Sinar matahari pagi perlahan masuk melalui jendela kamarku. Aku tidak yakin sinar cerah itu akan bertahan lama. Sebab ini musim dingin.
"Anne," kataku, "kau yang membuka jendela?" Aku mengusap mataku lalu duduk di pinggir kasurku.
Tapi aku tidak mendapati Anne, melainkan eomma. "Hari ini aku memberi Anne libur. Dia rindu dengan orang tuanya," ucapnya.
Aku mengangguk mengerti, lalu berjalan menuju jendela dan menyibak tirai yang menghalangi pandanganku.
Tak ada hal yang menarik di luar rumah, sampai sebuah truk berhenti di depan rumah sebelah.
"Eomma, ada orang baru datang ke rumah sebelah."
Eomma ikut berdiri di sampingku dan melihatnya dari jendela. "Oh, yah, itu bagus. Kuharap aku bisa berteman baik dengan mereka."
Aku menatap eomma sambil tersenyum. "Tak apa, eomma. Lupakan tetangga kita yang dulu, kepribadiannya memang sangat buruk. Aku yakin kali ini tidak."
Eomma balas tersenyum, lalu berjalan keluar kamarku. Kemudian aku mendengar suara langkah yang menuruni tangga.
Aku kembali melihat keluar jendela. Ada siluet seorang wanita yang lebih tua bergandengan dengan seorang pria paruh baya turun dari mobil truk itu. Aku juga melihat seorang gadis yang kelihatan lebih muda dariku.
Lalu aku melihat dia. Cowok itu tinggi, ramping dan berwajah manis. Pakaiannya serba hitam: kaus hitam, celana panjang hitam, sepatu hitam dan topi hitam. Dia melompat turun dari belakang truk, lalu berjalan menuju pintu masuk.
Dia memandang rumah itu dengan saksama selama beberapa detik, seolah itu adalah catatan pelajaran.
Aku menekan telapak tanganku pada kaca jendela. Aku memandang rumahnya secara keseluruhan, lalu kembali memandang cowok itu.
Dia sedang memperhatikan rumahku, kemudian dia memandangiku dari sana. Tatapan kami bertemu. Aku penasaran apa yang dia pikirkan saat melihatku. Seorang gadis yang anti-sosial? Seorang gadis yang perlu dikasihani?
Dia tersenyum tipis kepadaku, lalu aku berusaha membalas senyumannya. Tapi aku begitu gugup sampai-sampai aku justru memberikan senyuman yang aneh kepadanya.
Lalu ia tertawa kecil dan malah masuk ke dalam rumahnya.
Jantungku berdesir untuk pertama kalinya saat ia tertawa kecil. Aku tidak bisa berbohong, ia sangat tampan.
16 December 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
next door wish ㅡ jungkook;sinb ✔
Short Storyeunbi yakin jatuh cinta pada jungkook akan menjadi resiko terbesar baginya. [remake from a novel called everything, everything by nicola yoon] ©sinbunny ㅡ 2017