[8] Season 2; Doyeon kembali!

918 163 20
                                    

Tin tin.

Mobil hitam yang milik Daniel berhenti di depan Yerin dan Guanlin. Sontak keduanya langsung me-notice keberadaan Daniel.

Meskipun Daniel tidak keluar, Yerin tau jika suaminya menunggu di dalam.

Di sisi lain, Guanlin ternyata diam diam menajamkan matanya untuk melihat pria yang ada di dalam mobil. Bukan hanya Guanlin, Daniel pun melakukan hal yang sama. Entah kenapa ada rasa kesal di hati keduanya.

Yerin yang tidak tahu apa apa menoleh ke arah Guanlin untuk berpamitan.

"Kak, aku pulang dulu ya." ucap Yerin, Guanlin mengangguk setelahnya baru Yerin masuk ke dalam mobil.

Tak ingin berlama lama, Daniel langsung menginjak pedal gas-nya.

'Pria itu siapanya Yerin?' -batin Guanlin.

Selama perjalanan keduanya hanya diam. Daniel diam karna masih kesal sementara Yerin diam karna sibuk dengan pikirannya.

"Tadi siapa?" tanya Daniel yang berhasil membuat lamunan Yerin buyar.

"Oh? Itu kakak tingkatan." balas Yerin seadanya.

Tidak tau kenapa sedikit canggung untuk Yerin karna mendengar nada bicara Daniel yang tidak biasanya. Apa Daniel marah?

"Jangan terlalu dekat dengannya."

Yerin mengerutkan keningnya heran. "Kenapa? Apa kau cemburu?"

Terdengar helaan nafas dari Daniel. Daniel melambatkan jalan mobilnya karna ada lampu merah. Ia tolehkan kepalanya sejenak pada Yerin, "tentu saja aku cemburu. Bagaimana mungkin aku tidak cemburu ketika istriku dekat dengan pria asing yang baru dikenal?" sahutnya.

Sejujurnya Yerin sedikit malu mendengar ucapan Daniel. Sungguh, Daniel sangat berbeda dengan yang dulu.

Yerin tersenyum dan mengangguk mengerti, "aku tidak akan dekat dengannya," balas Yerin yang mendapat elusan lembut di kepalanya dari Daniel.

Makan malam di keluarga kecil Daniel sangat sunyi. Mungkin mereka masih mengikuti peraturan yang dibuat orangtuanya dulu sebelum mereka menikah. Jika sedang makan, tidak boleh ada yang bicara sebelum nasinya habis.

Dan mungkin Daniel menerapkan peraturan itu juga untuk keluarga kecilnya. Seusai makan, Daniel mulai membuka suara.

"Yerin,"

Yerin menoleh ketika Daniel memanggilnya. Ia menatap Daniel dengan tatapan bertanya.

"Apa rencanamu di kampus?"

"Maksudmu?" tanya Yerin tidak mengerti.

"Maksudku, apa kau akan menyembukikan fakta jika kau sudah menikah atau tidak?" jelas Daniel.

Yerin terlihat berfikir, "Jika ada yang bertanya, aku akan menjawab bahwa aku sudah menikah." jawaban Yerin membuat Daniel mengangkat sudut bibirnya.

Lelaki itu senang dengan jawaban istrinya.

"Bagaimana dengan kantormu?" Kini giliran Yerin yang bertanya. Daniel menghela nafasnya kasar.

"Berjalan baik. Hanya saja sepertinya aku akan mulai sibuk."

"Aku mengerti kesibukanmu, Niel. Lagipula kau sibuk juga untukku, kan?"

Daniel kembali tersenyum mendengar ucapan istrinya. Kemudian ia ulurkan tangannya pada Yerin meminta gadis itu untuk meraih tangannya.

"Kenapa?"

"Ayo ke kamar."

"M-mau apa?"

Seringaian muncul di bibir Daniel. Pria itu mendekat dan menatap Yerin lekat, "kita main." bisiknya.

Sontak Yerin langsung mendorong Daniel, "jangan macam macam denganku!" ketus Yerin.

"Kau sangat mudah di goda, nyonya Kang. Ayo kita tidur. Aku tidak akan melakukan apapun padamu sebelum kau mencintaiku sepenuhnya." ucap Daniel kemudian berjalan mendahului Yerin ke kamar.

Yerin masih terdiam di meja makan.

Mungkin sebentar lagi aku akan kembali mencintaimu, Daniel.

Keesokan harinya Perusahaan Kang berjalan semakin baik sejak Daniel yang menjabat sebagai manajer.

Saat ini Daniel tengah menandatangani arsip arsip yang masuk. Namun di tengah kesibukannya, pintu ruang kerja pria itu diketuk seseorang.

"Masuk." ucap Daniel, ia melirik sekilas ke arah pegawai wanita yang masuk ke ruangannya.

"Permisi Pak, ada sekretaris baru di kantor ini. Beliau bilang sudah diterima oleh Direktur Kang kemarin untuk bekerja di sini." jelas pegawai itu.

"Hm, baiklah. Suruh masuk."

Pegawai itu membungkuk dan keluar untuk memanggil sekretaris yang dimaksud. Setelahnya ia kembali ke ruangan Daniel diikuti seorang gadis di belakangnya.

"Ini sekretaris barunya, Pak. Namanya Kim Doyeon,"

Sontak Daniel langsung menoleh ke arah Doyeon yang tengah tersenyum penuh arti padanya. Daniel sangat terkejut, ayahnya menerima Doyeon di perusahaan yang sekarang dikelola Daniel?

Tidak tanggung tanggung lagi, dia dijadikan sekretaris di sana.

"Selamat pagi, Pak. Saya Kim Doyeon sekretaris baru di sini (Translate; Selamat pagi, Daniel. Akhirnya kita bertemu lagi)."

#31Januari2018
a/n: Kok lama lama ini cerita jadi dramatis banget ya? :')

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang