[4] Season 1; Teman dekat

980 210 28
                                    

Pagi, pukul 6.00. Dijam seperti ini belum banyak murid yang datang ke sekolah. Seperti biasa Yerin selalu datang pagi setiap harinya untuk melakukan kegiatan rutinitasnya.

Menaruh kue coklat di loker Daniel.

Yerin mengendap endap menuju loker Daniel. Setelah sampai, Yerin membuka loker tersebut. Di dalamnya tidak heran jika banyak bingkisan bingkisan kecil. Daniel populer, Pasti banyak gadis yang memberinya hadiah.

Yerin menaruh kotak berisikan kue coklat itu diatas kotak yang lainnya.

"Kuharap dia selalu memakan kue ini dan menyukainya." gumam Yerin diiringi senyuman.

Yerin menutup loker Daniel dengan pelan kemudian pergi menuju kelasnya. Dia tidak sadar bahwa aksinya tadi dilihat oleh seseorang yang ada di balik tembok tak jauh dari loker itu berada.

Pukul 6.25 pagi.

Murid murid mulai banyak yang berdatangan termasuk Chaeyeon.

Daniel pun sudah datang di jam seperti ini. Sebelum memasuki kelas, seperti biasanya Daniel serta Ong pergi ke lokernya terlebih dahulu.

"Lagi?"

Ong bertanya ketika melihat kotak kecil yang berisikan kue coklat seperti hari lalu ada di genggaman Daniel.

"Seperti yang kau lihat." jawab Daniel seadanya.

"Selamat pagi, Kangniel."

Doyeon melambaikan tangannya sambil tersenyum ke Daniel. Ong hanya menatapnya dengan jijik. Sementara Daniel membalas tersenyum meskipun sekedar senyum tipis.

"Kau tidak lupa kan dengan janji kita kemarin?" Kata Doyeon.

"Aku tidak akan lupa."

"Baguslah.... ngomong ngomong— kotak apa itu?" Tanya Doyeon yang sedikit penasaran.

"Oh, Ini kue coklat. Aku selalu mendapatkannya akhir akhir ini." sahut Daniel sambil tertawa kecil.

'Siapa yang memberikan ini. Ashh —akan kucari tau nanti. Kelihatannya Daniel menyukainya.' batin Doyeon.

"Ah, Oke. Kalo gitu aku ke kelas dulu ya. Sampai nanti." ucap Doyeon kemudian berlalu pergi meninggalkan Daniel dan Ong.

"Ayo ke kelas." ajak Daniel pada Ong.

Tidak ada sautan dari Ong. Dia melamun sedari tadi. Daniel menghela nafasnya.

"Ya! Sedang apa kau? Ayo ke kelas." ucap Daniel dengan nada sedikit tinggi.

Ong pun tersadar dari lamunannya. Kemudian mengangguk mengiyakan.

Bel istirahat pertama kini sudah berbunyi. Semua murid lantas pergi menuju ke kantin untuk sekedar mengisi perutnya.

Setelah berkutat dengan pelajaran, Yerin dan Chaeyeon merasa sangat lapar. Baru saja mereka ingin beranjak dari tempat duduknya ke kantin, Yerin melihat Doyeon memasuki kelasnya dan berjalan menghampiri meja Daniel.

Yerin sedikit tertohok sesaat melihat pemandangan tersebut.

"Kangniel, ayo."

Doyeon menggandeng lengan Daniel membuat Daniel terbangun dari tempat duduknya. Daniel tak banyak bicara, dia hanya mengikuti perintah Doyeon. Mereka berdua pergi menuju kantin —tempat yang ingin dirinya dan Chaeyeon datangi saat ini juga.

"Jangan dipikirkan, ayo ke kantin." bujuk Chaeyeon sambil menarik tangan Yerin.

Sayangnya, Yerin tidak bergerak sama sekali dari tempatnya. Dia bahkan duduk kembali ke tempat duduknya.

"Aku tidak ingin ke kantin. Jika kau mau, pergi lah sendiri chae." balas Yerin sambil menatao Chaeyeon.

Chaeyeon agak kasihan melihat Yerin yang seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi?

Chaeyeon pun mengangguk dan pergi ke kantin sendirian. Yerin menidurkan kepalanya di atas meja. Kejadian Doyeon yang menggandeng lengan Daniel dengan mesra terngiang ngiang di kepalanya.

Apa mereka pacaran?

itulah yang ada dipikiran Yerin saat ini. Kelas sekarang tidak ada siapapun kecuali dirinya dan juga Ong. Sedari tadi Ong menyaksikan sikap Yerin sejak Doyeon datang ke kelasnya. Entah kenapa Yerin akhir akhir ini membuat Ong tertarik untuk mengenal Yerin lebih dekat.

Seperti ada yang disembunyikan oleh gadis itu.

Ong mendatangi meja Yerin tanpa mengeluarkan suara. Dia duduk di bangku yang berada di depan Yerin. Gadis itu masih belum bergerak dari posisinya, namun kakinya tampak gelisah karena ia menggerak gerakan kakinya ke kanan dan ke kiri.

"Kau terlihat sangat gelisah. Apa ada masalah?"

Suara berat dari Ong membuat Yerin mengangkat kepalanya dan menatap Ong dengan sengit. Entah sejak kapan pria itu ada di sana.

"Sejak kapan kau di situ?" Tanya Yerin.

"Sejak kau menutup matamu." balas Ong sekenanya.

Yerin tidak membalas ucapannya. Dia malah menaruh kepalanya lagi di atas meja berusaha tidak perduli dengan kehadiran Ong yang ada di depannya.

"Ada masalah?" Tanya Ong. Lagi.

"Bukan urusanmu." ketus Yerin.

"Tentu saja itu urusanku."

"Kenapa? Kita tidak dekat satu sama lain."

"Kalau begitu, dekatlah denganku mulai sekarang."

04.01.18

a/n;ㅡGa tahan pengen update :( besok aku pengen nyoba ga update cepet cepet ah😂🔫

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang