[17] Season 1; Ajari aku mencintaimu

1K 196 41
                                    

Seminggu sebelum ujian kelulusan,

Orangtua Ong benar benar datang ke rumah Yerin untuk melamar gadis itu. Ong memakai setelan kemeja putih yang dibalut jas hitam dan celana panjang hitam dengan rambut yang ditata belah dua membuatnya terlihat tampan dan dewasa.

Sementara Yerin hanya memakai dress biasa dengan make up seadanya agar terlihat natural. Itupun ibunya yang mendandani.

Yerin tidak bisa berdandan, itu adalah salah satu kekurangannya sebagai seorang wanita.

Keluarga Yerin dan Keluarga Ong duduk berhadapan di meja keluarga. Ong tidak henti hentinya melirik Yerin diam diam. Baginya Yerin sangat cantik jika seperti itu. Meskipun ia selalu terlihat cantik, tapi kali ini ia lebih cantik dari biasanya.

"Kedatangan kami kemari, untuk mempersunting anak tuan Jung menjadi istri putra kami, Ong Seongwoo. "

Ayah Ong membuka pembicaraan terlebih dahulu setelah menyeruput kopi yang dibuatkan ibu Yerin.

"Kami menyerahkan semuanya pada anak kami, Yerin tentang pelamaran ini," sahut Ayah Yerin.

Ong tersenyum menatap Yerin kemudian mulai membuka mulutnya, "Yerin-ah, apa kau mau menikah denganku?" tanyanya.

Yerin berpikir sejenak sebelum mengambil keputusan yang menyangkut masa depannya ini.

Melihat ekspresi ayah dan ibunya yang ingin sekali dirinya menerima tawaran Ong membuat Yerin tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

"Karna kalian berdua sudah mau, pakailah cincin ini. Anggap saja kalian langsung bertunangan di sini, hari ini juga." kata Ibu Ong.

Ong mengambil cincin lalu ia sematkan di jari manis Yerin. Begitupun Yerin, ia melakukan hal yang sama seperti yang Ong lakukan padanya. Keluarga mereka tersenyum senang.

"Lalu, kapan kita melangsungkan pernikahan?" tanya Ayah Yerin.

"Aku ingin kita menikahkannya setelah mereka lulus." balas Ayah Ong.

"Kalian mau kan?"

Ibu Yerin bertanya sambil menatap ke arah Ong dan Yerin. Ong mengangguk disusul Yerin yang ikut mengangguk mengiyakan.

Mungkin memang takdirnya adalah bersama Ong, pikir Yerin.




###



Chaeyeon sudah tau jika Yerin dan Ong telah bertunangan beberapa hari yang lalu. Hanya Chaeyeon yang mengetahui ini.

Tidak, Daniel juga mengetahui ini karna ia diberitahu sendiri oleh Ong saat latihan basket.

Daniel kesal bukan main. Rasanya ingin sekali ia mengobrak abrik acara pernikahan Ong dan Yerin nanti. Tapi apa daya, ini juga kesalahannya. Andai saja ia sadar waktu itu.

Bodoh memang.

"Chaey, aku ingin ke toilet. Temani aku~" rengek Yerin sambil menarik narik lengan Chaeyeon yang tengah menidurkan kepalanya di atas meja karna mengantuk sehabis pelajaran seni.

"Kau sendiri saja Yer.. aku ngantuk tau." ketus Chaeyeon.

"Jahat. Yaudah deh.."

Yerin mau tidak mau jalan sendirian menuju kamar mandi. Tadinya jika Chaeyeon menolak ajakan Yerin, ia ingin mengajak kekasihnya Ong untuk mengantarnya ke kamar mandi. Tapi, saat ia lihat ke bangku kekasihnya, sepertinya pria itu tidak ada di kelas.

Ntahlah kemana Ong pergi, yang terpenting sekarang Yerin harus cepat cepat ke toilet.

Di sepanjang koridor, Yerin hanya menggerutu kesal karna Chaeyeon tidak mau mengantarnya. Sesampainya di kamar mandi ia langsung masuk dan mengeluarkan apa yang ingin ia keluarkan. Saat selesai, Yerin berniat untuk kembali ke kelas. Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar suara yang tidak asing bagi Yerin.

Ong! Daniel!

Itu suara Ong dan Daniel yang sedang bertengkar. Yerin berlari menuju suara yang muncul dari taman belakang sekolah.

Ketika sampai, Yerin terkejut melihat keduanya terjatuh di tanah dengan wajah yang sama sama babak belur. Yerin menutup mulutnya tidak percaya dan langsung menghampiri mereka sebelum keduanya beradu otot lagi.

"Oppa!"

Teriakan Yerin mampu membuat Daniel serta Ong menoleh ke Yerin. Ong terkejut kenapa Yerin bisa mengetahui keberadaannya di sini. Yerin berjongkok di hadapan Ong membuat Daniel mengepalkan tangan ketika Yerin sedang memeriksa luka sahabatnya itu. Daniel bangkit dan menghampiri Ong untuk memukulnya lagi.

Namun Yerin segera menghalanginya dengan mendorong tubuh besar Daniel agar menjauh dari Ong. Ong merapikan seragamnya yang berantakan karna di cekal Daniel.

Daniel menatap tidak percaya pada Yerin, kenapa dia malah membela Ong?

"Kamu maunya apa sih niel?!" kesal Yerin sambil menatap Daniel sengit.

Yerin memang masih punya rasa pada Daniel. Tapi itu sedikit. Yerin bersikap seperti ini agar ia tidak jatuh lagi pada Daniel. Ia ingin berusaha mencintai Ong dan melupakan Daniel cinta pertamanya.

"Kenapa kau membela dia? Bukankah kau mencintaiku?" tanya Daniel sambil menunjuk Ong yang menatapnya tanpa ekspresi.

"Itu dulu. Sekarang aku tidak lagi mencintaimu. Ini juga kan yang kau mau? Dulu kau membenciku dan ingin aku jauh jauh darimu. Sekarang sudah ku kabulkan. Jadi jangan ganggu aku dengan Ong lagi. Aku membencimu." lirih Yerin.

Yerin menghampiri Ong dan membawanya ke UKS untuk mengobati lukanya. Sementara Daniel masih terpaku dengan ucapan Yerin.

Aku membencimu.

Kalimat itu membuat Daniel mengusak rambutnya kasar. Ia bodoh karna menyia nyiakan Yerin dulu. Daniel juga bingung kenapa dirinya jadi seperti ini sekarang, padahal dulu ia sangat membenci Yerin. Tapi sekarang, gadis itu malah membuatnya mengemis cinta padanya.

Sekilas tadi Daniel bisa melihat cincin yang terpasang dijari manis Yerin. Ia yakin itu adalah cincin tunangannya dengan Ong. Hatinya sakit saat mengetahui fakta itu.

Karna itulah Daniel memanggil Ong ke taman belakang dan memukulnya.

-

"Kenapa bisa berantem sih?"

Yerin bertanya sambil mengobati luka di wajah Ong. Banyak sekali luka yang dibuat Daniel hingga ada bagian yang biru. Ong bukannya menjawab ia malah tersenyum.

Menurut Ong, Yerin sudah sedikit bisa melupakan Daniel. Ia sangat senang, lukanya memang sakit. Tapi rasa sakit itu tidak seberapa ketika dirinya merasa senang.

"Kenapa malah tersenyum?" ketus Yerin.

"Aku hanya senang. Ternyata kau sudah bisa melupakan Daniel," sahut Ong.

Yerin terdiam.

Diletakkannya kapas yang sedang di pegangnya untuk mengobati Ong. Ong menggenggam tangan Yerin membuat Yerin menatapnya.

"Terima kasih sudah melupakannya untukku."

Ong mengembangkan senyumnya sembari mengelus lembut punggung tangan Yerin. Yerin membalas senyuman Ong dan mengangkat tangannya untuk mengelus rambut tunangannya itu, "tolong ajari aku mencintaimu, Oppa."

02.02.18
a/n;-keep votment

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang