[2] Season 1; Tatapan

1.2K 228 32
                                    

"Kau pasti lelah berdiri didepan." kata Chaeyeon sambil memberikan segelas jus pada Yerin.

Saat ini mereka sedang ada di Kantin setelah bel istirahat yang dibunyikan 10 menit yang lalu. Yerin menyesap jus pemberian dari Chaeyeon.

"Eoh. Itu sangat melelahkan. Tapi tidak sebanding ketika aku bisa melihat wajah Daniel dari jarak yang tidak begitu jauh." sahut Yerin.

"Kau benar benar sudah mabuk Daniel ya."

Yerin hanya nyengir lebar.

"Aku akan membeli jus lagi untuk dibawa ke kelas." sambung Chaeyeon.












"Kurasa Jung Yerin menyukaimu." kata Ong tiba tiba pada Daniel yang sedang men-dribble basket.

"Jung Yerin yang mana?" tanya Daniel, ia tak kenal Yerin.

Padahal mereka sekelas.

"Teman sekelas saja kau tidak kenal? Yerin itu gadis yang tadi dihukum berdiri didepan kelas." jelas Ong.

"Oh, gadis bodoh itu." cuek Daniel.

"Apa peduliku kalau dia menyukaiku? Bukankah itu hal yang wajar? Semua gadis menyukaiku disini." lanjutnya dengan nada sombong.

Ong menatap Daniel sinis.

"Cih, Aku curiga saja kalau dia yang memberimu kue coklat itu setiap hari." sahut Ong membuat pergerakan Daniel yang sedang men-dribble terhenti dan menatapnya dengan sebelah alis terangkat.

"Gadis bodoh itu yang membuat kue coklat? Hah, Aku tidak percaya. Dia terlalu buruk untuk membuat kue seenak itu." sanggah Daniel.

"Tapi jika benar dia yang memberimu kau bisa apa?"

Daniel menatap intens Ong. Ong pun melakukan hal yang sama.

"Ke kantin saja. Bicaramu ngelantur." kata Daniel yang berusaha mengalihkan pembicaraan lalu berjalan lebih dulu ke kantin.

Ong menghela nafasnya sejenak kemudian menyusul Daniel ke kantin.

[]

Yerin berjalan lebih dulu dibanding Chaeyeon. Mereka berdua masing masing memegang segelas Jus yang dibelinya dikantin tadi untuk dibawa ke kelas.

"Yerin-ah." panggil Chaeyeon.

Yerin menoleh ke arah Chaeyeon yang sedang berdiri mematung dengan jarak yang cukup jauh di belakang Yerin.

"Hei, Sedang apa kau disana? Berjalanlah lebih cepat!" Gerutu Yerin.

Chaeyeon berlari ke arah Yerin dan mengabaikan ocehan Yerin tadi. Saat ada di samping Yerin, baru saja Yerin ingin mengumpatnya namun Chaeyeon langsung memotongnya.

"Daniel..."

"Apa?"

"Itu kang Daniel, yer.."

Chaeyeon menunjuk ke arah dimana Daniel berada. Daniel serta sahabatnya Ong berjalan berdampingan menuju ke arahnya diikuti para penggemar antusias Daniel.

Yerin terpaku melihat Daniel yang sebentar lagi akan berpapasan dengannya.

"Kau menyukainya 'kan yer?"

"Berikanlah jus itu padanya secara langsung sebagai tanda rasa sukamu."

"Ne? Kau gila?"

"Ini waktunya Yerin.. kapan lagi kau bisa memberikannya secara langsung seperti ini?"

Yerin terlihat tengah berfikir.

"sudah, jangan terlalu lama berfikir" kesal Chaeyeon kemudian tanpa aba aba ia mendorong tubuh mungil Yerin ke hadapan Daniel dan juga Ong.

Tatapan mata Daniel berubah menjadi tajam. Berani sekali dia menghalangi jalannya.

"Aku-"

"Apa maumu?"

Ucapan Yerin terpotong oleh pertanyaan Daniel. Sebenarnya Daniel malas sekali meladeni gadis bodoh ini, tapi ia punya rencana untuk mempermalukan gadis bodoh itu sebagai balasan karna berani sekali memotong jalannya.

Dengan tangan gemetar, Yerin mengangkat tangannya dan menyodorkan jus yang sedari tadi ada di genggamannya.

"Te-terimalah ini." kata Yerin.

Ong tersenyum melihat tingkah Yerin yang cukup berani menurutnya. Daniel terdiam sambil menatap jus itu.

Sedetik kemudian ia mengambil jus itu dari Yerin yang berhasil membuat semua orang yang melihatnya berteriak histeris.

Setelahnya Daniel berjalan meninggalkan Ong dan berhenti tepat di samping tempat sampah. Yerin yang tadinya tersenyum karena Daniel menerima pemberiannya, senyumnya pun luntur perlahan. Ong juga sama.

Tatapan matanya mengartikan apa yang akan dia lakukan?

"Kau kira aku akan meminum sampah ini begitu saja, huh?"

"Jangan bermimpi, bodoh. Mana tau kau menaruh semacam obat untuk membuatku jatuh cinta padamu 'kan?" Sinis Daniel sambil menatap Yerin.

Yang ditatap sekarang merasa sangat rapuh dan matanya mulai berkaca kaca. Ong tidak suka hal semacam ini. Meski Daniel sahabatnya, menurut Ong memperlakukan seorang gadis seperti ini cukup keterlaluan.

Tangan Daniel mengarahkan jus itu ke tempat sampah bersiap untuk membuangnya.

"Tunggu."

Suara Ong membuat semua mata tertuju padanya begitupun dengan Daniel. Daniel hanya menatap Ong dengan sebelah alis terangkat.

"Jangan dibuang. Biar aku yang meminumnya sedikit." lanjut Ong sambil melangkah mendekati Daniel.

"Oh... kau menyukainya, kan?" Sindir Daniel.

"Bukan masalah suka atau tidak. Aku meminumnya sedikit untuk menghargainya." balas Ong.

Daniel tidak suka dengan sikap Ong yang seperti ini. Membuatnya muak dengan memperlihatkan sikap sok pahlawannya.

Dengan kasar ia memberikan jus itu pada Ong kemudian melangkah pergi meninggalkannya.

Ong melirik ke arah Yerin sebentar yang masih dengan mata berkaca kaca dan meminum setengah dari jus itu, lalu membuangnya.

03.01.18

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang