[2] Season 2; Menerima

1K 185 9
                                    

Daniel tengah bersiul ria untuk mencari cincin di mall. Sengaja ia tidak pergi bersama Yerin karna ingin memberi kejutan tentang cincin itu.

Daniel tak henti hentinya tersenyum ketika beberapa hari yang lalu orangtuanya datang ke rumah Yerin untuk melamar gadis itu.

Di hari kelulusan kemarin, Yerin sudah mau memberikan Daniel senyumannya. Meskipun hanya sekedar senyum tipis, tapi itu cukup bagi Daniel.

Daniel bertekad untuk tidak menyia nyiakan gadisnya lagi. Ini kesempatannya untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat dulu pada Yerin.

Daniel akan membuat Yerin kembali mencintainya.

"Ini cincin yang paling terbaru dan baru dikirim langsung dari Eropa."

"Saya ingin cincin yang lebih sederhana." ucap Daniel memotong pembicaraan pelayan yang melayaninya sekarang.

Setelah mendapatkan cincin pernikahan yang ia inginkan, Daniel menaruh cincin tersebut di sakunya dan berniat untuk pulang.

Namun, sayangnya ia bertemu dengan mantan kekasihnya Doyeon.

Daniel berdecak sebal tapi tetap tidak perduli dan melanjutkan jalannya.

"Kangniel,"

Daniel memberhentikan langkahnya ketika Doyeon memeluknya dari belakang. Daniel menghembuskan nafasnya dan menghempaskan pelukan Doyeon dengan kasar.

"Menjauhlah."

Doyeon tidak menyerah, ia menggenggam tangan Daniel,

"Niel kamu kenapa sih? Kita kan belum putus!" katanya.

Daniel tertawa sinis.

"Kita sudah putus. Kau jangan mengada ngada. Sekarang jangan pernah temui aku lagi. Aku akan menikah."

Daniel menatap Doyeon dengan tajam.

"Dengan siapa kamu menikah?"

"Kau tidak perlu tau."

"Cih, pasti Yerin kan?"

"Aku bilang kan kau tidak perlu tau. Sudahlah, jangan mencoba untuk ganggu kehidupanku lagi." sahut Daniel kemudian berlalu pergi meninggalkan Doyeon.

Doyeon menghentak hentakkan kakinya kesal, "Tidak akan kubiarkan." gerutunya.

-Your smile in my life-

Flashback.

Saat hari kelulusan, semua murid bersorak kegirangan karna 100% murid di sekolah ini lulus dengan nilai yang baik.

Berbeda dengan Yerin yang terus terusan murung di hari bahagia seperti ini. Bukan karna nilainya jelek, bukan juga karna keluarganya tak datang. Orangtuanya datang di hari kelulusan ini.

Tapi, karna tidak adanya Ong Seongwu.

Yerin masih bersedih. Ia terus terusan menyalahkan dirinya atas kematian kekasihnya itu.

Yerin juga menjadi sedikit sensitif. Apalagi jika ada seseorang menyebut nama Ong Seongwu di depannya.

Hatinya teriris ketika mendengar nama yang ia cintai itu.

Bukannya berkumpul dengan teman temannya untuk berfoto, Yerin malah melangkahkan kakinya menjauhi kerumunan orang. Ia pergi ke atap sekolahnya.

Ini mungkin akan menjadi terakhir kalinya ia ke atap sekolah. Karna besok, besoknya lagi dan seterusnya, ia tidak akan di sini lagi. Melainkan melanjutkan pendidikannya di Universitas.

Belum lagi mengenai fakta bahwa dirinya diminta ayah ibunya untuk melanjutkan acara pernikahan dengan Kang Daniel.

Yerin menghela nafasnya kasar dan memandang ke bawah sambil menikmati udara yang berhembus.

Sebenarnya saat Yerin berjalan ke atap, Daniel melihatnya dan mengikuti gadis itu sampai ke atap.

Haruskah aku menikah dengannya?

Batin Yerin masih bertanya tanya. Ia masih bimbang dengan keinginan orangtuanya itu.

"Yerin."

Suara yang tidak asing bagi Yerin membuat gadis itu membalikkan tubuhnya dan mendapati sosok Daniel dihadapannya.

Daniel berjalan mendekati Yerin dan bersandar di pembatas tembok.

"Sedang apa?" tanyanya.

"Hanya menenangkan pikiran." balas Yerin tanpa menoleh ke arah Daniel.

"Tidak mau berfoto angkatan?"

"Tidak tertarik."

Daniel tersenyum kemudian membalikkan tubuhnya menghadap pemandangan bawah sekolahnya.

"Bagaimana dengan permintaan orangtuamu?"

Yerin melirik sekilas ke arah Daniel. Ia tahu apa yang sedang lelaki itu bicarakan. Pasti tentang pernikahannya.

"Jika kau ragu denganku, aku akan membuatmu percaya padaku. Aku takkan mengulangi kesalahanku. Aku akan menjagamu." lanjut Daniel dengan suara sedikit pelan, masih belum menoleh ke arah Yerin begitupun dengan Yerin.

Ia hanya diam tidak menjawab perkataan Daniel. Dipikirannya saat ini, Apa Daniel sedang melamarku secara tidak langsung sekarang?

Yerin menghela nafasnya berlebihan dan mengingat kembali perkataan Ong Seongwu yang muncul pada mimpinya tempo hari.

Merasa tidak ada jawaban dari Yerin, Daniel membalikkan tubuhnya lagi menghadap Yerin. Diraihnya kedua tangan Yerin dan menggenggamnya erat. Seakan jika ia melepaskannya, ia akan kehilangan gadis ini selamanya.

Yerin memandang lekat mata Daniel, "baiklah, aku mau." balasnya.

Daniel tersenyum dan segera memeluk Yerin. Yerin perlahan mengangkat tangannya untuk membalas pelukan Daniel.

Aku akan melakukannya demimu, Seongwoo.

Flashback off.

06.01.18
a/n : maaf telat update, internetnya lagi buruk dari kemarin :(

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang