Piece 15 : Sorry!

1.7K 244 3
                                    

👇👇👇

.

.

.

.

🎄Selamat Natal!🎄
Untuk Mas Yi, kenapa kau mengucapkan selamat tinggal untuk natal? Kurang apa aku Mas?- LOL😂

.

.

.

.

"Sa, kamu serius mau pulang? Kita belum makan apapun yang udah saya pesen lho." ucap Yixing dengan nada kecewa. Yixing terus meyakinkan Elsa bahwa dirinya benar-benar berniat ingin pulang bahkan sebelum menghabiskan makan siang.

"Tadi kan udah makan siomay." bela Elsa yang masih kukuh untuk tidak melanjutkan acara makan-makannya.

"Kan kamu, saya?" tunjuk Yixing pada dirinya sendiri. Ia tak habis pikir kenapa Elsa tiba-tiba ingin membatalkan rencananya.

"Kamu makan aja sana, saya bisa pulang sendiri." ucap Elsa ngeyel. Keputusannya untuk pergi dari tempat itu sudah bulat. Namun Yixing tak habis akal, ia terus memaksa Elsa untuk masuk lagi walaupun gadis itu menolak.

"UDAH CUKUP ATAU SAYA BENER-BENER MARAH SAMA KAMU!" omel Elsa dengan penuh penekanan. Bola matanya memerah setelah mengatakan itu. Elsa menghempaskan cekalan tangan Yixing pada pergelangan tangannya kasar. Ia kesal dengan sikap Yixing yang terus memaksanya seperti ini. Elsa bukan anak kecil yang selalu dipaksakan.

"Ya udah, tapi saya yang anterin kamu pulang. Please, kali ini jangan nolak. Biar Teo sama temennya yang habisin makanan kita. Lagian udah dibayar." ucap Yixing dengan raut wajah tegang Yang diakhiri senyum yang seperti dipaksakan. Mendengar Yixing sudah membayar semua makanannya, Elsa mulai diselimuti dengan rasa bersalah. Jika bukan karena Baekhyun datang ke sini, ia tidak akan se-egois ini untuk pergi. Ia juga memiliki rasa kemanusiaan sebenarnya. Mungkin Elsa akan berencana untuk mengganti semua itu suatu saat nanti.

Yixing sudah berlalu mendahuluinya untuk mengambil motor. Langkah Elsa serasa lambat, ia sangat berat untuk pergi namun ia juga tidak ingin Yixing merasakan hal yang aneh dari Elsa yang sebenarnya menyimpan rasa pada Baekhyun. Jujur, jika saja Elsa tidak tahu Yixing menyukainya ia akan dengan senang hati duduk di sana dan makan. Jarang-jarang kan dia dapat momen bersama dengan Baekhyun seperti ini.

"Naik!" suruh Yixing ketus sembari memberikan helm pada Elsa. Sungguh nada bicara Yixing sedikit berbeda sekarang. Elsa bisa menangkap rasa kesal di setiap nada dan gerak-gerik tubuh Yixing yang kaku padanya. Biasanya pria ini tidak seperti ini, ingatnya.

"Pegangan! Ah, terserah!" ucap Yixing dan menyahutnya seketika cepat. Elsa mengernyit, ia tak henti-hentinya merasa bersalah pada pria ini. Kenapa sikapnya menjadi lain?

Elsa seperti sebelumnya, ia hanya akan menarik ujung jas Yixing di belakang untuk pegangan, ia masih takut untuk berpegangan saat Yixing memaksanya untuk merengkuh tubuhnya seperti tadi saat berangkat. Elsa tidak berani. Apalagi setelah melihat sikap Yixing seperti itu. Bahkan Elsa tak berhenti untuk memalingkan wajahnya. Menatap Yixing dari belakang, bahkan melirik lewat spion pun akan menambah rasa bersalahnya.

"Maaf!" ucap Elsa yang bahkan tak bersuara. Ia hanya memandang leher yang tersambung dengan pemandangan punggung bidangnya. Sekat antara hidung dan pelupuk matanya terasa sangat berat. Ia bahkan hampir tak kuat menahan bulir-bulir air yang mulai memenuhi kelopak matanya. Elsa menangis dalam diam. Punggung tangannya mengusap mata dan pipi itu dengan kasar dan menahan sebisa mungkin isakan tangisnya.

INTROVERT | Complete️✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang