👇👇👇
.
.
.
.
.
Yixing merasa segar kembali saat selesai membersihkan dirinya dengan mandi air hangat yang sengaja disiapkan oleh Mama Elsa. Padahal tadi ia sudah menolak untuk sang tante jangan repot-repot lagi buat ngurusin dia. Walaupun Yixing anak orang kaya, tapi ia bisa menyesuaikan diri pada situasi dan tempat yang ia datangi. Mungkin kalau di rumah memang biasa dia mandi air hangat yang memang keran kamar mandinya sudah tersedia secara otomatis, tidak seperti di rumah Elsa yang harus dipanaskan di kompor terlebih dahulu. Jujur Yixing justru malah semakin malu jika di perlakukan seperti itu.
Rambutnya yang setengah basah karena habis keramas membuat Yixing sedikit menggigil saat tiba-tiba diterpa angin yang tiba-tiba masuk dari luar karena saking kencangnya. Beberapa detik tadi ia mendengat berita di TV yang tidak sengaja ia dengar mengatakan sebagian besar wilayah Jawa diterpa hujan angin di sertai badai di sejumlah titik.
"Ayo makan dulu! Maaf meja makannya kecil. Jadi kita udah makan, tinggal kamu ntar ditemenin Bapak." ucap Mama Elsa mempersilahkan Yixing duduk. Yixing yang berdiri di dekat dapur yang terdapat meja makan itu hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum canggung menuruti permintaannya. Sungguh, sebenarnya Yixing ingin makan saja dengan Elsa dari pada mendengar dongengan cerita tanpa sambung sambil makan. Kemudian tidak lama kemudian Bapak Elsa menyusul setelah mendapat panggilan dari Mama Elsa.
~~~~~
Selesai makan Yixing benar-benar merasa bebas. Semua anggota keluarga Elsa justru dengan sibuknya melakukan kegiatan masing-masing. Oke, Mama Elsa saat ini sedang bermain ponsel entah apa yang ia baca namun Yixing menangkap senyuman dan sesekali suara cekikikan dari kamarnya yang tak jauh dari ruang TV. Bapak Elsa apalagi, beliau justru menanggapi ponselnya dengan wajah yang serius di ruang tamu. Kemungkinan masalah pekerjaan. Yah, setidaknya Yixing tahu kesibukan Bapak Elsa sebagai seorang Kepala Sekolah SMA yang memiliki komunitas guru yang amat penting. Apalagi beliau menyebutkan tentang laporan dana bos yang membuat beliau harus bolak-balik mencari data.
Kembali pada Yixing, kini pria itu seperti tengah berada di rumahnya sendiri. Bahkan dengan enak ia bisa membuat minuman teh ataupun kopi untuk dirinya sendiri di dapur. Sungguh nikmat Tuhan mana yang Yixing dustakan. Ia sangat menikmati suasana rumah Elsa yang seperti ini.
Yixing menyesap kopi panasnya sedikit sebelum bergabung di ruang TV dengan Elsa yang tengah menemani adiknya belajar. Jujur baru kali ini ia merasakan kehidupan sederhana seperti ini di rumah Elsa. Bibirnya mengulum senyuman saat mendengar suara Elsa tengah mendikte adiknya untuk urusan hitung-menghitung.
"Ini dikali dek bukan ditambah, benerin gih!" omel Elsa sambil menujuk buku PR adiknya di atas meja belajar lipat. Mereka hanya duduk di kasur single yang sengaja di taruh di depan TV. Heran, mungkin Yixing hanya menilai ini adalah tatanan ruang nyaman bagi mereka. Jadi biarlah. Ragu-ragu Yixing mendekat dan mulai untuk mendudukkan pantatnya di dekat Elsa yang mengacuhkannya. Well, Yixing sudah tidak kaget jika Elsa berkelakuan seperti itu. Setidaknya Elsa tidak menolak kehadirannya seperti kemarin-kemarin.
"Kamu udah makan?" tanya Yixing basa-basi. Yixing tahu kalau Elsa tentu sudah makan.
"Udah." jawab Elsa singkat. Ia masih fokus pada tugas adiknya ketimbang menanggapi Yixing yang terus mendesaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT | Complete️✅
Fanfiction#86 03/02/18 Yixing putusin pacarnya? Dan Elsa yang belum pernah pacaran? Bagaimana jika mereka dipertemukan? Lalu bagaimana kisah cinta Yixing yang jatuh cinta dengan cewek INTROVERT macam Elsa? "Nyebelin!" - Elsa "Gue yang susah ngertiin kamu! Ta...