Tiba tiba Cam menatap tajam kearah Shawn yang sedang memejamkan matanya ngantuk.
"Mendes!"bentak Cam
Shawn membuka matanya pelan lalu menatap malas kearah Cam,"apa? Aku ngantuk. Apa kalian sudah selesai?"
"Sialan kau! Cepat minta maaf dengan adikku! Ini semua salahmu! Ia berusaha menyelamatkanmu agar tak terkena tinjuanku!"
Shawn menaikkan alisnya sebelah,"jika kau tak berniat memukulku, maka adikmu itu tak akan terluka."jawabnya datar
"Keparat! Keluar kau dari rumahku!"teriak CamShawn menaikkan kedua alisnya lalu bangkit seraya memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.
"Ah,benarkah? Akhirnya. Aku sudah menunggu momen itu, selamat bersenang senang dengn darah."ujar Shawn datar lalu pergi seraya bersiul pelan
Lily menoleh melihat kearah Shawn yang sudah berjalan keluar kamar dengan tatapan nanar.
Ia sangat bingung bagaimana bisa ada manusia se-gila Shawn.
-
Saat Shawn memasuki rumahnya, ia bisa melihat kedua orang tuanya, Manuel Mendes dan Karen Mendes, yang sedang duduk di ruang tamu dengan wajah tegang.Manuel terlihat meremas celana kainnya dengan nafas tak beraturan. Terlihat emosi.
Shawn melenggang begitu saja melewati kedua orang tuanya, namun terhenti karna Manuel memanggilnya.
"Shawn Peter Raul Mendes!"panggil Manuel dengan nada tinggi
Shawn menghentikan langkahnya lalu diam di tempat tanpa menoleh kearah Manuel yang sudah menatapnya dengan tajam.
"Aku ingin mandi,"ujar Shawn datar
"Sudah berapa kali kau memperlakukan keluarga ini?"tanya Manuel dengan gigi yang terkatup
"Aku tak pintar dalam matematika. Aku tak bisa menghitung,malas."Manuel berjalan menghampiri Shawn dan berdiri menghadapnya, menatapnya tajam dan hanya dibalas tatapan kosong oleh Shawn.
"Tak bisa kah kau bersikap dewasa,Shawn?! Berhenti membuat ulah?! Kemarin, kau berlaku kasar dengan penggemarmu, sekarang kau berbuat ulah dengan keluarga Dallas! Bisa kau bayangkan betapa malunya keluarga Mendes?!"bentak Manuel
Shawn mengangkat bahunya dengan acuh seraya mengangkat kedua alisnya.
"Berhenti bersikap kekanak-kanakkan! Kau sudah dewasa! Open your mind,Shawn! Kau seharusnya bisa mengontrol emosi dan-"
"Dan bersikap seperti Zayn? Sepertinya tak bisa."potong ShawnPLAK!
Wajah Shawn tertoleh kesamping akibat tamparan Manuel.
Tangannya terangkat untuk memegang wajahnya sejenak, lalu ia turunkan dan kepalanya menoleh menghadap Manuel.
Shawn menatap tajam Manuel dengan tangan terkepal.
"Kau tidak pantas berada di keluarga Mendes karna sikapmu yang seperti anak kampung. Keluarga Mendes sangat terpandang di Los Angeles, bahkan di negara asal kita,Canada! Kau menghancurkan semuanya,Shawn."ujar Manuel dengan gigi terkatup
Shawn mengeraskan rahangnya dan menatap tajam ayahnya itu.
"Well, aku juga tak tahan berada di keluarga yang terlilit hutang ini. Aku bisa hidup tanpa kalian."
"SHAWN MENDES!"teriak Karen yang tiba tiba menghampirinya dan ikut campur. Shawn menatapnya dengan malas.
"Astaga, heboh sekali."ujar Shawn dengan malas seraya memutar bola matanya"Tak bisa kah kau merubah sifatmu yang seperti ini?! Keluarga kita keluarga terhormat,Shawn! Kau dan kakakmu,Zayn, kalian bintang terkenal internasional! Kau harus bisa menjaga sifatmu untuk mempertahankan ini semua Shawn!"bentak Karen setengah berteriak

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
RomanceSaat seorang penyanyi terkenal yang terlihat sangat ramah,baik hati, namun ternyata dibalik semua sifatnya sangat emosian dan mengerikan. Shawn Mendes diminta untuk melatih salah satu anak dari keluarga ternama di Los Angeles. Shawn membenci salah s...