Malamnya, Perilisan album One Direction sudah di gelar. Semua penggemar memasuki venue dengan heboh dan teriakkan meriah. Mereka semakin heboh saat tahu Shawn Mendes hadir di sana. Namun Shawn terlihat tak peduli dan hanya fokus kepada One Direction yang sedang menyanyikan lagu lagu mereka di album terbaru mereka.
Seusai acara, Shawn berjalan kearah balik panggung dan menghampiri para personil One Direction yang sedang asyik berkumpul dan berbincang bersama dengan botol wine yang menemani mereka.
"Shawn Mendes!"sapa semua personil One Direction saat Shawn hadir
Shawn hanya tersenyum seadanya lalu duduk diantara mereka tanpa menyapa Zayn."Syukurlah kau datang. Penggemar kami semakin heboh karna kau turut hadir di sini."ujar Louis
"Suara mereka menyebalkan."desis Shawn
Keempat personil One Direction langsung bertatapan satu sama lain mendengar ucapan Shawn yang menyebalkan itu.
Shawn meraih botol wine dan menuangkannya sedikit ke gelas."Hey, jangan sampai keterusan. Kami tak mau membopongmu yang berat ini jika kau mabuk."ejek Niall
"Mood-ku sedang baik. Jadi biarkan aku meneguk ini semauku."ujar Shawn dengan santai
Zayn menatap Shawn dan hanya di balas tatapan sekilas oleh Shawn yang setelah itu langsung meneguk habis winenya.
Shawn berkali kali menuangkan wine tanpa berhenti berhenti walaupun matanya sudah setengah tertutup."Shawn,berhenti."ujar Zayn dengan tegas
"Diamlah!"geram Shawn dan langsung meneguk wine lagi
Zayn menghembuskan nafansya perlahan lalu matanya menatap kehadiran gadis yang ia tunggu tunggu sedari tadi."Lily,"sapa Zayn dengan senyum
Lily tersenyum lalu berjalan kearahnya.
Harry,Liam,Niall dan Louis berbinar menatap Lily yang sangat cantik."Kenalkan,ini Lily."ujar Zayn kepada empat sahabatnya itu.
Harry meraih tangan Lily dan mengecupnya,"hey gorgeous. Aku Harry Styles."
Lily hanya tersenyum dan merespon semua personil One Direction yang memperkenalkan diri.
Saat Lily duduk di samping Zayn, matanya tertuju kearah seorang pemuda yang sudah bergumam tak jelas dengan botol wine yang berada di genggamannya. Penampilannya sungguh berantakanZayn menatap Lily yang sedang menatap Shawn,"ada apa?"tanya Zayn
Lily menggeleng,"aku hanya heran dengan adikmu. Bisa bisanya ia mabuk di saat seperti ini."
"Namanya juga Shawn Mendes." tutur Harry dan langsung disambut gelak tawa
Ketika keadaan hening,Shawn bergumam dan langsung membuat semuanya fokus mendengar apa yang ia ucapkan."Aku tak mau kehilangannya..... tidak! Jangan ambil keluargaku! Jangan! Sialan kau! Mereka keluargaku!"gumam Shawn di dalam tidurnya
Zayn terenyuh mendengar Shawn yang terlihat seperti sedang membela keluarganya saat mabuk. Berarti,Shawn masih memiliki rasa kepedulian terhadap keluarganya.Shawn kini bangkit dengan keadaan tak sadar lalu berjalan kearah kursi Zayn dan tiba tiba duduk diantara Zayn dan Lily. Matanya menatap Lily dengan tak fokus dan tiba tiba ia menjatuhkan dirinya ke pelukan Lily. Dan saat itu Shawn sudah seratus persen tak sadar.
"Mencuri kesempatan."dumal Harry sebal
"Adikku sedang tidak sadar kau sempat sempatnya iri."desis Zayn
Harry menyengir,"aku hanya bercanda,Zayn."ujarnya dengan tengil
Lily terpaku saat tiba tiba Shawn menjatuhkan tubuhnya ke pelukannya."A-k-u meny-es-al.."Shawn mulai mengigau tak jelas. Kebiasaannya saat mabuk.
Lily hanya diam dan mencoba menahan tubuh Shawn yang hendak jatuh ke lantai jika ia tak memeluknya."Biar aku bawa ia dulu,"ujar Lily lalu membopong Shawn
"Biar aku bantu,"tawar Zayn
"Tidak usah. Ini acara perilisan albummu. Kau harus merayakannya. Terima kasih sudah mengundangku, aku sangat senang bisa berbincang langsung dengan idolaku."ujar Lily seraya tersenyum
Zayn tersenyum,"tolong jaga adikku dan juga dirimu. Terima kasih."
Lily hanya mengangguk lalu menggiring Shawn ke mobilnya.-

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
RomansSaat seorang penyanyi terkenal yang terlihat sangat ramah,baik hati, namun ternyata dibalik semua sifatnya sangat emosian dan mengerikan. Shawn Mendes diminta untuk melatih salah satu anak dari keluarga ternama di Los Angeles. Shawn membenci salah s...