Piece 25 : Menikah

2K 268 33
                                    

DILARANG KERAS UNTUK BAPER!
DON'T BASH, ANY CONTENT!

(Elsa POV)

.

.

.

.

.

.

Aku banyak diam sebelum bertemu dengannya.

Aku banyak mengeluh kesepian sebelum bertemu dengannya.

Aku banyak mengunci diri sebelum bertemu dengannya.

Aku merasa orang yang paling payah ketimbang orang-orang lain di luar sana yang hidup dengan banyak cerita di kesehariannya.

Aku iri.

Aku telah sering sakit membayangkan betapa tidak beruntungnya diriku.

Mereka tertawa haha hihi dengan teman-temannya ketika di hari kelulusan. Tapi aku memilih mundur dan merayakan kelulusanku sendiri dengan orang tuaku dan orang-orang yang paling kusayangi.

Mereka berbondong-bondong mencari kerja, mendaftar sana-sini tanpa mengajakku. Hanya ketika aku yang tiba-tiba menyapanya saja mereka ingat padaku dan menanyai aku bekerja di mana?

Apa aku ini hanya pajangan? Yg setiap mereka ingat saja mereka melihat dan memperhatikannya.

Aku benci mereka berkumpul dan membicarakan betapa susah senangnya bekerja di sana. Terkadang mereka menyindirkan betapa menyebalkannya pacar mereka dan membuat mereka marah. Terkadang pacar mereka membuatkan hal yang manis dan lucu yang membuat mereka berbunga-bunga. Terkadang mereka membicarakan betapa sakitnya telah putus dari pacarnya dan ternyata ada orang spesial lain yang sedang mengantri mendekatinya.

Aku tahu apa yang mereka lakukan.

Aku tahu apa yang mereka bicarakan.

Aku tahu apa rencana untuk masa depan mereka.

Tapi, apa mereka tahu aku di sini? Masih bernafas. Masih berkedip. Masih mendengar mereka. Masih melihat mereka. Masih berharap hanya dipanggil namaku cuma sekali.

Sekarang,

mereka heboh ketika mendengar kabar bahwa aku akan menikah. Katanya, kenapa tiba-tiba? Kenapa tidak pernah cerita?

Aku pikir, mereka kemana saja selama ini? Teman macam apa kalian?

Aku memang sengaja diam. Aku ingin lihat seberapa respekkah kalian padaku? Tapi hasilnya masih negatif, di bawah normal. Jauh sekali.

Oke, berbicara denganku rasanya kurang menarik yah?

Tapi apa kalian seperti orang yang akan menikahiku ini?

Yixing, namanya Yixing.

Kesal saat mendengar kalian mengoceh jika aku memang beruntung karena Yixing kaya. Mereka juga memuji ketampanannya jika aku tidak salah dengar.

Katanya aku beruntung.

Aku pikir bukan itu intinya.

Yixing yang selalu memanggil namaku bahkan saat pertama kali bertemu.

INTROVERT | Complete️✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang