Bimil

2.5K 232 40
                                    

Suara kicau burung yang saling berseteru di dahan membangunkan sosok tampan berselimut tebal. Matanya yang sipit jadi lebih sipit ketika pria itu hanya membuka sebelah matanya.

Taehyung. Sosok pria yang baru saja dibicarakan. Tubuhnya terasa lengket meski AC menyala. Entah mengapa bahunya terasa perih seperti mendapat cakaran. Kejadian seperti ini belum pernah ia alami sebelumnya, memangnya apa yang ia lakukan semalam sampai-sampai tidur saja tidak memakai pakaian.

Tidur tidak memakai pakaian??

Astaga!!

Taehyung kembali mengingat kejadian apa yang ia alami semalam.

Belum sempat terpikir olehnya sampai ketika Tzuyu mengerang dalam tidurnya dan berbalik memunggungi Taehyung.

Di saat seperti itu lah Taehyung baru ingat. Tubuh Tzuyu yang semula dibungkus selimut kini tersingkap dari bahu hingga punggungnya kelihatan.

Jadi.... semalam? Itu bukan mimpi??

Apa yang telah aku lakukan? Tzuyu.... aku sudah mengambil keperawanannya?

Taehyung tidak bodoh. Bukan dia yang mabuk tapi Tzuyu, Ia tau dan Ia sadar saat melakukannya. Entah setan apa yang sudah merasukinya hingga ia melanggar janjinya sendiri.

Maafkan aku, meski pun kita sudah melakukannya... tapi semua ini tetap harus dirahasiakan. Aku hanya tidak mau kau menyesal saat aku kembali menjadi iblis nantinya dan pergi meninggalkanmu.

Setelah membersihkan diri, dengan telaten Taehyung memakaikan pakaian pada Tzuyu. Semuanya Ia buat sesempurna mungkin agar wanita itu tidak bertanya-tanya apa yang terjadi saat sadar nanti. Kedua matanya fokus ketika melihat noda merah pada sprei yang mereka tiduri semalam.

Bagaimana jika Tzuyu hamil? Bagaimana jika anak itu jadi penghalang tujuan utamanya? Apakah Dr. Choi akan terima jika Taehyung tetap balas dendam sedangkan Ia menghamili puterinya?

Pertemuan ini, pernikahan ini semuanya adalah kesalahan besar sejak awal.

"Semoga saja kau tidak mengandung anakku. Cukup Ayahmu saja yang aku buat menderita, tidak dengan puterinya."

~

Sepotong roti dan segelas susu hangat sudah tersedia di atas meja. Jarang sekali Taehyung menyiapkan nya untuk orang lain, bahkan belum pernah.

Tzuyu bergerak dalam selimut. Kedua matanya mulai terbuka saat merasakan kepalanya yang berdenyut.

"Kau sudah bangun?"

Tidak ada jawaban. Wanita itu hanya terus memegangi kepalanya sambil meringis.

"Tzu-ya, kau baik-baik saja? Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, biar aku bantu kau untuk bangun."

Kini Tzuyu menyandarkan kepalanya pada dashboard atas bantuan Taehyung.

"Apa yang terjadi, Tae? Kenapa kepalaku sakit sekali?"

Haruskah Ia memberitahu soal penculikan itu? Soal Tzuyu yang meminum banyak alkohol? Dan soal kejadian yang semalam?

"Aku ingin ke toilet." Merasa tidak diperdulikan, akhirnya Tzuyu memilih untuk beranjak.

Kill Me With Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang