INTROVERT (LAY B'DAY PROJECT)

2K 137 23
                                    

Hay!

Terlepas dari serial introvert yang udah tamat. Jadi gini, awalnya aku buat perchapter itu dari ff oneshot aku buat Lay b'day project oktober lalu karena mau ikutan kontes give away. Yang ternyata gk menang. Wkwk.. Mungkin karena alurnya yang absurb. Tp kalo kalian bisa tebak inti alurnya berarti kita sehati. Krn aku tipe org yg agak misterius. Aku gk bisa lngsung nulis blak2an tujuanku, trus dijelasin satu2. Nggak.

Orang introvert itu klo dipikir2 aneh. Kita itu maunya gini2 dlm ide kita, tp org lain gk boleh tau. Maunya dingertiin sambil diem aja.

Jadi ceritanya kayak yg dibawah ini: (maaf ini gk nyambung sama cerita serialnya)

.

.

.

.

.

.

-_-_-_-_-_-

.

.

.

.

.


INTROVERT

Zhang Yixing, OC | romance, humor | G

"Memiliki sifat yang dalam, acuh, dan sulit ditebak adalah masalah."

~~~

Suasana sunyi yang bercampur dengan udara dingin harus dikalahkan dengan suara deringan kotak jam pengingat yang terletak rapi di meja nakas di dalam kamar remang-remang pagi ini. Suara gemericik air dari dalam kamar mandi berangsur sunyi menampakkan sosok wanita muda berpakaian rumah dan handuk yang melilit di puncak kepalanya. Iris hitam pekat miliknya melihat malas gundukan selimut di atas ranjangnya. Ia berjalan menuju jendela dan menyibakkan dengan kasar gorden berwarna kuning gading yang sukses membuat cahaya mentari menerobos masuk ke dalam ruangannya.

Gundukkan selimut yang diam tadi mulai menggeliat merasakan cahaya menembus kelopak matanya. Jari-jarinya mengusap kedua matanya bergantian lalu mengerjab sebentar untuk memfokuskan pandangannya. Kini ia melihat sosok familiar berdiri di depan jendela kamarnya yang tengah berkacak pinggang.

"Mandi lalu sarapan!" ujarnya.

Baru akan mengucapkan selamat pagi, suara sarkas itu dengan cepat mendahuluinya. Ia membuang nafasnya sekedar menahan emosi sesaatnya lalu meregangkan tubuhnya sebelum ia bangun.

"Baiklah!" sahutnya saat melirik sosok dingin yang setiap hari menyambutnya.

Ia menyibakkan selimutnya kasar lalu berdiri yang menampakkan tubuh atletis dalam balutan kaus tipisnya. Ia mulai berjalan gontai hingga akhirnya menghilang di balik pintu kamar mandi.

~~~

Setelan kemeja dan celana berbahan kain berlipat garis lurus itu menjadi seragam wajibnya setiap hari kecuali akhir pekan. Ia berjalan menuju meja makan dengan menenteng sebuah jas dan tas kerja di kedua tangannya.

"Kau tidak pergi hari ini?" Ucapnya setelah duduk di salah satu kursi meja makannya. Ia melihat sosok mengenakan apron putih itu tengah sibuk meramu masakannya.

INTROVERT | Complete️✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang