Chapter 1 | "Kombinasi Sayap dan Pedang (bag. 1)"

91 3 0
                                    

Pagi yang sangat indah pun muncul, burung – burung berkicau dengan senang berkomunikasi dan bergurau. Begitu pula dengan tempat persembunyian kelompok sayap perdamaian, sayap perdamaian adalah salah satu kelompok pembunuh bayaran dengan tujuan untuk mencapai kedamaian di negeri ini, mereka biasanya selalu melakukan aktifitasnya dengan cara mendapat panggilan dari orang – orang tertentu yang sudah biasanya menjadi "klien" mereka untuk membasmi politikus – politikus korup dan selalu bermain di belakang layar ketika suatu konflik ataupun perang antar Negara terjadi. Merekalah yang selalu menjadi pemasok terbesar dalam suatu konflik yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negeri (perang antar Negara). Sampai saat ini sudah ada tiga perang besar antar Negara yang menyebabkan desa – desa kecil di sekeliling Negara tersebut selalu terkena dampak pahit dari peperangan tersebut. Desa –desa tersebut berada pada tingkatan menengah kebawah yaitu hanya menjadi produsen bagi produk – produk yang akan didistribusikan ke pasar –pasar besar yang ada di Ibukota, seperti contohnya yaitu pasar induk terbesar yang berada di ibukota Negara Naga Emas yaitu kota Pajajaran.

"huaa, nikmat sekali kemarin pestanya" terdengar ucapan setengah sadar dari pemimpin Sayap Perdamaian. Ia adalah Slamet Basuki, ia terlahir di desa kecil wilayah Naga Emas dan ia dengan desanya memiliki masa lalu yang kelam lima tahun yang lalu. "sudah kubilang kau jangan terlalu banyak minum, beginilah akhirnya" suara tersebut datang dari dalam ruangan belakang sebuah rumah yang disinggahi oleh pasukan pembunuh bayaran tersebut. "habis mau bagaimana lagi, aku sangat ingin minum kemarin" balas Slamet dengan ucapan setengah sadarnya karena ia baru saja terbangun. "ya sudah, cepat cuci mukamu dan mandi, kau ini sangat bau sekali" ucapan tersebut ternyata adalah Hastati, ia adalah adik Slamet yang selamat dari kejadian lima tahun yang lalu. Slamet pun bergegas mengambil handuk dan langsung membersihkan dirinya. Sementara itu ternyata Hatta dan Iwan ternyata sudah kembali dari "shift" jaga malam yang mereka lakukan. "shift" tersebut dilakukan secara bergantian agar tempat persembunyian mereka aman dan tidak terjadi invasi mendadak dari Negara yang ada disekitarnya karena Sayap Perdamaian adalah salah satu kelompok yang paling diburu di beberapa Negara besar seperti Naga Emas, Teratai Putih, dan Elang Hitam.

"ohh ternyata kau sudah kembali, bagaimana? Apa ada perkembangan?" sambut Hastati kepada mereka berdua yang baru saja tiba. "hei Slamet sudah bangun? Ada yang ingin kubicarakan" ucap Hatta. "sudah, ia sedang mandi sekarang".

Beberapa menit kemudian Slamet muncul. "apa? Ada apa?" Tanya Slamet sembari mengeringkan rambutnya yang basah namun klimis. "begini, saat aku dan Iwan ingin kembali ke sini kami selalu ke kota untuk membeli bahan makanan dan sebagainya. Tetapi saat akan pulang kami dicegat oleh sekelompok orang –orang yang memakai jas berwarna hitam dan mereka mengenakan "pin" di dada kirinya "pin" tersebut berbentuk pedang membentuk huruf x dan berwarna silver dan mereka ingin bertemu dengan mu Slamet." Penjelasan Hatta tersebut membuat Slamet berpikir sejenak dan ia pun mengiyakan tawaran tersebut.

Akhirnya setelah bersiap – siap Slamet pun ditemani dengan Iwan dan Hatta berangkat menuju tempat yang sudah ditentukan untuk melakukan pertemuan. Tempat tersebut terlihat seperti gudang yang tertutupi oleh pepohonan dari bagian luarnya dan di dinding – dinding bangunan tua tersebut terdapat banyak lumut yang mebuat bangunan tersebut tampak seperti tidak diurus dan terbengkalai. "hei apakah benar ini tempatnya? Aku merasa ini seperti tempat jin membuang anak tahu" Tanya Slamet dengan nada pelan. "Benar! Aku tidak salah kok! Inikan gudang KP13 yang sudah tidak dipakai itu kan?" pertanyaan tersebut diucapkan oleh Iwan untuk mempertegas dan menutupi ketakutannya. Gudang KP13 dulunya adalah pabrik es batu yang berada di wilayah perbatasan Naga Emas dan Elang Hitam, mitosnya di gudang tersebut pernah terjadi kejadian – kejadian aneh yang menimpa para pekerja karena katanya di tempat tersebut dulunya adalah makam para leluhur desa Anion yang dibantai oleh pasukan Naga Emas untuk perluasan wilayah dan konon katanya saat Naga Emas sudah berhasil melakukan invasi lahan, tempat yang menjadi kuburan para leluhur desa tersebut dihancurkan dan dibangun pabrik es batu yang bernama gudang KP13 dan arwah para leluhur itupun bergentayangan dan ingin menuntut balas karena sudah menghancurkan makam mereka dan pada akhirnya gudang tersebut ditinggalkan dan terbengkalai sampai sekarang. "hei apa kalian tahu kisah misterius dibalik gudang KP13 itu? Konon katanya di tempat tersebut jika kalian mengucapkan kata Anion sebanyak tiga kali, kalian akan dibawa dan tidak bias kembali ke dunia nyata" usil Hatta kepada mereka berdua yang sama – sama takut kepada hantu.

"hei kita sudah sampai" ucap Iwan. Mereka akhirnya sampai dan ternyata di daerah sekitar situ sudah terdapat orang –orang yang mengenakan jas hitam seperti yang diceritakan Hatta sebelumnya. "oke hati – hati kalian, bisa saja ini jebakan jika kalian mendengar sinyal dariku cepat kembali dan beri tahu yang lain oke?" mereka berdua pun mengangguk dan pergi ke posisi masing untuk memantau keadaan dari tempat yang tersembunyi.

"heii! Aku Slamet dari Sayap Perdamaian kudengar pimpinan kalian ingin bertemu denganku di mana dia sekarang?"

"boss ia sudah datang" seorang penjaga memakai alat komunikasi yang sepertinya berbicara dengan pimpinan mereka. "baik suruh ia masuk" perintah bos mereka. Penjaga tersebut memberikan isyarat kepada Slamet untuk masuk kedalam.

"jadi kau ya yang bernama Slamet mantan pasukan khusus itu" kalimat pembuka yang diucapkan bos mereka untuk menyambut Slamet. "ada apa kau memanggilku?" balas Slamet dengan tenang namun terlihat tegas.

"begini, aku ada sebuah permintaan dari "klien" dan aku tidak bisa menyelesaikan tugas ini sendiri, tujuanku simple aku hanya ingin mengajak kelompok mu itu bekerja sama dengan Pedang Kebenaran. Bagaimana? Apa kau tertarik?"

"memangnya siapa target mu?"

"apa kau tau seorang pengusaha logam yang menjadi pemasok di konflik krisis buruh tahun lalu"

"kenapa kau menginginkannya?"

"mudah kok, aku hanya ingin hukum berlaku adil bagi kita semua"

"hmm menarik juga kau, baik akan kupikirkan"

"oke kutunggu jawabanmu"

Akhirnya Slamet pun keluar dari gudang tersebut dengan keadaan utuh dan disambut oleh mereka berdua yang sudah khawatir. Tanpa sepatah kata pun mereka kembali ke tempat persembunyian mereka. Sesampainya mereka, Slamet langsung mengumpulkan anggota Sayap Perdamaian dan menjelaskan hasil diskusi yang dilakukannya tadi siang.

Esoknya mereka bersiap dan menuju ke gudang KP13 lagi untuk menyusun rencana yang akan dilakukan pada malam harinya. Slamet dan pimpinan Pedang kebenaran mendiskusikan rencana tersebut hanya berdua dan mereka mengurung diri berjam – jam di suatu ruangan dan pada akhirnya saat fajar mulai lelah bekerja untuk bumi, mereka akhirnya keluar.

"baik dengarkan semuanya, rencana eksekusi akan dilakukan malam ini pukul 8.00 malam dan kita akan membagi menjadi lima kelompok, kelompok pertama yaitu aku, Mindarwati, Hatta, Iwan dan Adam yang akan mengawasi lini depan sedangkan kelompok dua dan tiga akan menjadi pasukan penghancur system keamanan kediaman Alexis dan kelompok empat serta lima akan membantu kinerja kelompok satu. Apa semuanya paham?"

"Baik!" ucapan serentak dari kedua grup yang akan berkalobarasi malam ini pun menciptakan semangat bagi masing – masing anggota.

"baik kita selesaikan target kita malam ini!" ucap Slamet dengan penuh semangat. Mereka pun berangkat dan segera membagi kelompok seperti yang sudah diinstruksikan barusan.

***

Nusan Tara ( Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang