Part.29

1 0 0
                                    

Shawn memasuki kantor Camila dan manajemennya itu.
Disusul Josh di belakangnya.

"Shawn, senang melihatmu lagi! Kau terlihat semakin tampan."sapa Roy dan hanya disambut Shawn dengan pandangan malas.

"Minggirlah."ujar Shawn malas

"Maaf."ujar Josh tak enak kepada Roy.

Shawn memasuki kantor itu dan melihat Camila sudah duduk manis menatapnya dengan genit.

"Ada apa kau datang kemari,Shawn?"tanya Roy

"Aku terima tawaranmu. Aku akan melakukan pacaran settingan dengannya."ujar Shawn seraya menunjuk Camila dengan dagunya.

Mata Roy berbinar lalu ia menepuk tangannya dengan heboh.

Roy merangkul Shawn,"pilihan yang sangat bijak,Shawn! Kau sangat profesional! Aku jamin, lagumu akan semakin laku!"

Shawn melepas rangkulan Roy dengan kasar.

"Itu saja. Kau bisa umumkan ke publik kapan pun yang kau mau."ujar Shawn santai lalu pergi diikuti Josh.

-
Shawn menghentikan langkahnya di depan gedung kantor itu.

"Ada apa?"tanya Josh

"Tidak ada."ujar Shawn lalu hendak pergi namun Josh menahannya.

"Apa kau yakin dengan pilihanmu itu?"tanya Josh dengan ragu

"Maksudmu?"

"Kau yakin ingin melakukan ini dengan Camila?"

"Demi karirku. Mengapa tidak?"ujar Shawn santai

"Tapi....bagaimana dengan Lily? Dia mencintaimu,Shawn."

"Josh. Dengarlah. Kau yang memintaku menjalani tantangan untuk membuatnya mencintaiku dalam satu minggu,bukan? Aku sudah menjalaninya dengan bersikap romantis. Dan berhasil. Tandanya pekerjaanku sudah selesai. Ia mencintaiku, dan aku tidak. Tandanya ia harus kembali ke Zayn lagi."ujar Shawn dengan nada meninggi.

Josh membeku melihat kearah belakang tubuh Shawn.

"Apa?"tanya Shawn bingung melihat Josh yang terdiam membeku.

Josh memberi isyarat kepada Shawn untuk melihat ke belakangnya.

Shawn menoleh.

Lily.

Matanya sudah bercucuran air mata dengan Cameron di belakangnya dengan nafas tak teratur karna emosi tertahan.

Shawn hanya menatap mereka dengan santai.

"Ternyata ini alasanmu bersikap romantis denganku selama satu minggu? Yaitu karna tantangan? Dan sekarang aku sudah mencintaimu, tandanya tantangan berhasil dan kau sudah tidak peduli lagi denganku?"tanya Lily dengan lirih.

"Keparat."desis Cam dan hendak menghampiri Shawn namun Lily menahannya.

"Ya,kau benar."ujar Shawn tanpa menatap Lily.

"Kenapa kau kejam sekali?"lirih Lily

"Lily,berhenti! Biar ku urus keparat ini."geram Cam

"Cam,sudahlah."ujar Lily

"Drama."desis Shawn

"Kau tahu? Aku sangat menyesal mengenalmu, Shawn Peter Raul Mendes. Ternyata selama ini kau sama sekali bukan sosok yang ku dan orang lain bayangkan! Kau bajingan! Kau pecundang! Kau munafik! Dan aku tak akan pernah mau menatapmu lagi." Bentak Lily

"Apa kau sudah selesai?"tanya Shawn seraya menatap Lily malas

"Sialan..!"geram Cam dan hendak meninju Shawn lagi lagi Lily menahannya.

"Sudahlah. Ayo Josh."ujar Shawn santai lalu pergi diikuti Josh yang linglung.

Lily meneteskan air matanya semakin deras. Cam langsung memeluknya dengan erat.

"Sudahlah, masih banyak laki laki yang lain. Zayn. Ia jauh lebih baik dari keparat itu. Buka matamu, dan bukalah hatimu  untuk Zayn lagi. Tutup perasaan butamu terhadap Shawn itu."bisik Cam

Shawn memasuki mobilnya dan terdiam. Josh melirik Shawn dari kaca spion.

"Apa yang sebenarnya mereka lakukan di kantor itu?"desis Shawn

"Cam akan segera debut menjadi aktor dari manajemen yang sama dengan Camila. Itu sebabnya mereka datang kesini."ujar Josh

"Kenapa kau tidak memberitahu ku mereka akan kesini?!"

"Aku juga tidak tahu kalau mereka akan tiba hari ini."

"Sialan."desis Shawn

-

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang