[20] Season 2; Ya, dia sepupuku

726 150 24
                                    

"Duh Danieelll.. Kenapa tarik tarik sih?" gerutu Doyeon ketika tangannya ditarik secara paksa oleh Daniel.

Daniel membawa Doyeon ke rooftop kantor. Selama diperjalanan menuju atap, ia menarik lengan Doyeon sedikit kasar. Sampai di atap pun Daniel menghempaskan tangan Doyeon dengan kasar.

Doyeon mempoutkan bibirnya, ia mencoba untuk bersikap imut di depan Daniel. Gadis itu tidak tahu saja, mau seimut apapun gaya yang dilakukan Doyeon, Daniel tidak akan tertarik.

"Kembalikan ponselku," titah Daniel, ia mengulurkan tangannya meminta ponselnya agar dikembalikan. Doyeon melihat Daniel sebentar, "Kalau aku tidak mau?" kata Doyeon.

Tatapan Daniel kini berubah intens. "Aku akan memecatmu." balas Daniel.

"Apa kau sedang mengancamku?"

"Kau yang membuatku mengancammu. Sekarang, kembalikan ponselku."

Doyeon berdecak sebal kemudian merogoh saku roknya dan memberikan ponsel Daniel. Daniel tersenyum tipis, ia melirik Doyeon sekilas lalu beranjak pergi begitu saja.

Tapi sebelum itu ia memberhentikan langkahnya, "Aku tahu kau kemarin bicara macam macam dengan Yerin. Tapi satu hal yang harus kau tahu, seberapa besar kau mencoba mengganggu hubunganku, kau tidak akan bisa melakukannya." ucap Daniel lalu pergi meninggalkan Doyeon yang kesal bukan main.

Oh tuhan, haruskah Doyeon menyerah?

-Your smile in my life-

Esok harinya sepulang dari kantor, Daniel seperti biasa menjemput Yerin di kampus. Namun siapa sangka, setelah sampai di sana ia dihadiahi Yerin yang tengah berbincang ria dengan seorang lelaki.

Dengan tangan mengepal dan matanya yang tiba tiba saja berubah menjadi tajam, Daniel menghampiri Yerin.

"Kang Yerin!"

Yerin lantas menoleh dan mendapatkan Daniel yang sudah diambang emosi, "Hei, bicara apa kau dengan laki laki ini?" tanya Daniel dengan ketus sembari tangannya yang menunjuk ke arah laki laki yang berada di samping Yerin.

Senyuman mengembang dibibir Yerin, ia senang Daniel cemburu. Itu artinya Daniel mencintainya.

"Daniel, Ini Guanlin. Dia kakak tingkatku. Dan Kak, ini Daniel suamiku." jelas Yerin, bibirnya masih saja melengkungkan senyuman.

Entah kenapa.. Yerin merasa suasana di sana tiba tiba saja berubah menjadi suram setelah saling mengenalkan mereka (Daniel - Guanlin).

"A..Aku pergi beli minum dulu. Kalian mengobrollah di sini. Aku akan segera kembali," ucap Yerin, ia ingin pergi karena tidak tahan melihat Daniel juga Guanlin melemparkan tatapan sinis.

Setelah Yerin pergi meninggalkan mereka untuk membeli minuman, Guanlin duduk tanpa memperdulikan Daniel yang masih berdiri menatapnya. Beberapa detik setelahnya, Daniel membenarkan jas formalnya lalu duduk di tempat Yerin duduki tadi ㅡdi samping Guanlin.

Guanlin terbelalak dan menatap sengit Daniel, "Hei, Hyung. Siapa yang menyuruhmu duduk di sebelahku?" tanya Guanlin.

Daniel mengerutkan keningnya heran.

"Apa masalahmu?"

"Itu tempat duduk Yerin."

"Ya, aku tahu."

"Lantas mengapa kau duduk di sini?" tanya Guanlin lagi. Daniel menghela nafas berat dan melirik Guanlin dengan tatapan sinis, "Aku suaminya." kata Daniel, perkataannya penuh dengan tekanan ketika ia ucapkan.

Sebuah decihan keluar begitu saja dari bibir Guanlin. Hening.. Setelah perdebatan kecil, keduanya tidak saling bicara lagi.

2 menit kemudian...

"Sepertinya aku tidak asing dengan wajahmu." kata Daniel tiba tiba. Ia tidak menoleh sama sekali ke arah Guanlin. Pandangannya hanya menatap lurus ke depan.

"Tentu saja tidak asing, kita saling berpapasan saat kau keluar dari rumah Doyeon," sahut Guanlin.

Seketika Daniel menoleh ke arah Guanlin cepat, "Ternyata itu kau.."

"Tentu saja."

"Sedang apa kau di sana?" tanya Daniel.

Guanlin menghela nafasnya kemudian menyahut, "Seharusnya aku yang bertanya padamu. Sedang apa kau dengan Doyeon?" kata Guanlin, kalimatnya itu terdengar ada sedikit sindiran didalamnya.

"Aku tidak melakukan apapun pada Doyeon. Aku hanya mengantarnya pulang ke rumah. Karena ia mabuk setelah pulang dari pertemuan klien." jelas Daniel yang dibalas tatapan oleh Guanlin.

'Dia jujur' -Guanlin.

"Kenapa kau malah menatapku, bocah? Aku tahu aku tampan. Tapi tidak seperti itu juga. Jika kau suka padaku akan sulit nantinya." sindir Daniel.

Guanlin kembali berdecih. Ia tidak percaya Daniel sangat percaya diri sekali dengan wajahnya.

"Kau sendiri mengapa masuk ke rumah Doyeon?" tanya Daniel sekali lagi.

"Karna aku tinggal di sana."

"Memang kau siapanya? Suaminya?"

"Kau sinting?"

"Saudaranya?"

"Ya, Aku sepupunya."

09.04.18

Kenapa ini cerita makin gajelas ya 😭😭

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang