Piece 23 : Trust Your Heart!

1.5K 246 38
                                    

👇👇👇

.

.

.

.

.

Elsa tengah merapikan riasan di rambutnya yang ternyata sudah berantakan. Cemolannya yang seharusnya terikat rapi di belakang kini beberapa helai rambutnya keluar begitu saja yang membuat sepat di matanya memandang di cermin toilet. Elsa bahkan tidak sadar sudah seberapa lama ia berdiam di dalam ruangan lembab ini.

Pip pip

Suara notifikasi whatsapp-nya berbunyi. Elsa merogoh saku blazernya dengan buru-buru. Karena saking cepatnya hingga ponsel Elsa tersangkut di lipatan kain sakunya hingga lepas dari genggamannya dan terjatuh.

Brak!

"Aduh, kok jatuh sih?" Elsa berjongkok meraih ponselnya yang jatuh tengkurap itu.

"Yah, mati!"

Dug.. Dug.. Dug..

Tiba-tiba Elsa mendengar suara seseorang menggedor pintu toiletnya. Perasaan toiletnya tidak ia kunci dari dalam tapi..

"Aaaaaargghh..."

"Kebakaran! Tolong!"

Elsa mendengar suara orang berteriak dan berlari di luar sana. Elsa panik dana membiarkan ponsel matinya ia taruh kembali di sakunya. Ia berlari menuju pintu dan membukanya. Namun ternyata tidak bisa. Bahkan untuk beberapa dubrakan kecil sekuat tenaga Elsa namun tidak bisa.

"Kok tetep nggak bisa dibuka sih? Ada yang ngancingin gue ya?"

"Aduh!" pekik Elsa saat lengannya mulai sakit karena terlalu keras mendorong.

"TOLONG!"

DUG.. DUG.. DUG...

***

Yixing berlarian kesana kemari menanyai setiap orang yang ia temui di jalanan yang sudah penuh dengan orang-orang. Di sana tidak hanya ramai polisi dan petugas pemadam kebakaran juga, tapi warga sekitar dan beberapa pengendara yang lewat menyempatkan diri untuk melihat. Sebenarnya kejadian miris seperti ini tidak layak sebagai bahan tontonan apalagi kalau sampai mengganggu aktivitas petugas.

Kobaran api yang terlihat menyambar di tengah gedung itu membuat hati Yixing ketir-ketir. Bahkan melihat beberapa orang berpakaian OB yang dibawa oleh tandu dengan sedikit luka gosong dipakaiannya membuat harapan Yixing bertemu Elsa dengan keadaan baik-baik saja sedikit, pupus.

"Permisi Pak! Emang masih banyak ya yang masih ada di dalam gedung?" tanya Yixing pada salah seorang polisi yang kebetulan baru saja keluar dari pagar gedung untuk mengatur anggotanya.

"Belum tahu Mas. Kita sedang berusaha menyisir seluruh ruangan dan memastikan semuanya kosong sebelum gedung itu benar-benar hancur dimakan api." jelasnya. Yixing yang sudah termakan rasa panik tanpa ia sadari ia berjalan mendekati line police yang dilarang untuk dilalui oleh orang yang bukan merupakan petugas.

"Mundur Mas! Nggak boleh masuk, apalagi deket-deket." hadang seorang petugas pemadam yang tiba-tiba muncul dari dalam. Petugas itu akan pergi namun Yixing menahan.

"Tunggu pak? Saya nyari.." ucap Yixing tertahan. "Saya nyari pacar saya Pak, karyawati sini. Saya nggak bisa hubungi dia sejak sore..."

"Maaf Mas, kita sedang sibuk. Masih ada seseorang lagi yang terjebak di kamar mandi." ucapnya menyela Yixing. Dan akhirnya Yixing diseret mundur oleh petugas lain.

INTROVERT | Complete️✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang