[14] Season 2; Aku sudah mencintaimu

1.2K 159 44
                                    

Part ini mengandung sedikit konten dewasa
Harap kebijaksanaannya dalam membaca

###

Tadi selama perjalanan pulang, pandangan Yerin hanya terfokus pada Daniel yang tengah menyetir. Daniel sadar kalau istrinya sedang memperhatikannya, karna itulah Daniel menarik sudut sudut bibirnya, "Kenapa?" tanya Daniel.

"Apa kau lelah?"

Daniel menoleh sekilas ke arah Yerin dan kembali fokus ke jalanan.

"Memangnya kenapa?" Daniel kembali bertanya pada Yerin.

Dari ekor matanya, Daniel bisa melihat Yerin sedikit gugup ketika menjawab. Yerin menghembuskan nafasnya berlebihan dan menyahut, "Ada yang ingin aku bicarakan." sahut Yerin.

Daniel menaikkan sebelah alisnya.

"Bicaralah, aku akan mendengarmu,"

"Di rumah saja."

"Baiklah." Daniel mengusap usap lembut rambut Yerin kemudian melajukan mobilnya sedikit lebih cepat.










"Heh!" Guanlin terkejut ketika dengan tiba tiba saja Doyeon membuka pintu kamarnya kasar dan berteriak dari ambang pintu.

"Apaan sih." ketus Guanlin.

Doyeon mendekati Guanlin dan duduk dipinggir kasur, "Hanya ingin bertanya."

"Tanya saja."

Kembali Guanlin memfokuskan dirinya pada laptop, tapi pendengarannya masih setia menunggu Doyeon berbicara.

"Kau suka jalang itu?" tanya Doyeon membuat Guanlin terhenti dan menatapnya heran.

"Siapa yang kau bilang jalang?"

"Hah... Yerin bodoh."

"Yerin bukan jalang."

Lama lama Guanlin merasa kesal dengan Doyeon jika begini terus.

"Terserahlah. Kau serius suka padanya?"

"Kenapa? Apa urusanmu?"

Doyeon tersenyum dan mendekatkan dirinya pada Guanlin. "Ini bisa jadi suatu kesempatan yang bagus, bukan?" kata Doyeon sedikit berbisik.

"Maksudmu?"

"Yah... kau suka Yerin, aku suka Daniel, kita bisa mendapatkan seseorang yang kita suka jika kita mau bekerja sama. Kau akan mendapatkan Yerin dan aku akan mendapatkan Daniel. Bagaimana?" usul Doyeon disertai senyuman licik yang tidak lepas dari bibirnya.

Guanlin mengernyitkan keningnya heran. "Jadi kau mengajakku untuk menjadi pengganggu hubungan rumah tangga orang?" tanya Guanlin yang hanya dibalas senyuman oleh Doyeon. Guanlin berdecak.

"Udah gila ya?"
"Aku tidak akan mau mengikuti usulanmu yang bodoh itu. Aku memang menyukai Yerin, tapi aku tidak akan menjadikannya milikku kalau dia sudah punya seseorang yang ia cintai." tolak Guanlin, tentu saja membuat Doyeon jengkel dan malah menatap Guanlin remeh.

"Ck, sok dewasa dasar."
"Kau itu bodoh atau apa? Kau suka dengannya tapi tidak mau mengejarnya?"

"Doyeon-ah," panggil Guanlin.

Doyeon menoleh, "Lebih baik kau berkaca dulu, yang bodoh itu aku atau kau?"

###


"Mau bicara apa hm?"

Daniel menatap punggung istrinya yang sedang duduk didepan meja rias. Posisi Daniel saat ini terduduk dipinggir kasur. Yerin melihat sekilas Daniel dari kaca riasnya.

Sedikit gugup untuk bicara ini, tapi Yerin harus memberanikan diri. Yerin tidak ingin menggantung suaminya terus terusan. Ia ingin memberikan Daniel suatu kepastian, bahwa ia sudah mencintai laki laki itu.

Yerin berjalan menghampiri Daniel dan duduk disampingnya, "A-aku.." Daniel mengangkat sebelah alisnya menunggu lanjutan ucapan sang Istri.

"Aku sudah siap." kata Yerin dengan cepat.

Karna sifat Daniel yang suka tidak peka, dia pun menatap Yerin dengan tatapan bertanya.

"Siap apa?" tanya Daniel polos.

Yerin menggigit bibirnya sebelum membalas, "Kau bilang dulu tidak akan melakukan sesuatu padaku jika aku belum siap, bukan? Dan.. sekarang aku sudah siap, Daniel."

Setelah dijelaskan seperti itu oleh Yerin, Daniel membulatkan matanya tidak percaya. Pernyataan Yerin tadi sama saja dengan membiarkan Daniel menyerang Yerin, kan?

"Tapi- aku tidak mau melakukannya jika kau belum mencintaiku, Yerin." sahut Daniel.

Meskipun Yerin sudah siap, Daniel tetap saja tidak merasa puas. Percuma saja jika mereka melakukan hal intim layaknya suami istri jika salah satu dari mereka tidak terbesit rasa cinta.

"Aku sudah mencintaimu,"

Sungguh, malam ini Daniel dibuat Yerin sangat terkejut. Ia tidak sangka jika Yerin akhirnya menyatakan perasaannya juga. Daniel mengulum senyum, "Kau serius?"

Yerin mengangguk dengan cepat.

"Terima kasih." ucap Daniel.





Hening.







Daniel berdeham pelan, rasanya canggung sekali setelah itu.

"Jadi.. kau ingin aku melakukannya sekarang?" tanya Daniel.

Yerin sedikit malu ditanya begitu, lalu ia menganggukkan kepalanya perlahan. Seringaian kecil muncul dibibir Daniel.

"Baiklah.."

Daniel menarik tangan Yerin agar lebih dekat dengannya. Tanpa menjeda waktu, Daniel langsung mencium bibir Yerin perlahan. Lama kelamaan ciuman Daniel semakin menjadi, karna lidahnya yang mencoba masuk.

"Mmhh..." desis Yerin disela ciuman.

Daniel melepas tautan mereka dan membuka kancing baju tidurnya lalu melempar bajunya asal. Yerin sedikit terkejut melihat tubuh Daniel. Jujur saja, ini pertama kalinya Yerin melihat tubuh suaminya. Yerin juga tidak pernah tahu jika Daniel memiliki abs yang terbentuk diperutnya.

Daniel mendorong Yerin agar terbaring dikasur. Diikuti dengan dirinya yang naik keatas kasur dan menindih Yerin.

"Kau mau aku bermain kasar atau tidak?"





















"Ahhh.. Nielhh mmphh aihhh ahh.."

"Sebentar lagi ohh ahh..."

"Sakit niel.."


19.03.18

He he he he :v

Maaf kurang panas. Lagi bulan puasa

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang