24 • Here, Now

1.7K 294 19
                                    

Aku dan Jungkook sudah pergi meninggalkan rumah Anne. Lalu kami mengambil taksi untuk membawa kami ke Pantai Haeundae.

Sekarang di hadapanku sudah ada laut yang membentang luas dan tidak berujung, mengalir sampai ke ujung dunia. Angin berhembus menerpa kulit wajahku.

"Aku tidak percaya aku melewatkan seluruh dunia yang luas ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak percaya aku melewatkan seluruh dunia yang luas ini."

Jungkook menggeleng. "Satu-satu, Bibie. Sekarang kita disini, sesuai harapanmu."

Aku menoleh ke manik mata cokelat Jungkook dan tenggelam di dalamnya. Dunia terlalu luas dan besar dan kurasa aku tidak punya cukup waktu untuk melihat semuanya.

Aku berjalan lebih dekat ke arah laut. Ini musim dingin jadi sedikit orang yang ada di pantai ini. Aku duduk di atas pasir dan mengulurkan jariku, menunggu air yang pasang dan menyentuh jariku.

Saat air itu menyentuh jariku, rasanya menakjubkan. Rasa dingin yang tidak membuatku sakit.

"Hati-hati!" teriak Jungkook dari belakang sana, karena aku yang sudah berlari menuju laut dengan cepat.

Aku tidak yakin untuk apa seruan itu. Hati-hati karena aku bisa tenggelam? Hati-hati karena penyakitku bisa kambuh kapan saja? Hati-hati karena laut bisa membunuhmu?

Tapi sekarang aku sudah berada di dalam dunia, dan itu tidak bisa disangkal lagi.

"Appa, aku merindukanmu. Aku mencintaimu dan eomma, bahkan jika aku lupa tentangmu. Aku tetap mencintai kalian. Apa kau tahu putrimu ini sakit? Kumohon bilang pada Tuhan kalau aku tidak ingin sakit. Appa, kau lihat aku dari atas sana? Aku ingin bertemu denganmu, appa."

Tanpa sadar foto yang ditunjukkan eomma kemarin muncul di pikiranku, dan aku menangis begitu saja. Aku tiba-tiba hanya merasa sangat sedih, pernahkah kalian begitu?

Jungkook tiba-tiba saja sudah berada di sampingku. "Astaga. Jangan menangis." katanya sambil memelukku erat.

Tapi aku hanya bisa terus terisak dalam dekapannya.

"Baiklah, menangislah sepuasmu. Jika itu bisa membuatmu lega. Menangislah di pelukanku, Bibie."

Hotel kami terletak di dekat pantai, aku dan Jungkook masing-masing hanya membawa satu tas ransel. Kami menuju resepsionis dan Jungkook memberikan bukti pesanan kamar kepadanya. Resepsionis hotel itu menyambut kami dengan, "Selamat datang di Busan yang penuh keajaiban, Mr. and Mrs. Hwang."

Aku terkejut dengan pernyataanya tapi Jungkook hanya tersenyum sambil merangkul bahuku. "Kalian akan menginap untuk.. satu malam."

Resepsionis itu berkutat pada layar monitornya untuk sesaat lalu menyerahkan kunci kamar kepada Jungkook. "Nikmati malam kalian di hotel kami," ucap resepsionis itu sambil tersenyum ramah sebelum kami meninggalkan meja resepsionis.

Tunggu, ada yang aneh. Kupikir aku memesan dua kamar. Tapi tadi hanya ada satu kunci kamar yang diserahkan resepsionis. "Jungkook, mana kunci kamarku?"

"Kunci kamarmu? Ini." jawabnya sambil menunjuk kunci kamarnya.

"Kemana perginya satu kamar lainnya yang kupesan?"

"Aku membatalkannya." jawabnya dengan santai.

Aku mengikuti Jungkook memasuki lift. "Apa? Kapan? Bagaimana? Kenapa?"

"Satu pertanyaan lagi dan aku dapat Jawab Cepat Lima Pertanyaan."

"Aku tidak sedang bercanda, Jungkook."

Jungkook keluar dari lift ketika lift menunjukkan lantai 3, dan aku mengikutinya lagi. "Aku juga tidak. Kau tahu, kalau kita memakai dua kamar, biayanya bisa lebih mahal bukan?"

"Tapi—"

Jungkook membuka pintu kamar dan aku langsung menyeruak masuk begitu melihat balkon dengan pemandangan laut. "Astaga, ini indah sekali."

Aku menoleh ke arah Jungkook lagi. Kemudian ke arah tempat tidur di kamar ini. Begitu juga dengan Jungkook. Kami memandangi tempat tidur lebih lama dari yang diperlukan.

"Hanya ada satu tempat tidur.." Suara Jungkook tenang, tapi matanya tidak. Tatapan matanya membuatku semakin tersipu.

"Jadi..." Kami berkata bersamaan dan tidak melanjutkannya lagi. Lalu kami tertawa gugup, kemudian menertawakan diri kami sendiri karena telah bersikap canggung.

"Jangan gugup, Eunbi." Dia menyeringai.

"Bagaimana bisa aku tidak gugup jika kau saja bersikap seperti itu?!"

Tapi yang keluar dari mulutku malah:

"Tidak! Aku tidak gugup."






28 January 2018

Ah elah Jungkook bisaan aja modusnya. Btw simpenan chapternya tinggal satu wkwk mager ngetik haduh gmn ya :")

next door wish ㅡ jungkook;sinb ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang