[18] Season 2; Tidak seperti biasanya

818 157 21
                                    

Suara siulan keluar begitu saja dari mulut Guanlin. Ia memarkirkan motornya di halaman rumah. Sebelum masuk, ia baru sadar jika di luar pagar rumahnya ㅡrumah Doyeon, ada sebuah mobil sedan warna hitam.

Guanlin mengangkat bahunya tidak perduli kemudian melangkahkan kakinya untuk masuk ke rumah. Namun, saat ia ingin masuk, kebetulan sekali Guanlin berpapasan dengan seorang pria yang baru saja keluar dari rumahnya. Ya, Guanlin belum sadar siapa pria itu karna mengingat sudah malam dan pencahayaan diluar rumah kurang memadai.

Pria itu ㅡDaniel, melirik Guanlin lekat. Keduanya masing masing saling melihat secara intens satu sama lain. Merasa pernah melihat satu sama lain di suatu tempat.

Daniel berdehem kemudian melangkah menjauhi Guanlin dan masuk ke dalam mobilnya meninggalkan Guanlin yang masih sibuk dalam pikiran. Setelah mobil Daniel pergi, Guanlin baru tersadar,

"Bukankah itu suami Yerin?" gumamnya.

-Your smile in my life-

Halo, Jung Yerin.

Yerin terkejut bukan main, mengapa bukan Daniel yang menjawab? Kenapa seorang perempuan? Suaranya seperti... Doyeon.

Banyak pertanyaan yang timbul di pikiran Yerin ketika mendengar suara wanita diseberang telepon.

"Do-Doyeon?" gumam Yerin namun masih dapat didengar oleh penerima telepon.

Benar, ini aku. Lama tidak bertemu. Kau pasti bingung mengapa aku yang menjawab, bukan?

"Di-Dimana Daniel?! Kenapa ponselnya bisa bersamamu?" tanya Yerin dengan nafas yang memburu. Hatinya sedikit sakit menerima kenyataan bahwa bukan Daniel yang menjawab panggilannya. Kemana Daniel? Pikir Yerin.

Kenapa ponselnya bisa denganku? Tentu saja karna kami sedang bersama tadi.

Mata Yerin mulai memanas, bersama dengan Doyeon? Bukannya Daniel sedang menemui kliennya? Dia berbohong?

"Daniel menemui kliennya. Dia bukan menemuimu." balas Yerin berusaha untuk percaya dengan suaminya.

Kau percaya? Duh, Yerin.. Kau itu polos atau bodoh hm? Mana mungkin menemui klien malam malam begini? Sudah ya, bicara denganmu hanya membuang waktu, tau? Semoga mimpimu indah, Yerin.

Doyeon menutup teleponnya secara sepihak. Setelahnya tubuh Yerin bergetar hebat. Pikirannya berkecamuk saat ini, Daniel membohonginya?

Yerin menatap nanar hidangan makan malam yang ada dimeja makan. Air matanya menetes namun dengan segera ia hapus kembali ketika suara mesin mobil terdengar di halaman rumahnya. Yerin yakin sekali itu mobil Daniel, suaminya.

Jika biasanya Yerin langsung keluar untuk menyambut Daniel, kini Yerin berlari menuju kamar dan berpura pura tidur.

-Your smile in my life-

Guanlin mendapati Doyeon tengah minum segelas air di dapur. Ia langsung menghampiri gadis itu. Padahal saat diperjalanan tadi, Guanlin berniat ingin cepat cepat pulang agar ia bisa tidur.

Tapi, rasa penasarannya saat ini tidak sebanding dengan rasa kantuk yang menyerangnya tadi. Guanlin ingin bertanya mengenai suami Yerin.

"Doye," panggil Guanlin.

Doyeon melirik sekilas lalu bergumam sebagai jawaban.

"Tadi aku melihat suami Yerin keluar dari sini. Dia sedang apa?" tanya Guanlin, matanya tidak lepas dari Doyeon yang sekarang berjalan menuju ruang tengah.

Doyeon tidak menjawab, melainkan malah menyalakan televisi. Guanlin menghela nafas dan menghampiri Doyeon kembali, "Kau tidak menjebaknya kan? Kau tidak sedang merencanakan sesuatu kan? Jawab aku, aku bertanya denganmu, bodoh." ujar Guanlin, ada sedikit nada sindiran dikalimatnya tadi.

Guanlin yakin, suami Yerin pasti tidak akan memperlakukan Yerin sembarangan. Guanlin percaya, Suami Yerin ㅡDaniel hanya mencintai Yerin saja. Bisa dilihat dari setiap harinya pria itu mengantar dan bermesraan didepan kampus. Sampai sampai membuat Guanlin cemburu. Tapi Guanlin tidak masalah, asal Yerin senang, ia pun akan senang.

Jadi, jika seperti ini. Dalangnya pasti sepupunya itu. Doyeon.

Doyeon menghembuskan nafasnya berlebihan kemudian balas menatap Guanlin.

"Kau ini, bisa tidak jangan ikut campur urusanku?" ketus Doyeon.

###

"Yerin..?" panggil Daniel ketika ia masuk ke kamar.

Daniel sudah melihat istrinya sudah tidur lebih dulu. Tapi hal itu cukup membuat Daniel merasa heran sendiri. Pasalnya, Yerin tidak pernah seperti ini. Ia selalu menunggu pria itu pulang baru tidur bersama.

Namun Daniel tidak ingin mengambil pusing dengan hal ini. Ia memilih untuk berpikir positif. Mungkin saja Yerin kelelahan atau mungkin ia pusing dan butuh istirahat.

Daniel mengendurkan dasi yang melilit dilehernya juga melepas kancing yang ada dilengannya. Ia menghampiri Yerin terlebih dahulu, mengusap lembut rambut gadisnya, itulah yang dilakukan Daniel saat ini. Diakhiri dengan kecupan singkat dikening Yerin lalu ia mengganti kemejanya dengan baju tidur.

Dirinya tidak tahu saja jika Yerin nyatanya belum tidur. Ia hanya pura pura tidur karna sedang tidak mau bertemu dengan Daniel. Hatinya sakit...

Daniel yang tidak tau apa apa mulai merebahkan tubuhnya disamping Yerin. Ia memeluk Yerin lalu memejamkan matanya dan mulai tertidur.

Ia hanya berharap, tidak terjadi apa apa dengan Yerin malam ini sampai membuat gadis itu tidur lebih awal.

Tidak seperti biasanya.

03.04.18
a

/n: hai hai, kangen ga nih sama acu?.g

Btw aku mau bilang makasih buat semuanya. Kaget loh sebenernya. Cerita ini dapet urutan pertama dalam hastag #wannafriend kyaa ><
Makasih ya, berkat kalian cerita ku jadi diurutan pertama hastag itu
Huhuhu terharu aq T.T

Okd, itu aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okd, itu aja. Still votment yah. Bye bye

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang