Kill Me With Your Heart

Jungmae

Dr. Choi melepaskan pelukannya, pandangannya tertuju pada Taehyung yang masih setia berdiri di sana.

"Tzu-ya."

"Ne, Appa?"

"Apa kau kemari bersamanya?"

Tzuyu paham maksud appa-nya yang sedari tadi memandangi Taehyung.

"Ah--- tidak, kami tidak sengaja bertemu di lift."

Sudut bibirnya terangkat hingga membentuk sebuah senyuman,  pada detik berikutnya pria itu sudah membungkukkan tubuhnya untuk memberi salam pada Dr. Choi.

"Aku tidak menduga kalau kita akan bertemu di tempat ini." Dr. Choi tersenyum senang, lain halnya dengan Taehyung yang memasang topeng, membuat dirinya seolah ikut merasa senang padahal tidak.

"Ya, aku juga."

"Kalian sudah saling mengenal?" Tzuyu bisa menangkap keakraban di sana.

"Tentu, Tzu-ya. Dia adalah putera dari teman appa."

Tzuyu mengerti, itu sebabnya mengapa mereka terlihat akrab.

"Oya, apa yang membuatmu datang kemari?"

"Aku... aku memiliki janji dengan seseorang, tapi kemudian orang itu membatalkannya," dusta Taehyung.

"Setelah kau sampai kemari, dia baru mengabarkannya?"

Taehyung hanya terkekeh pelan seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kalian asyik mengobrol, sedangkan aku hanya mematung," dengan manjanya, Tzuyu merengek seperti anak kecil yang minta dibelikan permen kapas.

"Tsk... Ma'afkan aku, aku lupa kalau kau juga ada di sini."

Mereka terlalu akrab untuk sepasang ayah dan anak. Apa mungkin, Taehyung mampu membuat mereka terpecah karena konflik yang ia ciptakan?

"Ah--- aku baru ingat, karena kau sudah berada di sini, jadi sekalian saja aku beritahu. Nanti malam, aku dan puteriku akan berkunjung ke rumahmu. Tolong beritahu ini pada appamu, dia pasti akan senang mendengarnya."

"Ne, Ahjus---" Oh, tidak! Kenapa Taehyung memanggilnya Ahjussi. Apa kata itu pantas untuknya? "Baiklah, nanti akan kuberitahu," lanjutnya.

"Yasudah kalau begitu, aku kembali dulu. Masih ada banyak pasien yang harus kutangani."

"Appa, chakkaman!" Tzuyu menahan lengannya, kedua pasang mata itu saling bertemu. Appa-nya tau, jika Tzuyu menatapnya seperti itu, pasti ada sesuatu yang ia inginkan namun berat untuk mengatakannya.

"Ada apa, Tzu-ya? Kau menginginkan sesuatu?" tanyanya lembut sambil mengusap puncak kepala anaknya.

"Bisa kau temui seseorang? Sebentar saja."

"Seseorang? Siapa dia?"

Tzuyu menelfon orang itu, lalu menyuruhnya untuk datang.

"Sebentar lagi dia akan datang."

Tidak hanya Dr. Choi, tetapi juga Taehyung. Keduanya sama-sama penasaran, siapa kiranya orang yang dia maksud.

"Itu dia orangnya!" Dengan wajah sumringah, Tzuyu menghampiri orang itu, menarik lengannya untuk lebih mendekat.

Ternyata seorang pria, aku bahkan tidak mengenalinya. Apa mungkin orang itu namjachingu-nya?