawa sampai perutnya sakit.
Beberapa kali orang melirik kearah mejanya merasa terganggu karena suara berisik mereka. Adelia ngga peduli.
Adam. Sekarang nama itu terasa akrab dilidahnya dan terasa manis disebutkan. Jujur, memang akhir-akhir ini Adelia selalu memikirkan Adam, membayangkan setiap sikap manis Adam saat memperhatikan Adelia. Seminggu terakhir, Adelia selalu bersama dengan Adam. Dan adam selalu memperlakukan Adelia sangat manis. Suara berat, suara tawanya yang membuat Adelia mau nggak mau jadi ikutan tertawa juga dan tersenyum menatap Adam. Selera humornya. Semuanya..
Perasaan seperti ini terasa asing bagi Adelia. Apalagi karena selama ini ia tak ingin percaya dengan pria manapun apalagi terikat.
Terus, gimana menjelaskan fakta bahwa dirinya menikmati setiap detik saat makan dan menghabiskan waktu selama seminggu ini bersama Adam.
