[5] Season 1; Bohong

970 204 27
                                    

Sementara itu dikantin para gadis berteriak histeris ketika melihat Daniel sang idola di sekolah ini dan Doyeon duduk satu meja berhadapan.

Gosip yang macam macam pun mulai berkeluaran.

Apakah mereka berpacaran?

Sepertinya mereka berpacaran.

Sejak kapan?

Daniel dan Doyeon sepertinya saling menyukai.

Ah aku tidak suka melihatnya.

Kalimat itu keluar dari beberapa gadis yang melihatnya. Daniel masih bisa mendengar gosip yang dibuat buat itu. Namun Daniel terlihat biasa saja dan memilih untuk memakan makan siangnya daripada mengurusi hal yang membuang buang tenaga serta waktunya.

Berbeda dengan Doyeon yang tersenyum penuh kemenangan. Ia senang jika digosipi berpacaran dengan Daniel.

"apa kau mendengarnya?" tanya Doyeon membuka pembicaraan.

"Tentu saja aku mendengarnya. Mereka bicara secara terang terangan." jawab Daniel acuh.

"Kau tidak ingin berbuat sesuatu?"

"tidak. Biarkan saja. Itu hanya membuang waktuku."

Daniel menjawab dengan cuek.

"kau ini.. Cuek sekali." gerutu Doyeon.

Daniel hanya diam. Tidak perduli dengan yang dikatakan oleh Doyeon.

Tiba tiba Doyeon teringat tentang kue coklat itu.

"Kangniel." panggil Doyeon.

Daniel hanya bergumam sebagai jawaban.

"Tentang kue coklat yang kau bilang tadi pagi itu. Sebenarnya —"

Doyeon menggantungkan perkataannya membuat Daniel sedikit penasaran.

"apa."

"Sebenarnya aku yang membuatkannya untukmu."

Doyeon sedang berbohong saat ini. Ia berbohong karena ia tak mau Daniel tau bahwa Yerin lah yang membuat kue coklat itu.

"Benarkah?"

Daniel memberhentikan aktivitas mengunyahnya dan menatap tak percaya ke arah Doyeon.

Doyeon mengganggukkan kepalanya dengan mantap sebagai jawaban.

"Kenapa kau tidak memberi tahuku dari awal?" Tanya Daniel.

"Aku hanya —ingin memberi kejutan untukmu" balas Doyeon.

'Ternyata dugaanku benar selama ini...' batin Daniel.

Mulutnya sangat pandai mengeluarkan kata kata kebohongan.

"Apa kau menyukainya?"

"Aku sangat menyukainya. Terima kasih telat membuatnya untukku." sahut Daniel dengan senyumannya yang manis.

Doyeon menyukai senyuman itu.

Flashback.

Yerin pergi mencuci tangannya di toilet. Di sana ia berargumen sendiri didepan cermin.

"Apa Daniel selama ini memakan kue itu?"

"Aku harap dia memakannya dan menyukai pemberianku."

Yerin tersenyum simpul setelah menggumamkan kalimatnya.

"Oh, jadi itu pemberian darimu?"

Suara seorang gadis membuat Yerin membalikkan tubuhnya spontan.

"Jung Ye—rin." ucap gadis itu terbata saat membaca nametag Yerin.

"Kau tau siapa aku kan?" Tanyanya.

Yerin tak percaya jika Doyeon mendengar gumamannya sedari tadi. Ia pikir tidak ada orang di toilet.

Tidak, Yerin tidak boleh takut pada Doyeon. Dia bukan siapa siapa.

Dengan segala keberanian yang Yerin punya, Yerin membalas perkataan Doyeon.

"Kenapa? Apa urusannya denganmu?" Ketus Yerin.

"Kau berani melawanku? Hh. Gadis bodoh sepertimu mana mungkin pernah menang melawanku..?" Ejek Doyeon.

"Lebih baik hentikan kegiatanmu itu sebelum aku bertindak lebih lanjut. Aku sudah memperingatimu, Jung Yerin."

Flashback Off.











Ong Seongwoo menselonjorkan kakinya sehabis berlatih basket. Tentu saja ia berlatih bersama Daniel serta team-nya.

Daniel duduk mengikuti Ong disebelahnya. Sudah beberapa menit ini mereka tidak saling bicara. Keduanya malas sekali untuk memulainya. Karena Ong melihat Daniel sedang memikirkan sesuatu.

Sampai dirinya tidak sadar jika dia sedari tadi sedang diperhatikan oleh Ong.

Rasa penasaran kini sedang menyelimuti Ong. Ia penasaran apa yang sedang dipikirkan anak itu. Sebenarnya sih ong sangat malas menanyakan masalahnya.

"Niel, apa yang sedang kau pikirkan? Wajahmu seperti sedang berfikir keras." tanya Ong pada Daniel.

Dia langsung sadar dari lamunannya dan menggelengkan pelan kepalanya.

"ceritalah." pinta Ong.

"aku sedang bingung sekarang." ujar Daniel sambil membenarkan posisi duduknya.

"bingung kenapa? Apa ada seseorang yang memberimu pilihan yang sulit?" tanya Ong dengan sedikit candaan sambil tertawa kecil.

"aku sudah mengetahui siapa pengirim sebenarnya." ucap Daniel.

Itu membuat Ong berhenti tertawa karna terkejut. Tapi Ong harus tetap bersikap biasa saja. Agar Daniel tidak curiga padanya.

'apa dia sudah tau jika Yerin yang melakukannya?' batin ong penasaran.

"memangnya siapa?" tanya Ong bersikap pura pura tidak tau.

"Doyeon." balas Daniel cepat.

Ong melotot tidak percaya. Yang benar saja.

Doyeon?! Oh my—

Daniel menceritakan semuanya pada Ong. Mulai dari Doyeon yang mengaku bahwa kue itu adalah pemberiannya.

Ong yang mendengarnya sempat mendelik. Bagaimana tidak?

Doyeon berbohong.

Entahlah apa yang dipikirkan Doyeon saat itu sampai ia berniat berbohong pada Daniel.

Tapi yang pasti, Doyeon sepertinya sudah mengetahui siapa yang memberikannya hingga ia melakukan hal bodoh seperti ini.

"lalu apa yang kau lakukan setelah ini, Niel?" tanya Ong khawatir ia akan menjadikan Doyeon kekasihnya.

Daniel menjilat bibirnya sebelum akhirnya menyahut, "seperti ucapanku sebelumnya. Aku akan menjadikannya kekasihku. Aku akan menyatakan cinta padanya saat selesai bertanding nanti."

Pernyataan dari Daniel barusan membuat ong langsung kepikiran pada Yerin.

Bagaimana nasib gadis itu jika mengetahui hal ini?

Pasti akan sangat hancur.

'seandainya kau tau Niel, Yerin lah yang melakukannya. Bukan Doyeon.' batin Ong.

05.01.18

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang