[17] Season 2; Ide

818 150 28
                                    

Jennie menutup mulut dengan tangannya karna terkejut mendengar pernyataan dari Yerin bahwa gadis itu sudah menikah. Tidak beda dari Jennie, Yoojung juga melakukan hal yang sama. Mereka berdua hanya tidak menyangka Yerin sudah menikah bahkan disaat umurnya terbilang masih muda.

"Kumohon kalian jangan menyebarkan berita ini ya." pinta Yerin, tangannya ia angkat mengisyaratkan bahwa ia sedang memohon.

Keduanya mengangguk, "Kami tidak akan membocorkannya." sahut Yoojung.

"Terima kasih."

-Your smile in my life-

"Pulang sendiri?"

Yerin terkejut ketika melihat Guanlin ㅡKakak tingkatnya bertanya. "Iya nih." jawab Yerin sambil tersenyum.

"Memangnya suamimu tidak jemput?" tanyanya lagi.

Kali ini Yerin menggeleng, "Dia ada pertemuan dengan klien-nya dikantor,"

"Mau pulang bersamaku? Lumayan kan, kau tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun." tawar Guanlin.

Sungguh, Guanlin tidak bermaksud modus atau apapun. Ia hanya ingin lebih dekat dengan Yerin. Meskipun Yerin sudah punya suami, Guanlin ingin berteman dengan gadis itu.

"Apa boleh?" ucap Yerin ragu ragu, Guanlin tersenyum. "Tentu boleh, ayo."

Hari mulai senja, Guanlin mengantarkan Yerin tepat di depan rumah gadis itu. Sebelum pulang, diperjalanan Guanlin mengajak Yerin makan terlebih dahulu. Karna itulah mereka sampai sedikit lama.

Yerin turun dari motor besar Guanlin, "Terima kasih tumpangan dan traktirannya tadi." kata Yerin dengan senyum yang tidak luput dari bibirnya.

"Santai aja, Rin. Kalo gitu, aku pamit dulu. Jihoon dan Seonho minta ketemu nih.." sahut Guanlin.

"Baiklah, hati hati dijalan."

###

20.13

Bar yang terletak di gangnam sangat ramai ketika malam hari. Banyak yang datang hanya untuk sekedar minum, atau menyewa kamar untuk bermain.

Daniel tidak habis pikir kenapa tempat pertemuan bersama klien di tempat yang seperti ini?

"Kita duduk di sana saja, Niel." ujar Doyeon, ia mengangkat tangannya untuk menunjuk tempat yang ada di dalam bar terkutuk ini.

"Tolong panggil dengan sebutan yang sewajarnya. Saya atasanmu, selama belum selesai waktu bekerja kau tidak diizinkan memanggil saya dengan nama." sahut Daniel kemudian berjalan lebih dulu ke tempat yang ditunjuk Doyeon.

Doyeon hanya menggerutu kesal dalam hati menerima perlakuan ketus dari pria yang dicintainya.

Tak lama setelahnya, Klien tersebut datang dan menghampiri Daniel juga Doyeon. Mereka bersalaman.

"Maaf kami terlambat." kata klien yang bernama Seokjin.

"Tidak masalah, Kami juga baru sampai," balas Daniel.

Mereka duduk saling berhadapan, Daniel kembali membuka suara.

"Jadi, sekarang ayo kita mulai." lanjut Daniel sambil menyuruh Doyeon mengeluarkan map berisi arsip arsip perusahaan.

22.49

"Baiklah, nanti saya kabari anda lagi." kata Seokjin pada Daniel.

Daniel hanya tersenyum. Lama tak membuka suara, akhirnya Doyeon menyahut.

"Untuk mengakhiri pertemuan kita malam ini, mau minum minum sedikit?" tanya Doyeon. Bibirnya terangkat mengukir senyuman yang entah kenapa senyumnya seperti mengartikan suatu hal.

"Boleh." sambung Seokjin.

22.57

"Berhentilah Doyeon, mengapa kau minum terus jika tidak kuat?" kata Daniel.

Seokjin sudah berpamitan setelah menghabiskan dua gelas. Sementara Daniel hanya menghabiskan segelas. Ia tidak ingin mabuk karna harus menyetir.

Tapi gadis yang ada di sampingnya ini meminum sudah hampir 6 gelas.

"Kangniel... Kembalilah pa..daku.." ucap Doyeon dengan suara khas orang mabuk.

"Ayo pulang, bicaramu melantur."

Daniel berjalan menuju mobil diikuti oleh Doyeon yang ada di belakangnya. Mereka datang memang berdua tadi, karna itulah Daniel harus mengantar Doyeon pulang ke rumahnya terlebih dahulu.

"Rumahmu dimana?"

-Your smile in my life-


Dilain tempat, Yerin belum tidur. Bahkan ia belum makan malam. Ia menunggu Daniel. Suaminya itu belum pulang padahal sudah hampir setengah dua belas malam.

Yerin masih setia menunggu Daniel dimeja makan yang sudah terhidangkan makanan makanan enak buatannya sendiri.

"Apa Daniel lembur?" gumam Yerin pada dirinya sendiri.









"Daniel.."

Daniel menoleh ketika Doyeon memanggilnya. Ya, sekarang Daniel berada di rumah gadis itu. Tepatnya di kamar gadis itu. Tentu saja Daniel menggendongnya sampai ke kamar karna Doyeon yang hampir hilang kesadaran.

"Terima kasih ya.." lanjutnya kemudian tersenyum tidak jelas.

Daniel menghela nafas kemudian mengangguk, "Istirahatlah, aku pulang dulu."

Setelah Daniel keluar, suara ponsel memenuhi ruangan kamar Doyeon. Itu suara ponsel Daniel. Ponselnya tertinggal dikamar gadis itu.

Doyeon yang merasa terganggu mau tidak mau mengangkat telponnya. Tapi sebelum itu, ia melirik layar ponselnya terlebih dahulu untuk melihat siapa yang menghubungi Daniel malam malam begini.

Ternyata, Yerin yang menghubunginya.

Dengan cekatan Doyeon langsung mengangkatnya.

Halo? Daniel? Kau belum pulang? Lembur ya?

Sebelum menyahut, Doyeon mengeluarkan seringainya. Ia mempunyai ide licik yang terlintas dipikirannya.

"Halo, Jung Yerin."

03.04.18

A/n: Huaa udah lebaran aja nih, aku mau minta maap ya klo ada salah T.T jangan lupa bagi bagi thrnya lo:v

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang