Part. 23✨

4 0 0
                                    

Paginya, Lily terbangun dengan bunga di kasurnya.

Ia dapat mencium wangi bunga mawar di kasurnya.

Lily mengerjapkan matanya dan membelalak saat melihat ada bunga mawar di kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lily mengerjapkan matanya dan membelalak saat melihat ada bunga mawar di kasurnya.

Zayn? Pikirnya.

Lily melangkah keluar dan membiarkan bunga itu di kasur.

Matanya semakin membelalak saat melihat Shawn sedang memasak di dapur.

Shawn terlihat sangat kagok saat di dapur dan itu sangat lucu.

Lily menghampiri Shawn dan berdiri disebelahnya.

Shawn langsung menatap Lily seraya mengusap keringatnya.

"Pagi."Sapa Shawn seraya melanjutkan masakannya.

Lily tertawa melihat Shawn yang terlalu sibuk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lily tertawa melihat Shawn yang terlalu sibuk itu.

"Pagi."sapa Lily juga

Namun perasaannya mendadak sedih karna tahu Zayn belum pulang, dan artinya bunga itu bukan dari Zayn.

Lily merindukannya.

Shawn memindahkan masakannya itu ke piring lalu menaruh nya di meja makan dan menatap Lily yang sedang murung dengan bingung.

"Kau kenapa?"tanya Shawn seraya menghampiri Lily dan menangkup wajahnya

Lily menatap Shawn lalu menjauhkan dirinya,"tidak apa apa. Terima kasih bunga dan sarapannya."

Shawn tersenyum dan mengangguk lalu menggandeng Lily untuk duduk di meja makan.

"Makanlah."ujar Shawn seraya tersenyum

Lily mengangguk dan menyuapkan perlahan makanan buatan Shawn.

Rasanya sungguh enak.

Lily membelalakkan matanya saat mencicipi masakan Shawn yang sangat enak itu.

"Ini sangat enak."ujar Lily kagum

"Benarkah? Aku jarang memasak. Syukurlah kalau rasanya enak."

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang