Gomawo

2.8K 355 12
                                    

Empat hari mengurung diri di kamar, sepertinya kulitku tampak pucat, gumam Tzuyu yang mengamati wajahnya melalui pantulan cermin.

Drrrtttt
Drrrtttt

Diraihnya handphone merk Samsung Galaxy Note8 yang tergeletak di atas meja rias. Mengecek sebuah pesan masuk yang tidak disangka-sangka pesan itu dikirim oleh orang yang dirindukannya beberapa hari ini.

Jimin Oppa 📩

Aku tau kau masih bersedih,
sekarang sebaiknya kau keluar temui aku. Kutunggu di dekat halte.

Aku senang kau menghubungiku,
tapi bagaimana kalau appa tau, heoh?

Kalau tidak ada yang memberitahu, dia tidak akan tau.

Kau benar. Tunggu aku, dalam 15 menit aku sampai.

Palliwa.

Setelah berganti pakaian, Tzuyu segera menyambar tas kecilnya lalu berlari menuruni anak tangga. Khawatir kalau appa-nya akan tiba lebih dulu.

Baru saja hendak membuka pintu, pintu itu sudah lebih dulu terbuka.

"Tzu-ya?"

Glek!

Tzuyu tercyduk.

"Eoh- a-appa..."

"Apa kau sudah membaik?" disentuhnya dahi Tzuyu untuk merasakan suhu tubuhnya yang sepertinya sudah normal.

"Ehm, seperti yang kau lihat."

"Syukurlah, tapi kau mau ke mana? Lebih baik di rumah saja, kau baru pulih."

"Tidak appa, aku baik-baik saja. Aku hanya ingin merasakan udara luar, suasana kamar membuatku bosan."

Dr. Choi terdiam, memperhatikan gelagat anaknya yang sedikit mencurigakan.

"Baiklah kalau begitu, segera pulang jangan terlalu lama berkeliaran di luar."

"Ne, appa."

Tzuyu menghilang dari hadapannya, Dr. Choi sengaja mengizinkan Tzuyu pergi karena ia memiliki rencana tersendiri.

"Hallo. Ya, Tuan?"

"Ikuti puteriku ke mana dia pergi, dan cari tau siapa orang yang ingin ditemuinya."

"Arrasso."

...

Dari dalam mobil, Jimin melihat Tzuyu setengah berlari. Pria itu segera keluar dan melambaikan tangannya.

Kill Me With Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang