[6] Season 1; Kue Coklat

981 192 19
                                    

Di perjalanan pulang tadi, Chaeyeon bercerita pada Yerin saat dia pergi ke kantin sendirian saat istirahat. Chaeyeon bilang kalau ia melihat Daniel dan Doyeon duduk satu meja berhadapan di kantin. Banyak yang bilang juga bahwa mereka berpacaran. Mendengar cerita dari Chaeyeon itu membuat Yerin sedikit tidak bersemangat. Ditambah lagi jika Doyeon sudah mengetahui tentang pengirim kue coklat itu adalah Yerin.

'Hh.. jangan hilang semangat Jung Yerin. Kau harus yakin mereka tidak ada hubungan special' batin Yerin kemudian menghela nafasnya.

###

Hari ini tanggal merah. Hari yang paling dinantikan para remaja sekolah. Tapi berbeda dengan Yerin, ia tak suka tanggal merah. Karena dia tak bisa bertemu dengan Kang Daniel dan juga tak bisa memberinya kue coklat.

Yerin mengambil ponselnya yang berada di atas meja tak jauh dari dirinya berbaring.
Pukul 9.00.

"Ibu..." panggil Yerin dari kamarnya.

Tak ada jawaban dari ibunya. Biasanya ibunya langsung menyahut.

"Bu?"

Merasa tak ada jawaban lagi, Yerin langsung keluar dari kamar dan turun ke lantai dasar. Rumahnya terlihat sepi. Saat ia memeriksa kulkas, ada secarik kertas berwarna biru menempel di pintu kulkas tersebut. Itu surat dari ibunya.

Yerin-ah, ibu dan ayah akan menginap di rumah nenek selama beberapa minggu dikarenakan nenekmu tengah sakit saat ini. Tadi ibu sudah membangunkanmu, tapi kau tertidur sangat pulas. Ibu sudah menyiapkan sarapan untuk hari ini di meja makan. Jika kau lapar, masaklah sesuatu. Ibu mencintaimu.
-Ibu♡

Yerin menghela nafasnya lagi kemudian menaruh kertas itu asal di atas meja. Ia sudah terbiasa begini. Sendirian di rumah karena orang tuanya selalu sibuk. Yerin kembali ke kamarnya dan membersihkan dirinya.

"Aku bosan.." keluh Yerin.

Kemudian sebuah ide terlintas olehnya. Yerin mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Chaeyeon.

Chae

Chae, Hari ini temani aku ke tempat biasa yuk? Aku bosan
Read.

Oke, aku datang kerumahmu jam 3 nanti sore















Doyeon meminum segelas soda yang diberikan temannya. Kini dia sedang berkumpul bersama temannya, Xiyeon dan Yura.

"Bagaimana?" Tanya Yura sambil memandang ke arah Doyeon dengan senyumannya.

"Kurasa dia menyukaiku." sahut Doyeon.

"Kau memang pandai membuat lelaki menyukaimu." kata Xiyeon.

"Tentu saja."

"Kuharap kau tidak jatuh juga padanya." sambung Xiyeon.

Doyeon menatap Xiyeon sengit.

"Kenapa bicara seperti itu?" Tanya Doyeon sedikit tidak terima.

"Yah, kau tau kan Kang Daniel itu seperti apa? Dia tampan, kaya dan juga populer. Semua wanita menyukainya bukan? Aku hanya takut jika kau menyukainya juga. Rencana kau yang ingin menjatuhkannya akan hancur nanti." ucap Xiyeon.

"Ma..mana mungkin aku menyukainya." sanggah Doyeon.

"Kita berdua akan membencimu jika kau sampai jatuh cinta padanya. Karena Doyeon yang kukenal tidak selemah itu." ketus Yura.

Doyeon hanya diam sambil meminum sodanya lagi dan memikirkan apa dia sungguh akan jatuh ke dalam pesona Daniel nantinya?





Jam sudah menunjukkan pukul dua. Masih ada satu jam lagi untuk Chaeyeon datang ke rumah Yerin.
Karena merasa bosan, Yerin pergi ke dapur dan membuat kue coklat untuk dibawanya besok ke sekolah. Meskipun sudah mendapat peringatan dari Doyeon, Ia tak perduli. Yerin masih ingin memberikan kue itu pada Daniel.

Sudah 45 menit berlalu sejak Yerin membuat kue coklat itu. Kini kuenya sudah berada di dalam oven. Bel rumah Yerin berbunyi membuat Yerin meninggalkan pekerjaannya sejenak untuk membukakan pintu. Ia berpikir bahwa itu Chaeyeon.

"Kau sudah datang?" Tanya Yerin ketika melihat Chaeyeon.

"Eoh, kau membuat kue ya? Baunya tercium sampai keluar." kata Chaeyeon yang sudah berlalu masuk ke dalam.

Yerin hanya mengangguk sebagai jawaban. Chaeyeon duduk di kursi meja makan. Sementara Yerin sedang mengangkat kue coklat itu dari oven.

"Kau masih membuat kue itu untuknya?" Tanya Chaeyeon yang melihat Yerin sedang memegang kue coklat.

Chaeyeon sudah mengetahui tentang kue itu karena Yerin yang menceritakannya tempo hari.

"Aku akan selalu membuatkan ini untuknya." jawab Yerin yang tetap fokus memotong setiap bagian kue itu.

"Meskipun kau sudah diperlakukan se-enaknya oleh Daniel?"

Yerin hanya tersenyum membuat Chaeyeon menghela nafasnya.

"Percuma saja kau memberikan itu jika kau sama sekali tidak menuliskan namamu disana. Dia pasti tidak akan mengetahui siapa pemberinya." kata Chaeyeon.

"Aku memang sengaja tidak menuliskan namaku di sini. Karena aku tahu, jika aku yang memberikannya pasti dia tak akan mau memakannya. Kau lihat sendiri kan saat aku memberikan jus secara langsung padanya waktu itu? Dia bahkan ingin membuangnya di depan mataku." sahut Yerin.

Chaeyeon terdiam sejenak. Sedetik kemudian ia kembali berbicara.

"Ong yang meminumnya saat itu.." gumamnya.

"Hm.."

"Kenapa kau tidak berpaling ke Ong saja?" Usul Chaeyeon membuat Yerin terkejut.

"Ne?"

"Kurasa Ong lebih baik daripada Daniel. Dia menolongmu saat itu, dia juga memintamu untuk dekat dengannya. Aku berpikir bahwa dia menyukaimu, Rin. Berpalinglah dari Daniel dan sukai Ong mulai sekarang. Pasti akan mudah mendapatkannya karena Ong juga perhatian padamu." lanjut Chaeyeon dengan senyum yang mengembang.

"Jangan bicara seenaknya." kesal Yerin.

Chaeyeon hanya mengerucutkan bibirnya. Diam diam Yerin memikirkan semua perkataan Chaeyeon tadi. Ong memang sangat berbeda dengan Daniel. Ong lebih baik daripada Daniel. Sikapnya hangat dan penuh perhatian berbeda sekali dengan Daniel yang cuek. Chaeyeon bilang bahwa Ong menyukai Yerin?
Yerin sedikit tidak percaya dengan perkataan Chaeyeon. Yerin menggelengkan kepalanya. Ia tak ingin menyukai pria lain selain Daniel. Yerin memang keras kepala. Tapi Daniel lah alasannya untuk bersemangat sekolah karena Yerin dulu pemalas.

Tapi...

apa benar Ong menyukaiku?


06.01.18
a/n : Aku hiat dulu yah :(

Your Smile In My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang