Pagi yang cerah menyambut negeri ini, sungguh sangat cerah pagi ini. Meskipun sedikit terhalang awan sinar matahari untuk mennyirani kehidupan di pagi ini. Terlihat aktifitas masyarakat Kota Pajajaran yang tidak pernah lelah sehingga membuat tertidur kota tersebut.
"HUAAAAA" seseorang menguap yang menandakan ia telah menyelesaikan ritualnya yang biasa dilakukan orang-orang pada malam hari. Sambil meraba-raba daerah sekitarnya untuk menemukan jam ia mulai menfokuskan pandanganya yang sedikit buram karena habis bangun tidur. Setelah pandangannya mulai stabil ia melanjutkan mencari jam untuk mengetahui waktu di pagi hari itu. Ia adalah Winardi, atau lebih tepatnya Jenderal berbintang 3, yaitu Jenderal Winardi. Setelah menemukan jam dan memeriksa jam berapa sekarang, ia langsung melompat dari ranjangnya yang terbuat dari kapas dan busa pilihan terbaik. Tanpa basa-basi ia langsung menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan wajahnya dan sedikit merapikan rambutnya yang terlihat abstrak. Mengingat hari ini adalah hari libur, maka ia sedikit santai untuk menikmati paginya di Kota Pajajaran.
"Selamat pagi Jenderal!" ucap salah seorang 'maid' di kediaman dinas Winardi. Pelayan dirumahnya hanya terdapat empat orang, yaitu dua orang 'maid' atau pelayan yang berurusan dengan kebersihan, satu orang koki, dan satu orang kemanan. "yaa, pagi" balas Winardi dengan sedikit senyuman. Memang seperti itu watak orang tersebut, ia memang sedikit ramah kepada orang lain.
Winardi pun langsung menuju teras rumah untuk menghirup udara segar di pagi hari ini. Di halaman terasnya sudah terlihat 'maid' yang lain sedang menyapu halaman teras. "heii Dinda jangan terlalu memaksakan dirimu, kau kan sedang sakit" ucap Winardi dengan nada datar, selain ramah Winardi pun ternyata cukup peduli dengan orang lain. Ia tak' pernah memandang seseorang dari tingkatan ataupun kastanya, tetapi ia selalu menilai seseorang dari kedisplinan dan kerja keras orang tersebut. "baik tuan, terima kasih" balasnya.
Winardi duduk dan langsung disediakan teh manis oleh Ninda, yaitu 'maid' yang menyapanya di dalam tadi. "ahh terima kasih Ninda, maaf merepotkan mu" ucap Winardi. "tidak apa-apa tuan ini memang sudah kewajiban saya" balas Ninda. "ya sudah tapi kamu jangan terlalu memaksakan diri ya, cuaca musim sekarang memang sedang tidak enak" lanjut Winardi sambil men'sruput' teh buatan Ninda. "terima kasih tuan".
'Ahhhh' sambil men'sruput' teh manis itu, Winardi membaca koran pagi ini. Satu per satu berita yang ada di halaman koran tersebut ia baca. Terlihat produsen koran tersebut adalah 'Pajajaran News'. Mulai dari prestasi yang ada di desa-desa sekitaran Pajajaran sampai opini-opini masyarakat tentang kebijakan-kebijakan pemerintah mulai dari sistem ekonomi sampai politik. "hufttt... ada-ada saja berita di pagi ini" gumamnya dalam hati.
Setelah selesai membaca koran, Winardi langsung bangkit dan bergegas menuju kamar mandi. Setelah mandi ia pun langsung memakai pakaian yang sederhana dikarenakan ia memang sedang libur dan tidak bertugas hari ini. Ia memutuskan untuk sekedar jalan-jalan mengelilingi Kota Pajajaran untuk sekedar me'refresh'ing pikirannya dari lima hari bekerja seharian. "Dinda aku ingin ke kota untuk jalan-jalan, tolong kau jaga rumah ini ya selagi aku tak' ada. Apabila ada tamu, bilang saja aku sedang diluar untuk kepentingan pribadi. Okee?" "baik tuan" jawab Dinda yang terlihat lesu karena ia sedang terkena flu dari dua hari kemarin. "baiklah aku berangkat". Winardi pun berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nusan Tara ( Book 1)
Ação[R-BO] World has been divided into three parts of continent which is South Continent, Uni-North Continent, and Central Continent. In Central Continent has known a three big super power nations that is Naga Emas, Elang Hitam, and Teratai Putih. Elang...