Adam Efron
Aku melirik jam tangan yang kukenakan, pukul 5 sore. Argghh.. aku menjambak rambutku dan melonggarkan dasiku. aku sungguh gelisah dan tak sabar ingin bertemu Adelia.
Yap. Gadis itu selalu mengganggu pikiranku, pertemuanku dengannya sangat memberi pengaruh besar kepadaku. Aku tak tau kenapa, tapi bayangannya selalu saja menggangguku. Bayangan wajah, mata indahnya, bibir mungil yang menggoda.
Bayangan Adelia yang menggoda selalu muncul dipikiranku. Fikiran kotorku yang menjadikan Adelia pemeran utamanya. Aku sungguh merindukan gadis itu.
Aku menyuruh orang-orangku untuk selalu mengikuti pergerakan Adelia. Semuanya. Sehingga aku selalu tau apa yang dilakukannya. Aku bahkan tau dibekerja sebagai wanita bayaran di club walaupun kini ia sudah jarang kesana. Aku akan membunuh siapapun yang berani menyentuh Adelia apalagi menikmati tubuhnya. Aku takkan membiarkan siapapun kini melihat tubuh indah Adelia. Hanya aku dan aku yang bisa melihat dan menikmatinya.
Aku meraih ponselku diatas meja kerjaku dan menyuruh orangku untuk menjemput Adelia di Apartemennya. Aku akan pulang kerumah dan menyiapkan semuanya. Kami akan dinner dirumahku.
~~
Aku memastikan semuanya telah siap. Aku tersenyum menatap meja yang kini tampak cantik dan indah. Aku menatap jam tanganku, pukul 7.30 malam. Sebentar lagi Adelia akan tiba.
Aku memastikan penampilanku dicermin, perasaanku sungguh gugup. Aku sungguh tak sabar menanti kedatangan Adelia.
Aku mendengar suara klakson mobil dan itu pasti Adelia. Aku berjalan menuju pintu dan mendapatkan Adelia turun dari mobil. Aku membeku melihat penampilan Adel. Ia mengenakan dress selutut tanpa lengan yang memperlihatkan belahan payudaranya.
Aku menelan ludahku susah payah, aku melihat semua bawahanku menatap Payudara Adelia. Aku bergegas menghampirinya dan membuka jasku lalu memakaikan dipundaknya.
"Kalian keluarlah" kataku dingin kepada bawahanku. Sial.. beraninya mereka menatap Adelia begitu seakan ingin menerkamnya.
Adelia menatapku, aku hanya diam dan menuntunnya masuk kedalam. "Hey apa yang kau lakukan. Lepaskan aku" katanya melepaskan genggamanku dipundaknya dan membuka jasku.
"Aku tak suka orang-orang itu menatapmu seakan ingin memakanmu" kataku santai dan kembali memakaikan jasku.
Ia diam saja menatapku bingung. Aku tak peduli, aku menuntunnya menuju meja yang telah kupersiapkan.
Adelia menatap kedepan kagum, tangannya menutup mulutnya seakan tak percaya apa yang ada didepannya. "Kau menyiapkan semua ini?" Katanya.
"Ya. Kau suka?" Kataku.
Ia menatapku "kau gila.. kenapa kau repot-repot menyiapkan semuanya sampai seindah ini. kukira kau hanya akan mengajakku makan malam biasa" jelasnya lagi.
Cup.. aku mencium bibir Adelia yang tadi menggodaku. "WHAT THE HELL. KENAPA KAU SUNGGUH LANCANG HAH?" katanya melotot kearahku.
Aku terkekeh melihatnya "karena bibirmu itu sangat menggodaku sugar" kataku mengedipkan mata kepadanya.
~~
Adelia watson
"Karena bibirmu itu sangat menggodaku sugar" katanya dengan mengedipkan matanya.
Sial.. kenapa aku selemah ini. Seharusnya aku menampar wajah tampannya itu. Aku merasakan jantungku kembali berdetak kencang.
Aku membuang mukaku yang memerah, kembali menatap meja yang berada didepanku ini. Adam sungguh manis, baru kali ini ada pria yang memperlakukanku manis seperti ini. Mantan-mantanku yang sebelumnya hanya menginginkan tubuhku dan tak memperlakukanku seperti ini. Aku sungguh terharu. Kenapa dia repot-repot menyiapkan semua ini, kita kan hanya berpura-pura menjadi tunangan.
Adam menuntunku menuju meja itu. Memperlakukanku sangat manis. Aku hanya tersenyum kearahnya. Aku suka sikap manisnya ini.
"Adam.." aku memanggilnya pelan. Ia menatapku kemudian menggengam tanganku. "Hmm?" Ucapnya dengan mengangkat satu alisnya. Aku menundukkan wajahku, menatap tanganku yang disentuhnya diatas meja. "Kamu kenapa Adel? Kau tau suka?" Katanya. Ia menganggat daguku agar wajah kami sejajar. Aku menatap matanya dan menggeleng.
"Terus? Apa yang mengganggu pikiranmu?" Katanya lembut.
Aku melepaskan genggamannya lembut dan menyimpan tanganku diatas pahaku. Aku sungguh gugup sekarang, aku tak tau harus berkata apa. Semuanya tak ingin keluar dari mulutku.
"Katakanlah Adel"
"Hmm.. akuu hanya bingung" kataku gugup. "Kenapa kau sampai menyiapkan semua ini? Memperlakukanku sangat manis. Kita kan hanya berpura-pura" aku menundukkan wajahku. Menatap tanganku yang berada dipaha. Hatiku tiba-tiba seperti diremuk, sakit. Saat mengatakan itu. Apakah aku berharap lebih? Apakah aku mulai menyukai Adam? Aku mengusir fikiran itu. Aku tak boleh jatuh cinta sama Adam. Tak boleh.
"Aku hanya ingin membuatmu nyaman, aku tak ingin kau tampil buruk saat didepan ayahku nanti. Jauhkanlah pikiran anehmu itu dan jangan berharap lebih."
Deg..
Hatiku seperti tertusuk besi karat yang tajam. Sakit. Aku menghela nafas panjang "O..okey.. aku takkan bertanya lagi" kataku berusaha setenang mungkin. Jantungku semakin berdegup kencang. Aku tak tau apa yang terjadi denganku.
Kami melanjutkan makan malam kami dengan hening. Adam hanya berbincang sedikit mengenai dirinya dan begitupula aku. Aku banyak diam karena terhanyut dengan pikiranku sendiri.
Setelah makan malam, Adam terus menatapku dan tersenyum kearahku. Ia menopang dagunya dengan satu tangan. Aku sungguh malu ditatap begitu. "Berhenti menatapku begitu Adam. Kau membuatku malu" kataku menutup wajahku dengan kedua tanganku.
"Hey jangan tutup wajah cantikmu Adel. Kau sangat cantik. Aku takkan bosan menatapmu" katanya menggodaku.
Aku meninju lengannya pelan. Ia tertawa melihat wajahku yang kini memerah. Tiba-tiba seorang pria berpakaian rapi dan besar datang menghampiri kami dan memberikan Adam sebuah map lalu pergi meninggalkan kami lagi. Aku menatap bingung kearah Adam. "Apa itu?" Kataku penasaran dengan isi map itu.
Ia memberiku map itu "kau pelajarilah ini, ini daftar mengenai diriku. Kau harus mengetahuinya. Mulai saat ini, aku akan selalu disampingmu selama seminggu untuk makin mengakrabkan diri kita. Lalu aku akan mengenalkanmu ke ayah." Katanya menjelaskan.
Aku mengangguk kemudian mengambil map itu dan mulai melihat isinya. "What the... kau perjaka? Haruskah aku mengetahuinya juga?" Kataku sambil membelalakkan mataku tak percaya.
"Ya.. semua tentangku. Aku tak pernah tidur dengan wanita--"
"Kauuu---"
"Tidak. Aku tidak homo. Aku hanya ingin tidur dengan orang yang kucintai. Aku tak suka tidur dengan sembarang orang. Jauhkanlah pikiran anehmu itu. Jika kau ingin tidur denganku, aku rela melepas perjakaku buatmu" katanya menggodaku.
Shitt.. tubuhku memanas mendengar perkataannya. Aku berusaha setenang mungkin, menormalkan detak jantungku.
"Kau gila.. tapi aku tak tertarik." Kataku santai kemudian kembali membaca isi dalam map itu.
------------
Happy reading♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelia's Love Story
RomancePerjalanan kehidupan Adelia Watson seorang wanita yang berparas cantik dan sexy. Petualangan kehidupan manis dan pahit yang dirasakannya untuk menemukan cinta dan kebahagiaanya dan memasuki kehidupan seseorang yang masih belum melupakan masa lalu. ~...