Naleul Miwohaji Mala

1.9K 225 61
                                    

Tzuyu Pov~

Untuk orang yang aku sakiti...

Taehyung-ah.

Ma'afkan aku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Bukan aku yang memilihnya, tapi dia yang memaksaku.

Aku harap kau mendengar kata hatiku.

"Selamat tinggal Taehyung."

Usai mengatakannya dengan lirih, aku segera melangkah cepat menyusul Jungkook dan Jimin oppa untuk menyembunyikan air mataku yang dengan lancangnya mengalir tiba-tiba tanpa permisi.

Air mata apa ini? Sedih? Senang?

Sedih karena harus meninggalkan Taehyung. Senang karena bisa bebas bertemu Jimin oppa? Atau keduanya?

~

Author Pov~

Tibalah mereka di rumah itu. Rumah di mana Jimin akan memulai semuanya dari awal. Repot memang, berpindah-pindah tempat tinggal membuat Jimin harus berkali-kali menyesuaikan dirinya.

"Sebenarnya rumah siapa ini, Tzu?"

"Rumah ini milik pamannya temanku, tapi beliau sudah meninggal."

"Jadi, aku akan tinggal di rumah ini sendirian?" Hei, kenapa Jimin jadi penakut begini. Sendiri kan bukan berarti kesepian.. setidaknya ia masih bisa bertemu setiap hari dengan Tzuyu.

"Apa perlu aku menyuruh appa untuk mememanimu di sini, hm?"

"Yak, kau jangan bercanda."

Tzuyu terkekeh. Anggaplah meledek Jimin sebagai hiburan baginya. Namun tawa itu lagi-lagi hilang, hanya candaan kecil tidak cukup bagi Tzuyu untuk melupakan masalah ini.

"Ayo, oppa. Biar aku antar ke kamarmu." Tzuyu menuntun lengan Jimin. Sebenarnya ia sengaja mengajak Jimin untuk melihat kamarnya sebab ia malas berlama-lama di dekat Jungkook.

"Jungkook-ah, apa kau juga mau ikut?" ucap Jimin menawarkan.

Jungkook hendak melangkah, namun Tzuyu keburu menahannya.

"Tidak perlu. Biarkan dia menunggu di sini, lagi pula ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu. Kajja!"

Jimin tidak enak hati meninggalkan Jungkook sendirian namun Tzuyu sudah menarik tangannya untuk pergi dari sana.

"Sini oppa, biar aku yang memasukkan pakaianmu ke lemari."

"Oh, silahkan."

Fokus Jimin berada pada gadis itu. Memperhatikan setiap pergerakan yang ia lakukan.

Senang rasanya melihat Tzuyu bersikap seperti sekarang. Begitu tenang dan penuh perhatian. Apakah dosa, jika ia berkhayal suatu saat nanti Tzuyu akan menjadi isteri nya? Bolehkah ia melakukan itu?

Ayolah Jim, kau bahkan sudah mengatakan pada Taehyung kalau kau mendukung hubungan mereka. Lantas mengapa hatimu berbolak-balik seperti ini? Kau tidak boleh egois. Ingat! Kebahagiaan Tzuyu itu jauh lebih penting.

"Tzu-ya."

"Hm?" Tzuyu masih sibuk memasuk-masukan pakaian Jimin, untuk itu ia menjawab sekedarnya.

"Bagaimana hubunganmu dengan Taehyung?"

Glek!

Tzuyu menghentikan aktivitasnya sementara. Bergumam pada hati kecilnya lalu menoleh pada Jimin.

"Baik-baik saja." jawabnya disertai seulas senyuman. Gadis itu melanjutkan aktivitasnya, setelah selesai ia beranjak duduk di samping jimin.

"Tetapi dari apa yang aku lihat tadi, kau terkesan acuh padanya saat ia meminta penjelasan mengapa kita harus pergi."

Kill Me With Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang