Haengbog? dasi neukil su iss-eulkayo?

2K 192 19
                                    

Tzuyu Pov ~

Suara pintu tertutup. Dan aku tersadar karenanya. Melihat seseorang melangkah menghampiri.

Entah bagaimana selang infus ini bisa berada di tanganku hingga aku tidak bebas bergerak.

"Jangan terlalu banyak bergerak. Biarkan kondisimu benar-benar membaik." ucapnya tegas namun penuh kelembutan. Dari mana aku tau semua itu? Semuanya terbaca jelas dari wajahnya yang tampak mencemaskan sesuatu.

"Apa yang terjadi, Oppa? Kau tau kan aku sama sekali tidak menyukai aroma rumah sakit?!"

"Kalau begitu jaga kesehatanmu!" Jimin Oppa berkata penuh peringatan. Entah mengapa Ia jadi emosian seperti ini. "Jangan biarkan dia ikut terluka bersamamu. Sudah terlalu banyak kesulitan yang Ia rasakan selama ini.... dia harus kuat, dia harus bertahan."

"Oppa, apa kau sedang membicarakan Taehyung? Bukan hanya dia yang terluka tapi aku-- bahkan aku jauh lebih terluka darinya!"

"Bukan Taehyung yang sedang aku bicarakan-- tapi dia...." Jimin Oppa mengalihkan tatapannya pada perutku, menunjuknya dengan dagu. "Kau terlalu sibuk memikirkan masalahmu hingga kau tidak sadar ada kehidupan lain yang juga harus kau pikirkan."

Sungguh. Aku tidak mengerti maksud ucapannya. Sedari tadi dia hanya mengatakan teka-teki yang tidak bisa aku pahami.

"Tzu-ya.. kau sedang mengandung."

Segelintir kalimat itu membuatku terpukul. Berita macam apa ini? Apa aku mimpi?

"Selama ini kau selalu mengeluh pusing, mual dan merasa tidak enak badan, semua itu bukan tidak berarti apa-apa. Itu adalah tanda kalau kau sedang mengandung."

"Oppa.. apa yang kau bicarakan? Mengandung? Itu semua tidak mungkin."

"Apanya yang tidak mungkin? Kau ingin menyalahkan hasil pemeriksaan Dokter?"

"Tapi--" Dengan siapa aku melakukannya? Bahkan Taehyung belum pernah menyentuhku.

Sesaat pikiranku melayang pada kejadian beberapa waktu lalu. Saat itu aku memang pernah mengeluh soal vagi**ku yang sakit dan sikap Taehyung yang biasa saja. Taehyung bersikap seperti itu pasti karena memang dia tidak tau apa-apakan? Tidak mungkin Taehyung melakukannya.

"Oppa.. tolong katakan kalau semua ini tidak benar. Pasti Dokter itu salah, tidak mungkin aku mengandung anak Taehyung."

Aku dengar Jimin Oppa mendengus.

"Untuk apa aku mengatakan itu? Semuanya sudah terjadi."

Tidak!! Semua itu tidak benar. Aku tidak percaya.

"Mengapa semua ini terjadi padaku? Pada kehidupanku? Mengapa aku harus mengandung anaknya di saat kami sudah berpisah? Katakan padaku mengapa? KATAKAN?!" Air mata yang sedari tadi berusaha aku bendung akhirnya tumpah juga. Seperti ribuan jarum menusuk di hatiku rasanya sangat sakit.

"Sstt jangan menangis. Jangan buat anakmu semakin lemah." Dekapannya bisa aku rasakan namun tidak bisa mengurangi kepedihan ini.

Aku berjanji akan membuatmu kembali pada Taehyung. Yaa, aku tidak akan lupa dengan janji itu.

***

Setelah mendengar pintu depan terbuka, Jungkook langsung melihat siapa yang datang ke rumahnya tanpa menekan bel.

Kill Me With Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang